Kubeli Kesombongan, Gundik Suamiku
a dalam mu yang kau obral murah pada suamiku, atau bahkan pada suami orang lain pula, haha. Ya sudah, aku pergi, A
as semua penghinaan ini,
gi. Yang jelas, aku akan menunggu kedatangannya esok. Aku ingin tahu, bagaimana reaksi suamiku esok ketika Risa benar-bena
sama lihat
kan di atas meja. Hari ini kebetulan aku sedang tidak sibuk. Tidak ada jadwal mata kuliah yang aku isi hari ini.
dak ada yang kurang di atas meja dengan alas berbahan import khas brand dengan lambang LV. Biar saja, aku rela merogoh k
temuan formal? Apa dia membawa suaminya tur
Mas. Yang terkesan santai, namun tetap terlihat sopan!
impal Ma
ngsung mengganti pakaiannya. Baru kali ini aku merasakan kejadian aneh. Di m
ebuah mobil sedan yang cukup mewah dengan warna merah yang begitu mengkilat berhenti tepat di depan gerbang rumahku. Aku p
ki berpakaian serba hitam, yang menurutku tampak seperti security dalam Mall. Di belakangnya,
ang!" lirihku dengan cepat membuka
g gemulai begitu cepat dia ayun agar bisa masuk ke dalam rumahku. Penampilannya hari ini cukup berani, dia mengenakan gaun ketat berwarna emas sebatas paha, stiletto berwarna hitam pekat begitu kontras denga
Tamu ku sudah datang!" panggilku
s Rengga bertepatan dengan sua
datang
as Rengga dengan
langkah maju ke depan. Dengan tak tahu malun
Rengga dengan wajah yang dibuat ketus, tampaknya dia cukup r
!" ujarku seraya bertepuk tangan. Lalu kemu
" kata Risa dengan suara yang dibuat mendesah-desah. Membuatku in
? Lepas!" kata Mas Rengga bersusah
ah, karena aku sudah pasti lebih dari dia. Dalam hal segala-galahn
mulai beranjak maju untuk meraih tanganku, namun dengan cepat Risa menggami
ntuk menaik-turunkan siapapun ke dalam bahtera ini. Tapi, ingat satu hal. Aku terlalu mahal untuk bersaingan dengan seorang jalang murahan seperti dia!" tunjuk ku dengan tegas ke arah Risa
kan pernah bisa menggenggam kami berdua. Aku paham, dia juga mungkin masih cinta dengan ku, di luar kesepakatan k
n mengambil kembali apa yang menjadi milikku!" ucapku dengan santai. Ak
kan memberikan apapun yang kau butuhkan, Mas!" sahut Risa cepat. Dia seakan
belum tahu yan
masih sah bergelar sebagai suamiku di sebelah mu itu, tengah memakai sebelah ginjal ku untuk kehidupannya hingga sekarang! Apa kau mamp
selain keheningan. Dan aku? Masih tetap menunggu jawaba
*