Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Naluri Lelaki

Naluri Lelaki

Chuan

5.0
Komentar
13.7K
Penayangan
77
Bab

Eric Damian seorang laki-laki pekerja keras, yang sukses namun percintaannya itu tidak sesukses pekerjaannya. Dia sangat mencintai wanitanya dia hanya memiliki naluri terhadap wanita yang bernama Dewi Bela.

Bab 1 Perkenalan

"Kring......kring.... kring" Suara alarm yang begitu nyaringnya sehingga mampu membangunkan Eric pagi itu. Eric sengaja menyetel alarm karena hari itu, Eric baru berkerja sebagai Menejer disebuah perusahaan di bidang pengadaan barang dan jasa. Oleh sebab itu dia di tuntut datang lebih awal dari biasanya.

Eric adalah seorang Anak lelaki pertama dari 4 bersaudara, dia sangat berantusias untuk bekerja agar dapat membantu orangtuanya dalam menyekolahkan Adik-adiknya.

Umurnya saat itu sekitar 24 tahun dengan postur badan yang gagah dan tentunya lumayan tampan dengan kulit warna sawo matang.

"Permisi Bu, Eric berangkat dulu ya," ucap Eric seraya pamit pada Ibu kostnya yang sedang menyirami tanamannya.

"Iya, kamu hati-hati ya di jalan, " ucap Ibu kostnya itu.

Eric menjalankan ritualnya secepat mungkin, agar dia bisa lebih cepat kekantornya tempat dia bekerja. Eric meninggalkan kostsannya itu dengan mengendarai motor sport kesayangannya.

Eric tinggal sendiri di kota itu umur yang masih muda dia sudah mendapatkan jabatan yang bagus dikantornya.

Dia memang sudah dipasilitasi rumah dan mobil kantor namun dia tetap memilih untuk tinggal dikostsannya di karenakan rumah dinasnya lumayan jauh dari kantornya. Karena itu dia juga lebih memilih menggunakan motor berpergian ke mana-mana.

Karena baginya naik motor itu sangatlah menyenangkan dan tampil lebih maskulin, Apa lagi jalanan Ibu kota itu jam kerja dan pulang selalu ramai dan macet sepanjangan sehingga membuat dirinya memilih untuk menaiki motornya itu.

Sesampai di kantornya Eric melirik jam dinding yang ada di atas pintu ruanganya tepat jam 7.10 wib. Suasana dikantornya itu pun masih sangat sepi lantaran karyawan yang lainnya pun belum ada yang datang.

"Pagi pak!" sapa Dewi Bela yang akrap dipanggil Bela itu memecahkan rasa hening Eric yang sibuk mengutak-katik handphone nya itu.

"Iya, pagi juga Bela," sahut Eric yang langsung tiba-tiba berdiri dia melengus keluar dari ruangan itu dia ingin sarapan tepat di sebelah kantorya, karna Eric merasa risih jika dia hanya berdua saja dengan Bela di ruangan itu.

Seperginya Eric dari sana membuat Bela ingin membersihkan ruangan itu dia juga membersihkan meja-meja dan menyapu ruanganya.

Bela sebenarnya bukanlah seorang klining service dia adalah lidership bagian pemasaran tetapi karena dia selalu datang duluan dari karyawan lainya, sehingga dia mengambil inisiatif sendiri untuk bersih-bersih sembari mununggu temannya yang lain.

Bela adalah sosok wanita yang berparas cantik, dia berambut lurus dengan kulit warna sawo matang, dia bergabung di perusahaan itu sekitar 1 tahun yang lalu, dia mendapatkan pekerjaannya itu setelah selesai kuliah.

Bela adalah Anak pertama dari empat bersaudara 3 perempuan dan yang bungsu laki-laki, namun takdir berkata lain Adek laki-lakinya itu sudah meninggal karena kecelakaan. Sehingga mereka semuanya adalah perempuan.

Namun karena pekerjaan Bela yang lumayan jauh dari rumahnya dia memilih untuk ngekost di daerah kota itu.

Dan dia juga tinggal di rumah sebuah keluarga yang tidak memiliki Anak, karena kebaikan Bela dengan keluarga itu, Bela sudah di perlakukan seperti Anak sendiri sejak kuliah dulunya dulu.

Bela sangat betah tinggal di sana karena dia sangat di manja oleh orangtua angkatnya itu.

