Cinderella's Heart
Isabell melangkah seorang diri memasuki kawasan gang sempit sebag
n air berwarna coklat membuat wanita itu sesekali mengernyitkan dahi ke
rutunya, memegang sebuah amplop berwarna merah muda dari Lady Peach kemarin, dengan se
a, tapi entah mengapa dirinya lebih tertarik untuk mengantarnya langsung. Lagi pula Isabell juga seda
milik Vasco, wanita itu sedikit merapikan dress-nya tak lupa membenarkan kepangan rambut panjangnya yang sengaja
at sia
depan meja kasir, memperhatikan bocah lelaki yang tengah menc
il memberikan salam, kemudian berlalu membuka pintu peng
rak dengan beberapa pasang sepatu yang memenuhinya. Apa semua sepatu-sepatu ini jarang dilirik masyarakat? Mengapa mas
kasir, seolah penasaran kakinya mulai beranjak mendekati almari sed
sepasang sepatu berhak sekitar lima centi itu. Perlahan ia mengulurkan tangannya,
pastikan jika Anne ikut dengannya pasti akan langsung menjerit girang
epat di sampingnya. Belum sempat ia menjawab Vasco lebih dulu merebu
coklat di bawah lutut itu berbicara, tanpa melihat raut wajah Isabell yang masi
nya baru tersadar, mendengus kecil m
kan? Jadi apa salahnya melihat sepatu itu?" Vasco menatapnya sekila
ng kauk
ntuk mengalihkan topik pembicaraan, rasanya jika diteruskan akan berujung dengan kemarahan wanit
canya lebih dulu," ucapnya, memberikan amplop merah muda itu, den
rhatikan ruangan penuh sepatunya. "Jamuan minum tehnya diperalat dan akan diselen
u banyak hal, dan akan kumulai besok pagi!" Wanita itu be
entang kesopa
erti ini, maka dari itu aku dengan suka rela akan mengajarimu tentang bagaimana tata
erlu jika hanya untuk menghadi
rut kami memuji bisa membuat orang lebih percaya diri dan senang, membuat se
di acara orang? Mereka tak mengenalku, lal
an m
abell mengeram tertahan, memaksakan sebuah senyuman begitu
jutk
ti yang kaupikirkan. Merayu d
ilakukan denga
pria di depannya ini. Helaan napas pasrah ia hembuska
u untuk datang ke acara itu, dan aku bisa memperkenalkanmu sebagai pembuat sepatu terbaik yang kutemui dalam bu
pada dasarnya tidak pernah menyimpan
a sebagai hubungan yan
natap Vasco yang tak lebih hanya men
ertama kau datang ke rumahku, dan hari berikutnya aku yang akan ke mari me
mplopnya pada meja kecil itu dan mulai menuang
il
ng pas, kudengar banyak kejadian mengerikan jika malam hari di jalanan Bibury, jadi sore hari bukan waktu yang tepat juga. Lalu bagaimana jika pagi har
ang," jawabnya, meluruhkan semangat wan