/0/21862/coverorgin.jpg?v=a88c5225604ec327987d04c83aae65b5&imageMogr2/format/webp)
Hujan turun deras malam itu, seolah langit turut menumpahkan kemarahan yang berkecamuk di dada Dylan Callahan. Dengan langkah berat namun pasti, ia berjalan melewati lorong marmer yang dingin, menuju ruang perjamuan keluarga Sinclair yang megah. Cahaya kristal lampu gantung yang bergemerlap tak mampu menghilangkan kegelapan yang menyelimuti hatinya.
Di ruangan itu, pesta berlangsung meriah. Para tamu berpakaian mewah, menyesap anggur mahal sambil berbincang tentang bisnis dan politik. Namun, mata Dylan hanya tertuju pada satu sosok-Alaina Sinclair.
Gadis itu berdiri anggun di tengah ruangan, mengenakan gaun satin berwarna biru tua yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Rambut panjangnya digelung rapi, menampakkan leher jenjang dan kulit pucatnya yang seolah berpendar di bawah lampu kristal. Senyum kecil terukir di bibirnya saat ia berbincang dengan seorang pria tua-ayahnya, Gregory Sinclair.
Dylan mengepalkan tangannya. Darahnya mendidih melihat pemandangan itu. Ia tidak peduli dengan kecantikan Alaina. Yang ia lihat hanyalah anak dari wanita yang telah menghancurkan hidup ibunya. Wanita yang, menurutnya, adalah akar dari semua penderitaan yang ia tanggung selama ini.
Dylan tidak pernah lupa malam itu, saat ibunya, Elise Callahan, meninggal dengan air mata mengalir di wajahnya. "Mereka merenggut segalanya dariku," adalah kata-kata terakhir Elise sebelum nafasnya berhenti. Sejak itu, kebencian Dylan pada keluarga Sinclair tumbuh subur, mengakar dalam setiap inchi keberadaannya.
Dan kini, Alaina berdiri di hadapannya, tersenyum, hidup dalam kemewahan yang seharusnya menjadi milik ibunya.
Alaina merasakan tatapan tajam yang menusuk dari kejauhan. Ketika ia menoleh, tatapan mereka bertemu. Mata abu-abu Dylan menyala penuh kebencian, begitu intens hingga membuat Alaina merasakan hawa dingin menjalar di tulangnya. Ia menelan ludah, merasa tidak nyaman dengan cara pria itu menatapnya.
Namun, sebelum ia bisa berpaling, Dylan sudah melangkah mendekat.
"Selamat malam, Nona Sinclair," katanya dengan suara rendah dan mengandung ancaman tersembunyi.
/0/23401/coverorgin.jpg?v=4d80576acf8f0703d0660545e45c3910&imageMogr2/format/webp)
/0/19449/coverorgin.jpg?v=4d31b0e31059b4191b700f800bf00d57&imageMogr2/format/webp)
/0/28803/coverorgin.jpg?v=cab87dccf8c2ff24e3c01ccd2cd8fe1c&imageMogr2/format/webp)
/0/29792/coverorgin.jpg?v=b17bc5f0babdbbce849d22cb4a92f651&imageMogr2/format/webp)
/0/28807/coverorgin.jpg?v=4a3e4329d99f5f8a386fb53784ad4637&imageMogr2/format/webp)
/0/4251/coverorgin.jpg?v=6a972aae138a2dc9c4e824e5c7bf0d48&imageMogr2/format/webp)
/0/4193/coverorgin.jpg?v=7015db8782cda68d196a0c4fe63039f5&imageMogr2/format/webp)
/0/19807/coverorgin.jpg?v=7e8c6aec421b352f16d080836299290c&imageMogr2/format/webp)
/0/5356/coverorgin.jpg?v=ffda3a761434a6526b416ab99b2fbf53&imageMogr2/format/webp)
/0/10098/coverorgin.jpg?v=76fa2e4069af95af0652da326c5a578a&imageMogr2/format/webp)
/0/16080/coverorgin.jpg?v=82c42b37571355a9dd5552a48607d63c&imageMogr2/format/webp)
/0/17691/coverorgin.jpg?v=7e5c276000575bd8df0b24150b3f5521&imageMogr2/format/webp)
/0/12672/coverorgin.jpg?v=e267e35c6f73324fb77bb52565e1bcfb&imageMogr2/format/webp)
/0/12697/coverorgin.jpg?v=a0855fc8ab55c7606ce607d6619d7a60&imageMogr2/format/webp)
/0/23663/coverorgin.jpg?v=68b18edb8454d0ede7dce4ffcb7807ec&imageMogr2/format/webp)
/0/23402/coverorgin.jpg?v=956d1bff272bfc1af42c4423b22a8af3&imageMogr2/format/webp)
/0/27009/coverorgin.jpg?v=ca131d9dd77d0d922f63529aff22081b&imageMogr2/format/webp)
/0/16928/coverorgin.jpg?v=17bf9404f937d301d844183dc1f9c222&imageMogr2/format/webp)