Minta Izin Menikah Lagi
A
erbagai macam makanan untuk sarapan orang-orang yang ada di rumah. Terlihat
asak makanan favorit suaminya tersebut. Setelah di rasa semua makanan yang ia masak matang. Ia
ambil tersenyum melihat semua masakannya. Kemudi
edikit berkeringat." Akhirnya, Yuni melangkahka
as menit untuk mandi dan bersiap-siap. Kemudia
yang melihat itu terlihat sangat kesal. Pasalnya, ia pagi-pagi sudah berperang di dapur
elihat kelakuan Ayunda yang terkada
." Yuni pun akhirnya duduk di samping kiri Ilham, karena di
Sayang. Yaudah kit
endokkan nasi dan lauk untuk diberikan kepada Ilham. Yun
a!" Ayunda sedang mencar
pun memberikan seny
ndokkan nasi dan lauknya dengan sangat berisik. Sesekali terdengar suara sen
. Pasalnya, tadi Yuni terlihat baik-baik saja saat datang. Na
at singkat, padahal hati dan otakny
" Ilham mencoba menasihati dan
ari Yuni hanya tersenyum kecut dan menggele
an melahap begitu saja tanpa dosa. Yuni lagi-lagi terlihat sangat geram da
'kan, Mas?" tanya
m memuji masakan Yuni. Yuni terlihat se
ernah masak dan bisanya hanya makan saja," ucap Yuni menyind
g kali." Yuni terus menyindir Ayunda, Ay
an itu kepada Ilham, membuat Yuni semakin kesal. Akhrinya, ia me
ng sesusah apa, sih? Sebelum ke Rumah S
ja sekarang." Ayunda beralasan kar
n aja, selama ini aku yang selalu membersihkan rumah dan memasak sendi
mencoba membela Ayunda. Karena Ilham pikir, Ayunda pasti le
i kamu, Mas. Kenapa kamu tidak memperlakukanku dengan Ayunda sama? Apakah karena dia seorang
anja seperti Ayunda. Namun, di mata Yuni, Ilham selalu saja tidak
elah mengerjakan semua
a berpikir kembali apa yang harusnya ia katak
mangnya oernah Ayunda memasak? Enggak! Ayunda juga tidak pernah memgasuh anak
ya tiga anak mas yang masih kecil. Aku sibuk mengurus anak-anakku, lantas k
tegur Ayunda pada putrinya untuk segera meninggalkan meja makan. Adiba menarik kursinya de
an uang. Apa itu terlalu sulit untukmu. Yang bersih-bersih ada mbak. Yang rawat anakmu susun paku itu ada baby sister. Hanya
arkan mulut ist
stri kedua tahu diri sed
kamu menikahi wanita seperti ini?! Untuk menghabiskan uang kita! Ta
" hardi
sini! Tidak usah p
tiap bulan uang bulananku dipotong untuk bayar art dan baby sister anak-anakmu. Aku tidak butuh itu aku bisa cari uang sendiri, tetapi jika semua ini berpen
arnya kamu terlalu memanjakan dia, Mas. Dia jadi bers
unda yang pergi begitu saja. Ia menarik lengan Ayunda.
Ayunda yang terli
kamu ikut membersihkan rumah. Kalau rumah bersih. Kamu juga jad
mah Sakit, dan saat sudah sampai rumah aku lelah. Apalagi aku juga harus berangkat pagi-pagi jika mendapat panggilan da
ah worth it aku mengizinkanmu menikah lagi?!" Ayunda
un
gkuhannya. Sibuk bikin anak, sibuk di
ang baik-baik sama Yuni. Tetapi kalau kamu
gi, Yuni
lham 'pun menghela napasnya. Ia bingung karena ked
a kedua istrinya bisa akur, teta
di depan Ilham. Pernyataan itu seakan Ayunda telah berdamai dengan keadaan dan menerima jalan takdirnya salah memilih pendamping hidup. Hal ya
ib
daan di meja makan. Ayunda membuka pintu mobilnya. Kini ia duduk di de
fkan bunda
Bunda mi
ir mata menetes begitu saja dari kedua bola mata Ayunda. Adiba langsung memeluk Ibunya. "Maafkan Bunda! Kamu harus memiliki seorang Ayah seperti itu. Ini semua kesalahan