5.0
Komentar
39.6K
Penayangan
41
Bab

"Nikahi aku!" Allard menatap tertarik ke arah seorang gadis yang berdiri di hadapannya. Mata gadis itu memancarkan kesungguhan yang membuat Allard menyunggingkan senyum tipis. Mengangkat alisnya dengan gaya sombong, Allard berujar, "Layani aku satu malam, jika pelayananmu memuaskan aku akan mempertimbangkan untuk menikahimu."

Bab 1 01

Happy Reading and Enjoy~

Plak...

Bunyi sentuhan kulit dengan kulit itu menggema di langit-langit ruangan, semua yang berada di dalam ruangan itu tertegun. Tidak ada yang berani mengangkat suara, keheningan yang tercipta menambah suasana yang terasa dingin. Semua meringis untuk mengasihani gadis yang terduduk dengan pipi merah yang mungkin sebentar lagi akan membengkak.

Satu persatu yang berada di sana saling bertatapan, tidak ada yang berani menengahi lelaki berbadan besar yang berdiri dengan wajah marah itu, hingga akhirnya seorang wanita tua berjalan menghampiri, memegang pundak lelaki itu lalu dengan ragu-ragu mengelusnya pelan, "Sudahlah, nanti kita bicarakan lagi, kau juga perlu beristirahat." Tatapan wanita itu beralih pada sang gadis yang bersimpuh di lantai. "Masuk ke kamar, Luna," perintahnya dengan suara lembut.

Gadis itu berdiri, menatap sang lelaki yang tidak lain ayahnya ini dengan pandangan nanar. Wajahnya basah oleh air mata, pipinya yang ditampar juga membengkak. "Apapun yang terjadi aku tetap tidak mau!" teriaknya kuat sebelum berlari pergi sembari memegangi pipinya.

"K-kau! uhuk ... uhuk ..." Yessie kembali menengahi, membimbing lelaki itu memasuki kamarnya untuk beristirahat.

"Luna masih terlalu muda untuk menikah, umurnya bahkan belum genap 20 tahun. Kau harus memikirkannya."

Lelaki itu menatap istrinya sinis, "Jika kita tidak menikahkannya dengan John bisnis yang sudah ku bangun bertahun-tahun akan hancur, hanya John yang bisa mengembalikan semuanya."

"Tapi ..."

"Jangan membelanya lagi! ini jalan yang terbaik." Joan memotong ucapan Yessie lalu merebahkan tubuhnya untuk beristirahat.

Yesie hanya menghela napas pelan, bagaimana bisa seorang ayah menjodohkan anaknya dengan mitra bisnisnya yang sudah berumur 60 tahun? Bahkan lebih cocok menjadi ayah bagi anaknya bukan menjadi suami dari anaknya. Menghela napas pelan, Yesie menyelimuti suaminya sebelum beranjak pergi menemui anaknya yang mungkin saat ini menangis di kamarnya.

Bisnis mereka mengalami kerugian besar akibat penipuan yang menjalin kerja sama dengan perusahaan mereka, barang-berang berharga sudah dijual bahkan mobil-mobil mewah yang mereka miliki juga turut dijual agar bisa menutupi kerugian, tetapi hanya bisa menutupi sebagian kecilnya saja. Perusahaan bangkrut bahkan rumah dan tanah dijual semuanya, Joan jatuh sakit karena depresi.

Beberapa minggu yang lalu John datang, memberi syarat agar mereka mau menikahkan Luna dengannya dan sebagai balasan ia akan membantu kerugian yang mereka alami, membangun kembali perusahaan yang hampir beralih nama itu. Tanpa ragu Joan menyanggupi, pikirannya sudah tertutup dengan mengabaikan usia John yang tahun ini menginjak 60 tahun dengan anaknya menginjak 19 tahun.

Yessie wanita tua itu mengetuk pintu kamar anaknya pelan, mendengar tidak ada sahutan dari dalam ia beucap, "Mommy masuk, ya?"

Ia mendorong pintunya, menatap sendu ke arah Luna yang meringkuk dengan bahu bergetar.

"Mommy tidak setuju dengan pernikahan ini, kan? Mommy aku mohon tolong bujuk Daddy." Luna mengusap air matanya, nadanya merengek dengan memohon agar sang ibu bisa membantunya.

Yessie duduk di ranjang anaknya, mengulurkan tangan untuk mengusap kepala Luna dengan sayang. "Maaf sayang, mommy tidak bisa banyak membantu. Daddymu terlalu keras, jalan satu-satunya menerimanya. Tidak apa ya, hm?"

"Aku tidak mau! Umurnya 60 tahun, mom! 60 tahun! Aku tidak mau!" Luna meraung, menangis sejadi-jadinya hingga kantung matanya membesar membuat mata indah itu membengkak.

"Kau bisa menolaknya dengan satu cara, yaitu menemui Allard Washington dan memintanya agar menjadi suamimu."

"Allard?" Luna bertanya heran, dahinya mengkerut mencoba mengingat-ingat nama pria yang diucapkan ibunya.

"Allard Washington yang ...." Bibirnya terbuka ketika sudah mengingatnya, menit kemudian wajahnya nampak putus asa.

Allard Washington pria terkaya yang paling banyak diminati para gadis, selain wajahnya yang tampan reputasinya juga buruk. One night stand menjadi kebiasaannya, gosip-gosip model dan juga para bangsawan yang dekat dengannya tidak bisa dihitung dengan jari. Pria itu tidak pernah serius dengan siapapun, menjalin hubungan hanya sebagai partner sex. Bagaimana bisa Luna mengajaknya menikah!?

"Aku tidak ingin menjalin hubungan serius dengan siapapun terlebih dahulu, kebebasan adalah poin utamaku saat ini. Berbeda hal nya dengan wanita yang sesuai dengan keinginanku nantinya, mungkin aku berpikir ulang untuk segera menikah."

