Cinderella's Heart
ati sepatuku sepert
imana jemari lentik itu mengusap ukiran yang ada pada sepasang sepatu
d, aku hanya memperhatikan detail ukiran yang kaubuat pada s
ampai menghabiskan du
sang asisten pribadi yang mengikuti mengangguk paham. Mengambil sepatu biru muda dengan ukiran mawa
dan menyebutkan nominal harganya. Anne-sebagai asisten pribadi Isabell dengan cepat membuka pouch kecil
a. Lalu mendongak kembali menatap Isabel yang tak kunjun
a a
anyak kaum bangsawan yang hadir di sana." Isabel menumpukkan kedua tangannya pada sudut
asco, sedikit jengah begitu wanita di depannya terus saja mengatakan hal yang sama setiap kali mereka bertemu, bahkan sesekali dalam seminggu awal pertemuan mereka itu ia terus me
ap sebelum pergi ke kediaman Lady Peach, kau bisa sedikit kuajari tentang bagaimana kesopanan dalam lingkungan kami, sayang sekali besok kita sudah h
npa kauajari." Vasco berpikir bahwa masih banyak hal yang harus ia kerjakan dibanding mempelajari tentang kesopanan yang sudah di
gan sedikit angkuh. "Tetap saja, aku masih berharap bisa mengajarimu tentang hal itu.
ata apa, Isabell dengan keras kepalanya memang sudah tidak dapat dip
i. Dirinya baru dihadapkan dengan wanita keras kepala yang sebelumnya t
-
da di sekitar Isabella menjadikannya tahu, bahwa terkadang wanita bangsawan itu memiliki suasana hati yang buruk sehingga sulit diajak bicara dan hanya diam
enarnya itu sedikit membuatku merasa aneh, Ma'am." Meski dirinya tak mengetahui begitu dalam mengenai Isabell, tapi Anne merasa ajakan wanita itu pada Vasco sangat aneh mengin
tak terlalu terkenal itu tiba-tiba diajak olehnya untuk me
siasi bahwa sepatu buatannya tidak kalah bagus dari yang
i jamuan minum teh besok, kau
asih Anne aku menjadi punya alasan kuat untuk mengajaknya besok." Annelise
. Corbet? Ah, memikirkannya saja sudah membuatnya hampir berteriak histeris mengingat bagaimana
nggang dengan beberapa rumah sederhana pada pinggir jalan itu. Jal
aun yang cocok untuk kupakai beso
in." Isabell tersenyum puas, mengingat Dhruv bisa saja b
atanya, Anne hanya tersenyum membayangkan pria manis yang sangat aktif
yang masih saja terbaring manis di tempat tidurnya, lalu keduanya akan sama-sama mengeluarkan perd
m. Dirinya pernah berkata padaku jika ruangan penuh buku itu terlihat sanga
ernah ia bawa ke dalam perpustakaan itu berakhir menangis kencang. Ruangan
an yang kita miliki setelah semua ruangan suda
anak