Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
"Aku akan melakukannya dengan pelan, Sayang ...." bisik Andre di telinga Rhea, sedangkan jemari tangan kanannya bersafari di lekuk tubuh istrinya.
Rhea hanya mampu menahan napas dengan hasrat yang makin meluap. Menikmati setiap sentuhan Andre. Seperti yang pernah dia dengar dan baca, malam pertama itu sangat indah. Rhea pun merasakan hal tersebut. Perempuan itu mendesah saat kecupan Andre turun dari lehernya, berpindah pada dadanya.
Refleks. Kedua tangan Rhea menyusup di rambut Andre, membuat lelaki itu makin liar memainkan area sensitifnya.
"Kamu suka?" Andre bertanya dengan tatapan sayu.
Kedua kelopak mata Rhea terbuka. Menatap wajah yang berada di atasnya. Pipinya memerah merupa apel.
"Sepertinya kamu sangat menikmatinya, Rhea," ucap Andre tersenyum tipis. Dia menarik gaun pengantin yang menggumpal di pinggang Rhea, juga merobek pakaian dalam berenda. Perempuan itu sekarang benar-benar polos.
"Mas Andre." Rhea menutupi wajahnya dengan kedua tangan, tubuhnya juga miring ke kiri. Dia malu, karena baru kali pertama polos di depan lelaki.
"Aku suamimu." Andre kembali mengungkung tubuh Rhea dan mencium lembut bibir Rhea. Mendesak lidahnya dengan liar.
Rhea membalas ciuman Andre. Tangannya berada di tengkuk dan di punggung lelaki itu. Desahannya makin menggila tatkala Andre mencium perut, lalu makin ke bawah. Ke sarang yang sudah basah.
Akan tetapi, Rhea terkejut saat Andre menyudahi sentuhan. Lelaki itu berdiri di sisi tempat tidur, memakai celananya kembali.
"A-ada apa, Mas?" Rhea bertanya tidak mengerti.
"Ada apa?" Andre mengulangi pertanyaan Rhea. "Aku tidak bisa bercinta denganmu, Rhea."
Rhea menarik selimut, menyelubungi tubuhnya yang telanjang. "Kenapa tidak bisa? Tadi--"
"Karena aku tidak mencintaimu. Aku menikah karena desakan Oma. Oh, ralat, aku terpaksa," sela Andre menjelaskan.
"Mas ...?"
"Jadi, tidak ada nafkah batin, Rhea. Kamu mengerti?" Andre mengambil bantal, merebahkan tubuhnya di sofa panjang. "Itu tadi hanya hadiah kecil dariku."
"Aku tidak mengerti," gumam Rhea tidak mengerti.
"Dengarkan, Rheana Dhatu. Aku menikah denganmu karena itu salah satu syarat mendapatkan perusahaan dan warisan Oma. Jelas, kan?" Tubuh Andre miring ke kanan, memunggungi Rhea. "Tubuhmu lumayan indah, tapi aku tidak tertarik sama sekali. Hanya tubuh Kania yang bisa membuatku bergejolak," lanjutnya.
"Kania sahabatmu?" Rhea terus mengejar dengan pertanyaan. Kania yang dia kenal adalah sahabat dekat Andre, perempuan yang berprofesi sebagai model.
"Siapa lagi. Berpura-pura saja, Rhea. Beraktinglah kalau kita berdua suami istri yang harmonis."
Rhea menyusut air matanya. Dia merasa ditipu, selama ini dia kira Andre mencintainya. Dia juga merasa terhina oleh sikap Andre baru saja.
"Aku tidak mau, Mas. Ceraikan saja aku!" teriak Rhea. "Sekarang juga."
"Kalau begitu kembalikan uang yang dipakai untuk menebus rumahmu yang tergadai. Apa kamu juga tidak berpikir tentang ayahmu? Beliau pasti malu," sahut Andre. "Lalu, kuliah adikmu di fakultas ekonomi akan terhenti. Apa kamu juga ingin Oma terkena serangan jantung?"
Rhea terkelu. Dia tidak ingin membuat ayahnya sedih, apa lagi sang ayah sedang sakit. Dia juga tidak ingin mencerabut mimpi dan cita-cita Rehan, adiknya.
"Bertahanlah sampai warisan itu benar-benar jadi milikku. Lalu, kita akan bercerai," lanjut Andre meyakinkan.
Air mata luruh lagi. Rhea tidak menyangka terjerat permainan cinta Andre. Dia tidak tahu tentang warisan. Yang dia tahu, Andre dan dirinya dijodohkan, karena almarhum neneknya bersahabat dengan Oma Vena. Walaupun secara status ekonomi berbeda. Andre dari keluarga kaya raya, sedangkan Rhea dari keluarga sederhana.
Mengenai hubungan persahabatan antara Andre dan Kania hanya kedok di depan keluarga besar. Mereka berdua sebenarnya sepasang kekasih.
Rhea makin terisak. Tidak ada pernikahan indah. Yang ada hanya panggung sandiwara.
Embusan napas berat keluar dari mulut Rhea. Perempuan itu beringsut turun dari tempat tidur. Mengambil kaus dan celana kulot pendek, lalu mengenakannya.