Itu perkataan Allard saat diwawancari beberapa bulan yang lalu dalam majalah Story yang rilis dalam setiap bulan. Wanita yang sesuai? Siapakah dirinya jika dibandingkan dengan model-model dan juga artis-arti cantik yang menjalin hubungan dengan Allard? Luna akan menjadi olok-olokkan jika nekat mendekatinya.

Hembusan napas kesal dilontarkannya, menatap ibunya sebelum kembali merengek. Ia benar-benar tidak tau apa yang berada dalam pikiran ayahnya yang tega menikahinya dengan pria tua berumur 60 tahun, ya Tuhan... bahkan dia bisa menjadi ayahnya atau kakeknya. Terlebih lagi jarak umur mereka sangat jauh dan Luna harus mengurusi anak yang umurnya lebih tua darinya.

Ibunya mengangguk. "Ya, Allard Washington pemilik Washington Corp."

"Tapi bagaimana bisa mom? Aku bahkan tidak memiliki sesuatu yang bisa di banggakan." Ia menatap dirinya yang berantakan, dengan rambut kusut dan mata sembab.

Yessie menjulurkan tangannya untuk menyentuh jemari Luna, mencoba menguatkan. "Anak mommy cantik, kau yang tidak menyadarinya. Percaya dirilah, Luna. Minta dia menjadi suamimu dengan suara tegas, berdandanlah secantik mungkin dan se seksi mungkin. Kau harus bisa menjadi wanita yang genit, ketika bertemu dengannya godalah dia."

"Aku tidak mau!" Luna menjerit histeris, bulu kuduknya berdiri ketika membayangkan akan menggoda Allard.

"Apa kau mau menikah dengan John yang berumur 60 tahun itu?"

Dengan putus asa Luna menggeleng, bibirnya mengerucut, air matanya kembali mengalir. "Apa tidak ada jalan lain, Mom? Aku benar-benar tidak ingin menikah. Oh, ya Tuhan bahkan umurku belum genap 20 tahun. Ak-aku baru tamat SMA."

Yessie mengelus rambut putrinya dengan sayang. "Tidak ada yang bisa kita lakukan selain melakukannya, sayang. Daddymu sakit-sakittan karena hal ini dan kaulah jalan satu-satunya untuk mengembalikan apa yang telah hilang."

"Karena hanya aku anak mommy, kan? Mommy berniat ingin menjualku!"

Yessie menghela napas lelah. "Bukan menjual, tetapi lebit tepat jika inilah saatnya kau berbalas budi dengan orang tuamu. Percaya pada mommy bahwa kau bisa melakukannya, Luna. Besok temui Allard dan minta dia menikahimu, jika dia tidak ingin maka minta dia meminjamkan uang kepadamu dalam jumlah yang besar. Lakukan apapun yang bisa menolongmu dari perjodohan ini. Kau bisa kan, sayang?"

Dengan ragu-ragu Luna menganggukkan kepalanya, besok adalah hari yang baru. Hari dimana semuanya akan berubah dalam sekejap mata. Besok seorang Luna Ananta akan menjadi sosok baru yang akan menggoda pria lain.

Bersambung...

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Mesir Kuno

Selebihnya

Buku serupa

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Gavin
5.0

Perusahaanku, CiptaKarya, adalah mahakarya dalam hidupku. Kubangun dari nol bersama kekasihku, Baskara, selama sepuluh tahun. Kami adalah cinta sejak zaman kuliah, pasangan emas yang dikagumi semua orang. Dan kesepakatan terbesar kami, kontrak senilai 800 miliar Rupiah dengan Nusantara Capital, akhirnya akan segera terwujud. Lalu, gelombang mual yang hebat tiba-tiba menghantamku. Aku pingsan, dan saat sadar, aku sudah berada di rumah sakit. Ketika aku kembali ke kantor, kartu aksesku ditolak. Semua aksesku dicabut. Fotoku, yang dicoret dengan tanda 'X' tebal, teronggok di tempat sampah. Saskia Putri, seorang anak magang yang direkrut Baskara, duduk di mejaku, berlagak seperti Direktur Operasional yang baru. Dengan suara lantang, dia mengumumkan bahwa "personel yang tidak berkepentingan" dilarang mendekat, sambil menatap lurus ke arahku. Baskara, pria yang pernah menjanjikanku seluruh dunia, hanya berdiri di sampingnya, wajahnya dingin dan acuh tak acuh. Dia mengabaikan kehamilanku, menyebutnya sebagai gangguan, dan memaksaku mengambil cuti wajib. Aku melihat sebatang lipstik merah menyala milik Saskia di meja Baskara, warna yang sama dengan yang kulihat di kerah kemejanya. Kepingan-kepingan teka-teki itu akhirnya menyatu: malam-malam yang larut, "makan malam bisnis", obsesinya yang tiba-tiba pada ponselnya—semua itu bohong. Mereka telah merencanakan ini selama berbulan-bulan. Pria yang kucintai telah lenyap, digantikan oleh orang asing. Tapi aku tidak akan membiarkan mereka mengambil segalanya dariku. Aku berkata pada Baskara bahwa aku akan pergi, tetapi tidak tanpa bagianku sepenuhnya dari perusahaan, yang dinilai berdasarkan harga pasca-pendanaan dari Nusantara Capital. Aku juga mengingatkannya bahwa algoritma inti, yang menjadi alasan Nusantara Capital berinvestasi, dipatenkan atas namaku seorang. Aku melangkah keluar, mengeluarkan ponselku untuk menelepon satu-satunya orang yang tidak pernah kusangka akan kuhubungi: Revan Adriansyah, saingan terberatku.

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku