Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Setelah kelulusan diumumkan, seluruh murid tingkat tiga sekolah menengah atas berhamburan keluar sekolah dengan menyombongkan semua hasil kerjanya. Banyak diantara mereka yang menjadwalkan diri dengan sejumlah liburan, ada juga yang sibuk dengan jenjang berikutnya.
Tring ......
Suara bel sepeda menghiasi meriahnya sorak kelulusan sekolah menengah atas di salah satu sekolah di Kota ternama. Seorang gadis muda yang mempunyai mimpi tinggi menjadi seorang desainer, tengah mengayuh sepeda mengarah jalan pulang ke rumahnya.
"Syukurlah, aku lulus dengan nilai yang hampir sempurna kata semua guru. Ibu pasti bangga sekali padaku. Dengan ini, aku bisa mengejar beasiswa untuk kuliah nanti." batin gadis itu dengan gembira.
Gadis itu bernama Fei Livi. Gadis berusia 19 tahun ini adalah seorang gadis pemimpi. Di mana dirinya memiliki banyak angan-angan yang ingin dicapainya ketika dewasa. Gadis yang tinggal di pinggiran kota ini masih mempunyai misi untuk ke kota besar supaya bisa meraih impiannya menjadi seroang desainer ternama. Tepatnya, di Kota Busan, di negara gingseng yang terkenal dengan dramanya tentang 'zombie'.
Akan tetapi, impiannya harus pudar ketika Ibunya mengatakan jika dirinya harus menikah dengan seorang pria berusia 29 tahun dan sudah menyandang status duda.
"Selamat siang. Ibu, aku, pulang!" salam Fei Livi dengan kegembiraannya.
Saat ia kembali ke rumah, Fei Livi mendapati rumahnya sedang kedatangan tamu dengan menggunakan mobil mewah. Ia pun terus bertanya-tanya, siapa gerangan yang datang ke gubuk kecilnya.
"Mobil siapa? Bagus sekali mobilnya. Um, kira-kita siapa ya, yang datang?" gumam Fei Livi. "Di gang sempit ini, bagaimana bisa mobil ini dengan percaya dirinya masuk ke gang sini?" sambungnya.
"Ibu, aku pulang," Fei Livi masuk ke rumah dengan langkah hati-hati. Memeriksa siapa gerangan yang datang.
"Oh, kau sudah pulang,"
"Oh, dia sudah pulang, nyonya. Sebentar ya__" ucap Cha Yeon Jae, Ibunya Fei Livi.
Cha Yeon Jae segera mendekati Fei Livi. Memintanya untuk duduk bersama dengan para tamu. Gadis berambut sebahu ini sangat bingung kenapa Ibunya memperlakukannya dengan baik kala itu.
Bukan rahasia umum lagi, memang Cha Yeon Jae ini adalah ibu tiri Fei Livi. Atau bisa dikatakan sebagai ibu angkat karena memang Fei Livi bukanlah putri kandungnya. Cha Yeon Jae ini selalu memperlakukan Fei Livi dengan kasar dan tidak baik. Mengingat Fei Livi bukanlah anak kandungnya, membuat Cha Yeon Jae tak pernah terlihat menyayanginya.
Sebenarnya, Fei Livi ini ketika bayi ditemukan di depan rumahnya ketika musim panas dan saat itu cuaca sedang cerah. Saat itu, Cha Yeon Jae masih berusia 17 tahun. Dia sudah tidak sekolah karena terhimpit hutang keluarganya yang mengharuskan ibu muda ini putus sekolah dan memutuskan untuk bekerja.
Cha Yeon Jae sampai saat ini belum menikah, karena ia tak ingin jika suatu saat nanti ketika dirinya memiliki suami, suaminya akan jatuh cinta kepada anak angkatnya. Ketakutannya itu memang wajar karena memang anak angkatnya memiliki paras yang cantik. Fei Livi juga seorang gadis yang santun dan memiliki pesona yang bisa membuat pria luluh.
"Nyonya Lee, nyonya besar Lee … perkenalkan, ini anak satu-satunya yang saya miliki. Namanya, Fei Livi. Dia baru saja lulus sekolah," ucap Cha Yeon Jae memperkenalkan putrinya kepada keluarga yang terlihat kaya di depannya.
"Coba sini, saya lihat hasil kerja keras kamu di sekolah," pinta nyonya besar Lee kepada Fei Livi.
"Fei, ayo berikan!" bisik Cha Yeon Jae dengan menyenggol lengannya.
Dengan sedikit gemetar, Fei Livi memberikan hasil ujian dan tes lain selama tiga tahun sekolah kepada kedua nyonya di depannya. Melihat ekspresi nyonya besar Lee yang tersenyum ramah, Cha Yeon Jae yakin jika anaknya masuk dalam kualifikasi sebagai menantu di rumahnya.
"Pernikahan akan terjadi dua minggu lagi. Siapkan dia dengan baik dan jangan kecewakan kami. Saya juga tidak menerima penolakan." Ucap nyonya Lee sinis.
Bagaimana tidak terkejut, Fei Livi yang baru saja ingin melebarkan sayapnya, kini dipatahkan oleh perjodohan pernikahan dadakan yang akan dilaksanakan dua minggu lagi tanpa sepengetahuan dirinya. Bukan sepengetahuannya saja, bahkan juga tanpa persetujuan darinya.
"Fei, sampai bertemu dua minggu lagi." Ucap nyonya Lee dengan senyum sinisnya. "Ingat, berdandan dengan sebaik mungkin, atau saya akan membuat ibumu di penjara!" ancamnya.
Sementara itu, Cha Yeon Jae mengantar nyonya Lee dan nyonya besar Lee ke luar. Fei Livi masih duduk termenung di sofa yang telah usang di makan usia. Fei Livi tak habis pikir dengan Ibunya yang mau menikahkannya di usia yang sangat muda.