Tepat jam 7.30 wib Eric sudah berada di ruangan metting, karena kebiasaan kepemimpinannya dia selalu mengadakan metting setiap hari Senin pagi dan setiap hari Sabtu sore guna untuk mengevaluasi kinarja dalam satu Minggu.

Setelah semua karyawan masuk ruangan, meeting pagi itupun berlangsung dengan pokok pembahasan tentang di siplin masuk jam kerja, karena dalam 1 bulan pertama dia bekerja, Eric selalu memperhatikan kurangnya di siplin jam kerja.

Sebagai manusia biasa diapun hampir memutuskan mencari kerja yang lain di karenakan betapa banyaknya yang harus dia benahi di dalam perusahaan tersebut dan hari demi hari dilaluinya dengan semangat yang luar biasa sehingga menghantarkan perusahaan itu ke puncak kejayaanya.

Banyak karyawan sangat senang dengan kepemimpinanya yang sangat tegas dan sangat di siplin. Dan tidak sedikit juga karyawan yang tidak suka gaya kepemimpinanya di karenakan karyawan yang biasa mangkir dan nakal tidak bisa lagi bermain-main dengan sesuka hati mereka.

"Tuk... tuk...tuk...:" Pintu ruangan Eric berbunyi

"Iya, silahkan masuk!" sahut Eric langsung.

"Permisi pak,ini laporan keuangan mohon untuk di tandatangani Pak," ucap Ratih seraya menyodorkan file yang disematkan di map yang berwarna merah itu pada Eric selaku atasannya.

Eric menerima berkasnya sambil melemparkan senyuman ramahnya dia langsung menandatangani berkasnya tanpa memeriksanya lagi, karena dia sangat mempercayai kinerja Ratih yang selalu jujur.

Ratih sudah sangat lama bekerja dan menjabat menjadi bagian keuangan, bahkan Ratih adalah salah satu tangan kepercayaan Bos pemilik perusahaan yang di pimpin Eric itu.

Dua tahun berlalu Eric menjalani rutinitasnya itu setiap hari, bahkan dia sempat lupa untuk mengambil cuti tahunanya. Diapun terpikir sejenak, untuk mengambil cutinya untuk liburan.

Satu minggu Eric liburan membuat Bela kewalahan di kantornya karena dia harus mengisi kekosongan tugas dari Eric di tambah tugas utamanya adalah sebagai marketing.

"Selamat malam Pak Eric, maaf mengganggu liburanya Pak, saya mau tanya kira-kira kapan Bapak masuk kembali Pak? karna hari selasa ada jadwal ikut meeting di luar kota untuk tender pengadaan barang, demikian isi Whatshap Bela kepada Eric.

"Iya Bela, mohon di informasikan kepada Candra supaya dia yang menggantikan saya, " balas Eric

"Iya Pak, namun mohon maaf Pak sebelumnya Candra juga sekarang sedang cuti mendadak karena orang tuanya meninggal, jadi Pak Candra sudah berangkat kemarIn sore Pak, " pesan dari Bela yang di baca oleh Eric yang merasa bimbang karena disatu sisi dia ingin liburan, namun dia juga tidak mungkin mengabaikan pekerjaan begitu saja.

Candra adalah sekretaris Eric, Eric memilih laki-laki sebagai sekretarisnya untuk menghindari skandal-skandal yang sering terjadi di sebuah perusahaan yang kerap membawa perusahaan jatuh kejurang yang tidak benar.

"Baiklah Bela,sebenarnya saya cuti 2 minggu, tetapi tidak masalah hari Senin saya pastikan saya masuk," ucap Eric membalas pesan Bela. Mereka sudah terbiasa membicarakan hal bekerja walau di luar jam kerjanya akan tetapi seiring waktu berjalan keakrapan mereka berduapun berubah menjadi sebuah rasa yang berbeda.

Eric menganggap Bela adalah sosok wanita yang hebat dan di siplin hal itulah membuat Eric menjadi kikuk terhadap Bela, demikian juga sebaliknya Bela juga menyukai Eric kerena kekagumanya serta ketegasanya yang mampu membawa perusahaan menjulang tinggi.

Namun mereka sama-sama memendam rasa yang ada di hati mereka, Eric sangat merasa takut mengutarakan cintanya terhadap Bela walau pun sebenarnya sangat banyak waktu dan kesempatan yang diberikan Bela untuk mengungkapkan cintanya terhadap Bela.

Karena Bela juga merasa yakin bahwa Eric punya cinta terhadapnya, namun rasa takut Eric jauh lebih besar di banding rasa cintanya.

bersambung....

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku