Kubeli Kesombongan, Gundik Suamiku

Kubeli Kesombongan, Gundik Suamiku

yunitaindrynt

5.0
Komentar
2.1K
Penayangan
10
Bab

Keysa, istri dari seorang abdi negara yang merangkap sekaligus berprofesi sebagai dosen serta influencer, harus menghadapi seorang wanita kaya raya dengan tajuk 'crazy rich' diduga sebagai selingkuhan suaminya. Risa yang sombong, berhasil membuat Keysa bangkit menjadi semakin tangguh. Bagaimana kisah lengkapnya? Sanggupkah Keysa membungkam kesombongan Risa yang banyak harta?

Bab 1 Percuma Punya Perut Rata

BAB 1

[Percuma punya perut rata, kalau nggak bisa goyang patah-patah, buat apa?🤪]

Mataku membelalak seketika saat melihat satu pesan yang muncul di ponsel Mas Rengga, suamiku.

Memang sudah menjadi rutinitas bagiku, memeriksa isi ponsel Mas Rengga ketika ia pulang berdinas.

Oh, ya. Kita kenalan dulu. Namaku Keysa Anindita, umurku baru saja menginjak 28 tahun. Aku sudah menikah selama 5 tahun dengan Mas Rengga, ketika usiaku masih 23 tahun. Namun, di usia pernikahan kami tersebut, Allah belum juga mempercayakan buah hati untuk melengkapi kehidupan kami.

Aku bekerja sebagai dosen di Universitas yang cukup ternama. Sesekali, juga mengisi acara seminar sebagai narasumber maupun motivator. Kegiatanku itulah yang menjadikan namaku sering bertebaran di sosial media. Padahal, aku hanya membagikan aktivitas ku saja. Ternyata, media dan netizen melebihkannya dan seringkali memviralkan nya, sehingga kerap kali jika aku mendapatkan endorse dari beberapa skin care atau mungkin busana yang sering aku gunakan tiap kali acara. Awalnya, aku bekerja karena ingin mengisi waktu luang. Sekedar sebagai pengisi waktu luang, mengingat Mas Rengga sebagai abdi negara harus sering bertugas ke luar kota, bahkan luar pulau dengan jangka waktu yang tak menentu. Namun, lambat laun aku merasa nyaman dan betah mengajar di sana, hingga tak terasa aku mengabdi selama 3 tahun di Universitas tersebut. Posisiku pun berubah, dari yang awalnya biasa saja kini menjadi luar biasa. Aku menjadi dosen favorit para senior yang sudah bergelar profesor. Bahkan, mereka mengacungi jempol kemampuanku. Bisa dikatakan saat ini, posisiku di sana sangatlah membanggakan dengan gaji dan tunjangan yang menjanjikan.

Menjadi wanita karir rupanya tidaklah mudah, namun juga tidak bisa dikatakan susah. Asal bisa menempatkan sesuai porsi, semuanya akan terasa indah.

Ah, aku sampai lupa. Siapa pengirim pesan singkat barusan?

Pesan itu dikirim melalui pesan SMS biasa, bukan melalui aplikasi chatting. Pengirimnya pun tidak ada dalam daftar kontak, hanya nomer asing yang belum disimpan.

Kenapa dia mengirimi suamiku pesan seperti itu? Apa maksud dari perkataannya?

Aku yang diliputi rasa ragu dan cemas, dengan segera menghubungi nomor tersebut melalui panggilan biasa.

Deringan kedua, panggilanku diangkat. Gercep juga, aku semakin penasaran, dengan siapa aku terhubung.

"Assalamualaikum, maaf ... ini dengan siapa?" tanyaku hati-hati.

Klik!

Sambungan terputus karena dimatikan ....

Aneh, apa mungkin hanya orang iseng? Lagian juga tak jelas pesan itu ditujukan kepada siapa? Kata-katanya hanya seperti ungkapan lelucon ala pantun kekinian anak jaman sekarang. Hanya saja maknanya terlalu vulgar untuk ku cerna. Apa juga maksudnya dengan menuliskan goyang patah-patah? Ah ... pikiran negatif mulai bermunculan di kepalaku.

Baru saja hendak menyalin nomor asing tersebut, balasan pesan lain pun datang.

[Maaf, Mbak. Salah sambung🙏]

Ah ... dasar orang iseng. Aku sudah yakin itu pasti kerjaan orang iseng yang gabut, lagi pula ... di zaman semodern dan secanggih ini, apa iya masih ada orang kurang kerjaan? Tak sadar, aku menggelengkan kepalaku sembari tersenyum simpul.

Aku kembali berselancar ke akun sosial media milik Mas Rengga. Tidak ada yang aneh, bahkan histori pencarian dan galeri pun tak luput dari jariku yang lincah. Tidak ada sesuatu yang mencurigakan, semua tampak biasa saja.

Tapi, kenapa aku penasaran dengan orang iseng tadi, ya? Siapakah gerangan?

