/0/15466/coverorgin.jpg?v=61f388f015d702f5b62256a150c5e2a8&imageMogr2/format/webp)
Prang!
Clara merenung sejenak pada hamparan beling yang berserakan di lantai, hasil dari kecerobohan tangannya yang tak sengaja menyenggol gelas. Dia mengangkat pandangan perlahan, menemukan salah seorang pria sudah berdiri tepat di hadapan. Keberadaan pria itu menegaskan otoritas, sementara sosok bertubuh kekar lainnya tetap di tempat seolah-olah ingin menunjukkan siapa pemimpin mereka.
"Ma-mau apa kau?!" seru Clara dengan tangan mengepal kuat, berusaha untuk tak gentar menghadapi para pria sendirian.
"Katakan padaku siapa namamu," ucap pria yang diyakini sebagai pemimpin oleh Clara. Sorot matanya tampak tajam dan nada suaranya penuh ancaman.
Clara tak ingin mengatakan soal dirinya pada pria asing yang menerobos rumahnya, jadi dia tak menjawab.
Sikap tanpa kompromi Clara hanya membuat pria itu menyeringai, lalu dia mengeluarkan sekotak rokok dari saku dan menyulutnya sebatang. Sementara waktu berjalan, dia merokok dengan tenang di hadapan wanita yang memandangnya dengan ekspresi tak setuju.
"Sesimpel itu, tak bisa mengatakannya?"
Seorang pria berkacamata tiba-tiba melangkah ke hadapan mereka, menyodorkan sebuah dokumen misterius. "Ini data yang Anda minta, Tuan Blackwell."
Pria dengan aura kekuasaan yang pekat itu dipanggil Tuan Blackwell, kini sedang membaca dokumen di tangannya. "Menyembunyikannya takkan menguntungkan apa-apa bagimu. Aku bisa meminta orangku mencari tahu tentang dirimu, Clara Whitmore."
Pria berkacamata dengan sigap mengambil alih dokumen saat Tuan Blackwell memberikan padanya, lalu dia mundur perlahan.
Asap rokok mengepul di udara, Tuan Blackwell menjatuhkan rokok yang baru beberapa kali isap dan menginjaknya.
"Di mana ayahmu?"
Pertanyaan tajam itu membuat Clara terkejut bercampur bingung. "Kenapa ... a-yahku?"
"Mari kita persingkat saja," ucap Tuan Blackwell, suaranya tegas. "Ayahmu membawa kabur uangku dan aku tak tahu di mana dia bersembunyi sekarang. Apa kau tahu di mana ayahmu?"
"Tak mungkin ...," lirih Clara tak percaya.
Tuan Blackwell mengangkat alisnya. "Apanya yang tak mungkin?"
Clara menelan ludah. "Ayahku tak mungkin membawa kabur uang orang lain. D-dia ...!"
Pandangan Clara berputar, agak linglung dengan keadaan yang membuatnya harus menghadapi para pria dalam jumlah banyak. Jantungnya berdegup kencang dan keringat sudah membanjiri tubuhnya.
Clara berusaha memfokuskan diri, kembali memperjuangkan nama baik ayahnya. "Ayahku bukanlah orang seperti itu!" ucapnya dengan lantang.
Tuan Blackwell bergerak maju, bersamaan dengan langkah mundur Clara. Pada saat itu, Clara merintih akibat telapak kaki yang menginjak beling sehingga tubuhnya langsung kaku di tempat.
Tuan Blackwell mencengkeram dagu Clara. "Jadi, maksudmu aku sedang berhalusinasi?"
Clara menggunakan kedua tangannya untuk melepaskan cengkeraman. Itu tak mudah karena semakin dia berusaha melepaskan diri, semakin kuat pula cengkeraman yang didapat.
"Aku paling benci dengan orang yang mencuri milikku. Sekarang yang perlu kau lakukan adalah membayar utang ayahmu sebelum kesabaranku habis."
Clara merintih, bahkan mata yang memanas sudah menjatuhkan air mata. Bersamaan dengan tetesan yang mengenai sela jari Tuan Blackwell, cengkeraman itu pun dilepaskan secara kasar.
