Wedding Doll
ading an
ng berakhir dan wanita yang bekerja sebagai resepsionis ini kembali bekerja? Ah sebaiknya ia memang harus pergi dari sini, melewati puluhan anak tangga aga
erguna karena ternyata sudah lebih dari dua puluh menit tangg
rkompromi membuatnya tidak bisa masuk akibat terkunci rapat. Dan alhasil sepanjang tangga ia hanya membuang-buang waktu yang menyebabkan perutnya
sih terbentang jauh, lalu tiba-tiba dari arah tangga terdengar kegaduhan sebelum akhirnya tubuh seseorang jatuh dari tangga dan hampir saja
entuh dengan hati-hati tubuhnya yang kaku
menyadari bahwa ada seorang pria yang berada di atas tangga menatap ke arahnya dengan
sa membantunya. Deheman seseorang menghentikan teriakkannya, Luna berpaling dan kedua matanya terkunci pada mata emerald bermanik abu gelap itu. Tubuhnya terpaku
ara sepontan menguar dari tubuhnya hingga Luna merasa ciut dan mengecil. O
ri tangga ...." ucapan Luna memelan di akhir kalima
ja oleh pria bermanik abu gelap yang saat ini menuruni tangga dengan langkah elegan
iriknya lelaki lemah yang mengeluarkan banyak darah dari tubuh
nyaksikan itu semua. Dirinya akan menjadi saksi di pihak kepolisian karena mas
u Luna menjinjing kembali heelsnya sebelum tadinya diletak
nah ada." Ia membalikkan tubuhnya bersiap-siap ingin men
na langkahnya dihentikan oleh satu tangan kokoh yang memeluk pinggulnya dengan erat. Mendorong tubuh Luna kebel
Aku juga janji akan merahasiakan ini rapat-rapat dari siapapun. Jika berita ini t
i sayangnya dirinya yang baru saja tamat SMA dan j
nya dengan hati-hati. "Ku mohon Tuan lepaska
kan, hingga membuat Luna kini berhadapan langsung dan melihat dari dekat manik abu gelap yang menyihir itu. Sek
iarkanmu hidup setelah k
kedua lututnya melemas. Jika saja tidak ada tangan lelaki ini yang menahan
papun, ku mohon ..." Kali ini Luna membuat
-terangan. Menilai dengan mengangkat alisnya sebelah, pandangannya terjatuh lama di belahan dada Luna yang memang berad
ya untuk memeluk pinggul Luna beralih ke leher, menekan leher Luna dengan kuat tan
?" tanya lelaki tak dikenalnya ini dengan nada dingi
yang mencoba merayuku!?" pertanyaan-perta
ekiknya. Wajahnya bahkan sudah memerah. "Ak-aku tid
uat Luna langsung terjatuh ke lantai s
Luna, "Katakan siapa yang mengirimmu dan aku
menjalar ke seluruh tubuhnya, lagi-lag
hanya ingin mencari makanan karena
tangga darurat, eh? kau pikir aku bodoh?" Dilepaska
mpunan!" des
kosongan yang berada di perutnya, tidak lebih
mm
ambu