Meskipun iseng, kenapa bukan mengajak kenalan seperti orang jaman dulu pada umumnya. Kenapa harus memakai kata dengan makna yang tidak senonoh seperti itu? Memangnya wanita itu akan berkirim pesan kepada siapa, hingga melakukan body shaming seperti itu?

Ah ... kepalaku jadi berdenyut kencang memikirkan ini. Padahal hanya satu pesan nyasar yang masuk, tapi sanggup membuatku melayang memikirkannya.

"Kenapa Sayang? Kok mukanya lecek?" tanya Mas Rengga yang baru saja keluar dari kamar mandi. Aroma sampo dan sabun menguar dari tubuhnya yang sixpack.

Suamiku memang tampan, bahkan sepertinya dia terlihat beberapa tahun lebih muda jika dibandingkan dengan usia yang sebenarnya.

Aku tak menanggapi pertanyaan dari Mas Rengga, tanganku dengan cekatan hendak menyalin nomor tersebut untuk ku kirim ke nomorku.

Lalu, aku tekan perintah tempel, dan berhasil terkirim dengan sukses ke ponselku. Dengan satu kali gerakan saja, ku hapus dengan cepat histori pesan yang masuk ke ponsel suamiku dari nomor asing tadi. Aku juga sudah menghapus jejak nomor yang berhasil ku kirim ke dalam ponsel pribadiku. Bertepatan dengan menekan tombol kembali dari ponsel Mas Rendra, tiba-tiba saja tangan kekar suamiku langsung merebut ponselnya dari tanganku. Aku terkejut, dadaku terlonjak begitu saja rasanya karena kaget. Hampir beberapa tahun menikah, seingat ku dia tak pernah berlaku seperti ini. Biasanya juga dia tenang-tenang saja. Tak akan keberatan jika aku meminjam ponselnya, bahkan jika harus berjam-jam sekalipun atau mengutak-atik aplikasi apa pun di dalam sana.

"Kamu masih aja jadi detektif, ya. Apa nggak bosen gini terus? Apa, sih, yang kamu cari? Kamu nggak percaya sama aku?" tanya Mas Rengga dengan mata memicing.

Sorot matanya terlihat tak suka.

Ini aneh!

Sungguh, bukan seperti Mas Rengga biasanya.

Baru juga dia pulang beberapa jam yang lalu setelah hampir empat bulan dinas di luar pulau.

"Loh, Mas? Kok kamu aneh, sih? Bukannya udah biasa, ya, kalau aku seperti ini. Kita 'kan sudah sepakat dari dulu untuk saling terbuka satu sama lain. Bahkan kita sudah saling berjanji, tidak akan menyimpan rahasia apa pun. Tak ada yang namanya privasi dalam rumah tangga. Lalu, kenapa sekarang kamu keberatan?" tanyaku dengan sedikit jengkel.

Jujur saja aku tak terima jika kesepakatan yang sudah disetujui bersama tiba-tiba harus dilanggar dengan alasan privasi.

"Aku bosen, Key. Kamu curiga terus sama aku. Aku udah hidup dengan bener, nggak aneh-aneh apalagi macem-macem, tapi masih aja kamu curiga sama aku. Nggak percaya banget sama aku, kamu meragukan kesetiaan ku?" tanya Mas Rengga seraya menatap manik mataku.

"Lah, emang apa salahnya, sih, Mas? Wajar, dong, aku curiga, aku cuma jaga-jaga aja. Karena kita LDR, kita saling berjauhan. Rasa percaya aja nggak cukup buat aku untuk membangun sebuah rumah tangga yang harmonis dan sakinah. Kalau sudah sah jadi suami istri, ya, ngapain pakai acara privasi lagi. Bukannya semua hal sudah ditunjukkan dengan terbuka dan terang-terangan. Apa juga fungsi dari privasi dalam suatu hubungan pernikahan?" tanyaku tak kalah tajam.

"Alah, ribet kamu lama-lama! Suami pulang bukannya disiapin makan enak, atau sambutan yang hangat. Malah ditodong dengan kecemburuan yang tak ada ujung. Kamu itu terlalu lebay! Perasaan istri-istri temanku santai aja, tuh. Nggak ada yang rewel kayak kamu! Harus lapor ini itu, ijin dulu kalo mau ke sini ke situ, bosen tau nggak lama-lama.

Hidupku udah terlalu banyak laporan, eh ... bini di rumah juga minta laporan. Nggak sekalian sambil ditulis berita acaranya?" sindir Mas Rengga yang membuatku semakin sebal.

"Kamu kenapa, sih, Mas? Kenapa jadi berubah gini? Empat bulan lalu pas kamu mau balik juga nggak kayak gini deh. Kamu santai-santai aja. Kenapa sekarang berubah?" tanyaku seraya merendahkan sedikit nada bicaraku.

***

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh yunitaindrynt

Selebihnya

Buku serupa

Patah Hati Mendatangkan Pria yang Tepat

Patah Hati Mendatangkan Pria yang Tepat

Renell Lezama
5.0

Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku