Cinderella's Heart
reta kuda miliknya. Namun, lagi-lagi si kecil Dhr
pergi pagi ini, terus merengek hingga membuat w
, kau tidak ingin menikmati waktu bersantai di bawah selimut?" Dhruv mencoba
bermain, aku tidak akan meninggalkanmu sendirian," kata wanita itu, menepuk bahu anak
rumahnya, menemui sang kusir yang sud
an telapak tangan untuk membantu
ma ka
reta berjalan meninggalkan pelataran rumahnya. Hari begitu
rti degup jantung Isabell. Wanita itu menatap sekitarnya, laju kereta tak begitu lambat
a sampai di rumah Vasco," ucapnya pada sang kusir. Nampak pria it
, pacuan kuda semakin terasa cepat sesekali lambat
R
pada kereta kudanya dipukul kuat oleh sebuah kay
at laju kuda, agar kita lekas sampai di kediaman Mr. Vasco,
kutan saat suara teriakan kuda dan langkah gemuruh dari binatang itu j
g, ia sedikit was-was mengingat jalanan ini sudah memasuki desa G
bell semakin bergetar takut saat jendela kecil pad
uang yang kau bawa! Ayo buka jendela keretamu!!
k berteriak, di depannya sang kusir terlihat
aku siapa? Cepat
i?!" Isabell berucap, suaranya bergetar
m!" Sang kusir
membuka jendela dan pintu kereta milik Isabell menyeringai
a, tak berhenti memukul serta mendorong pintu kereta agar terbuka, sepersekian detik raut w
tau kau akan menerima akibatnya!" uc
at pria berjubah hitam itu berancang-ancang hendak melompat ke a
AA
*
dan bulir air mata yang terus menetes da
dy." Vasco hampir saja menguncang bahu sempi
sabell," jawab sang kusir, wajahnya masih pucat pasi bahkan tangan pria tua itu terl
membuat Vasco menghela napas atensinya ke
rik tangan Isabell membawa wanita itu memasuki rumahnya, di
namun seakan mengerti anak itu langsung menuju dapur menbuatkan teh d
runtung sang kusir langsung membawa kudanya berlari memasuki gang sempit bersamaan dengan pria berju
tu sendok teh gula. Sedangkan Christoper dirinya le
dak mendukung, kau tak pe
kela
pan santun." Isabell mengatupkan bibirnya rapat,
-sama terdiam. Bahkan, suara obrolan
aku," lir
"Kau tak perlu meminta maaf, hanya perlu tidak mengulang
ir yang isinya tinggal setengah it
kit basah, jejak air mata belum sepenuhnya hilang dari pipi tirusnya yang memerah, surai yang terikat h
ini aku tidak menerima pelajaran apa pun darimu." Isabell meremas kuat jema
untuk sampai ke sini dan memberikanmu p
y Isabell seorang bangsawan wanita yang sangat mencintai kesempurnaan, berharap kedatanganku ke jamuan minum teh temannya ti
ria dewasa yang pastinya tahu sopan santun," ujarnya
aku," liri