Naluri Lelaki
at Bela menegang dia takut jika dia salah menjawabnya seolah dia sedang
" tanya Bela yang kian gugup terlihat sek
yang saya bilang ini kamu jan
n Bela seakan memberi lamp
mencintai aku, " gumam Bela ya
ni, hanya saya takut kamu marah dan benci sama saya, apalagi kita satu
a romannya Eric ingin mengutarakan akan perasaannya yang dia juga harapakan selama ini
saya?" tanya Eric meraih tanga
an? " tanya Bela tidak percaya kar
" ucap Eric penuh denga
ngka apa yang menjadi pengharapannya selama ini terkab
ktu untuk bicara lebih luas sama kamu," alasan Eric tersenyum lembut namun mamp
nsual atasannya itu. Bela terdiam dan Eric tahu apa jawaban dari wanita yang dia taksir itu bahkan
malu, lalu Eric kembali meraih dagu ranum miliknya dan kembal
am, Bela tidak tahu harus berbuat bagaimana untuk membalas
ens memegang pipi Bela yang terlihat kikuk saat itu Eric tahu
. aku berharap suatu saat kamu akan mencintai aku Be
bisu seolah-olah dia tida
rtama kali saya ikut bergabung kerja di tempat kita ini, dan saya juga sang
bingung mau
a manusia punya hak masing-masing di cint
nya kamu
yang menjawabnya," tukas Bel
alami namanya jatuh cinta, saya moho
kan tanganya tepat di pinggang Bela dari samping bawah, tangan kanan Eric menjalar m
uti naluriny saja, dengan terbawa suasana Eric semakin ganas dan merapatkan pelukanya pada Bela, sehingga dia merasakan gundukan gunung kembar Bela yang berukuran
.Kring.....
la memecahkan sua
entikan di
yang tel
ela sambil mel
o Ibu
ampai be
ni masih di
hati-hati d
Bela sambil men
emakin semangat bekerja, mulai saat ini ji
anggil a
ggil sayan
cap Bela akrab b
g dia inginkan sejak dari dulu yai
jalan
pegal lagi kan?" uca
l kembali menyempatkan m
g yang sedang pacaran, dan selama di perjalanan itulah mereka
enginapan seputaran tempat mereka ikut Thender itu, cukup lama mereka bolak balik mencari pe
n mereka pun melihat sebuah hotel yan
e parkiran dan meraka berdua langsu
at mala
a kami bantu ?" sapa salah se
ini masih ada ka
a di lantai paling atas," tutur resepsionis itu dengan ramah karena yang hotel yang di tuju oleh mereka terg
maaf Pak, apakah Bapak d
ric menjawabnya sambil melihat ke arah
s resepsionis itu dengan ramah seraya melipatkan tangannya mungkin itu adalah
duk di sopa L
Bela pelan dia masih terlalu dini menerima cin
, tidak
h, kalau kita ti
hanya 1, kalau kamu takut aku bisa tidur di Sofa saja kok, sayang! ini sudah jam 11.00 malam sayang, kita mau
acam nanti ya," peringat Bela mencubit pin
ja, pasti aman
amarnya sudah siap, Ay
mar, sudah capek banget nih...!" Eric merai
elihat wajah Bela tersenyum, mereka terlihat sangat mencintai satu dengan y
bu. Ini kartu kamarnya
ik M
ke kamar itu dan seg
ambu