Clara memegang pipinya dengan gemetar, di sisi lain dia juga tahu kalau dirinya perlu menyudahi pertemuan mereka dengan cara apa pun. "S-sekarang aku tak punya uang, tapi jika aku diberi waktu untuk melunasinya ...."
Tuan Blackwell tersenyum remeh. "Kau bisa mencari seratus ribu dolar dalam waktu semalam?"
"Se-seratus ribu dolar?!"
Kedua mata Clara hampir melompat dari sarangnya. Jelas sudah, mustahil baginya mengumpulkan seratus ribu dolar dalam semalam. Lagi pula, untuk apa ayahnya membawa kabur uang sebanyak itu?
Entah mengapa Clara merasa bersalah atas kejadian ini, mengingat ayahnya yang banting tulang seorang diri agar kehidupan sehari-hari mereka tercukupi. Dia tahu kalau ayahnya juga bekerja keras menguliahkannya, mungkin saja ayahnya mencuri karena ingin hidup mereka jadi lebih baik.
Clara menghela napas, tetap tak mengira jika ayahnya akan melakukan cara buruk itu. "Tolong beri aku waktu satu minggu. Aku pasti akan melunasi semua utang ayahku padamu," ucapnya dengan nada memohon.
"Jangan coba-coba membodohiku. Sampai mati pun mustahil bagimu melunasinya. Apa kau pikir aku tak mencari tahu tentang para pekerjaku? Ayahmu adalah pria tanpa harapan yang memohon-mohon padaku agar bisa menghidupi putri tunggalnya. Sekarang dia lupa kacang pada kulitnya dan kau memintaku memercayai putri dari seorang pengkhianat?"
Clara segera bersimpuh di kaki Tuan Blackwell, tak gentar dalam keadaan telapak kaki mengeluarkan darah. "Tuan Blackwell, mohon beri kesempatan ...," lirihnya.
Tuan Blackwell menatap ke bawah sana, tempat di mana Clara memohon dengan berurai air mata. Mungkin jika itu dirinya yang dulu akan merasakan iba, tapi sekarang keadaannya sudah jauh berbeda.
"Kau harus membayarnya detik ini juga."
"D-dengan apa? Tak ada benda bernilai yang kami punya."
Ekspresi Tuan Blackwell berubah bengis. "Dengan hidupmu, karena hanya itulah nilai yang sepadan untuk membayarnya. Kau akan berada di sisiku dan hanya melakukan apa yang kuperintahkan."
Keheningan terasa berat, seolah-olah meresapi setiap kata yang keluar dari bibir Tuan Blackwell. Perkataan itu pula yang berhasil membuat Clara seperti sedang tersambar petir.
Bagaimana bisa aku berada di sisi pria mengerikan ini dalam jangka waktu yang tak bisa ditentukan? ucap Clara dalam hati.
"Nona Whitmore, perlu kuperingatkan padamu bahwa membantah perkataanku sama saja meminta kematian."
/0/24387/coverorgin.jpg?v=1586ce787c5a25c5e99f610d20133ad0&imageMogr2/format/webp)
/0/2634/coverorgin.jpg?v=8e9ba91a005f62eb24f27d9fe24c2dce&imageMogr2/format/webp)
/0/3273/coverorgin.jpg?v=6b5abea709d0f3629ef7d1641741ebf8&imageMogr2/format/webp)
/0/13351/coverorgin.jpg?v=b38fe96a4cb551bf4ca48f0d83b0e749&imageMogr2/format/webp)
/0/8118/coverorgin.jpg?v=58e1fe43876ce678bf19eea2974dd190&imageMogr2/format/webp)
/0/4153/coverorgin.jpg?v=5a1843271c3a8d5d3f9be171b4dd334e&imageMogr2/format/webp)
/0/9200/coverorgin.jpg?v=fc68db8cb5e8ef8e8b4badb90ad86725&imageMogr2/format/webp)
/0/4317/coverorgin.jpg?v=23fa73c4d47aa5900a00f83cf000d5d1&imageMogr2/format/webp)