5.0
Komentar
930
Penayangan
26
Bab

Gemintang Farhana. Si cantik yang banyak diidolakan lawan jenis itu harus rela merasakan patah hati pertama kalinya karena diputuskan begitu saja oleh Bachdim, cinta pertamanya sejak masa kuliah. Gadis periang dengan wajah rupawan itu tak menyangka, keputusannya untuk pindah bekerja demi melupakan Bachdim justru membawanya pada cinta baru yang memerangkap hatinya. Dialah Amar Dwirangga. Kakak tingkat sekaligus atasan Gemintang di kantor barunya. Amar dengan segala perhatiannya dengan cepat menyembuhkan luka seorang Gemintang. Namun sayang, di ujung perjalanan justru ia yang terluka karena tak direstui semesta. Amar dan Gemintang tak pernah menyangka bahwa kisah cinta mereka hanya berujung pada keniscayaan belaka. Dan ini adalah kisah mereka, sepasang kekasih yang saling merindukan tanpa bisa saling mengutarakan. Dimana segala awal yang manis dan begitu indah ternyata tak bisa bertahan hingga selamanya.

Bab 1 Resign & Move On

"Elo yakin resign dari Panda Land?" tanya Dona penasaran karena Itang yang tiba-tiba menyodorkan surat pengunduran dirinya. Padahal gadis cantik itu baru satu tahun bekerja di Panda Land sebagai content creator yang berhasil mendongkrak popularitas produk Panda Land di sosial media.

"Kenapa harus gak yakin coba?" sahut Gemintang santai.

"Susah loh masuk sini." Dona mencoba menahan niat sahabatnya yang hendak mengundurkan diri. Dan perkataan gadis itu memang benar adanya, popularitas Panda Land sebagai perusahaan kosmetik ternama di kota Padang memang tengah melesat drastis.

Gemintang memutar bola malas. "Tapi akan lebih susah lagi kalau gue bertahan di sini Don. Lo sudah tau pasti kan alasannya kenapa." decak Gemintang lantas mengibaskan tangannya memberi isyarat agar Dona tak mengganggu kegiatan menyelesaikan pekerjaan terakhirnya di Panda Land.

"Bachdim?" Dona memicingkan mata curiga.

"Menurut anda?" Itang melirik Dona sekilas lantas mencebik gemas. Alergi sekali telinganya mendengar nama lelaki itu akhir-akhir ini.

"Jadi bener tentang desas desus kalau elo resign karena pengen move on dari Bachdim."

Mengambil napas panjang sembari memejamkan matanya dramatis, Gemintang akhirnya memutar kursi kerjanya agar bisa berhadapan langsung dengan Dona yang sedari mengorek informasi darinya. Gemintang sudah hapal betul dengan sifat sahabatnya yang tak akan diam begitu saja jika belum mendapatkan jawaban yang pasti.

"Ya bener dong Dona Mona Nana Nina ..." sembur Gemintang dengan wajah sebal. "Ya kali gila aja kalo gue masih bertahan di sini setelah drama gue dicampakkan tanpa alasan yang jelas sama senior Lo yang ternyata kampret tingkat dewa itu."

"Hush.. kampret ... kampret. Gitu-gitu juga cinta pertama Lo kan?" Dona menepuk punggung tangan Gemintang.

"Dulu sih iya pas gue masih lugu banget, sekarang mah gue udah expert soal menilai cowok. Tapi setelah tau kelakuan Bachdim yang nauzubillah, buat apa gue bertahan disini setelah hubungan kami berantakan. Sorry aja ya, gue bukan tipe cewek menye-menye yang bakalan nangis manja gitu aja setelah putus hubungan. No!" Gemintang mengangkat telapak tangannya ke udara.

"Gue harus cepet move on demi kewarasan otak gue, dan cara cepat move on dari Bachdim adalah ... gue keluar dari kantor ini. Toh gue juga masih dalam probation, jadi gak masalah dong kalau gue resign. Lagi pula gue juga udah tolak tawaran perpanjangan kontrak dari Bu Irene kemaren. Gue udah mantep sama pilihan gue buat resign."

"Gitu amat sih Tang, padahal cuma elo yang deket sama gue di sini." rengek Dona tak rela jika kehilangan teman rumpi paling asik seantero Panda Land seperti Gemintang.

Gemintang hanya tersenyum miring dan kembali menatap layar komputernya. Keputusannya untuk mengundurkan diri memang sudah bulat sebulat pipi chubby-nya. Apalagi keputusannya ini beriringan dengan tawaran yang datang dari perusahaan lain yang juga membutuhkan jasa content creator seperti dirinya.

"Nanti juga elo dapet temen baru yang gantiin posisi gue." respon Gemintang kembali berkutat dengan pekerjaannya.

***

"Kenapa harus mengundurkan diri?" Bachdim yang tak lain staff juga di Panda Land, namun ia bekerja di divisi IT, tiba-tiba mendekat menghampiri Gemintang di meja kerjanya.

Gemintang yang sedang menghabiskan makan siang langsung merasa terganggu dengan kehadiran sang mantan yang tampan tapi tingkahnya blingsatan ini.

"Kenapa harus bertahan kalau gue udah gak nyaman di sini?"

"Gue?"

"Harus banget aku - kamu lagi?" decak Gemintang cuek.

"Tang." panggil Bachdim pelan.

"Hmm.. lo gak liat gue sibuk makan siang?"

"Gara-gara aku, kamu sampe mengundurkan diri gini?"

Gemintang terkekeh pelan. Gadis berambut sebahu itu lantas mengambil selembar tissue untuk membersihkan tepian mulutnya. "Pede banget sih jadi orang, emang anda siapa harus banget jadi pengaruh dalam keputusan yang gue ambil."

"Meski kisah kita kandas, kamu gak harus resign gini kan?"

"Apa hubungannya resign sama kisah kita? Gak ada." tegas Gemintang.

"Kamu pasti gak kuat nahan cemburu karna sekarang aku deket sama Lani kan? makanya kamu milih resign?"

Astaga naga narsisnya manusia yang satu ini. Gemintang memang sudah mendengar desas desus tentang kedekatan mantan pacarnya ini dengan Lani dari divisi marketing. Tapi bukan itu alasan yang membuat ia mengundurkan diri. Gemintang hanya sudah muak jika berdekatan dengan pengkhianat berwajah malaikat seperti Bachdim ini. Karena itu ia memutuskan resign dan berencana akan mengambil tawaran dari Gege untuk bekerja di kantor rekannya.

"Cemburu dari Hongkong maksud Lo? Najis yaa.." jawab Gemintang sarkas. Ia tak ingin Bachdim besar kepala.

Gadis itu menghembuskan napas pelan untuk menenangkan hatinya yang kembali memanas jika berhadapan dengan sang mantan yang luar biasa percaya diri ini.

"Listen ya, gue resign karena dapat tawaran pekerjaan dari Abang gue di kantor temennya. Jadi simpan asumsi Lo tentang gue cemburu-cemburu itu, gak ada sangkut pautnya sama sekali."

Tak ada salahnya kan Gemintang sedikit berdusta. Alasan utama ia keluar dari Panda Land memang karena muak dan ingin move on dari seorang Bachdim Pamungkas. Sedangkan tawaran pekerjaan dari sang kakak, baru ia dapatkan setelahnya.

Bachdim terdiam saja mendengar penjelasan dari mantan kekasihnya ini. Bagaimanapun juga ia memang tak berhak menahan Gemintang untuk tetap bekerja di Panda Land. Tapi kasak kusuk yang sudah terlanjur merebak di tempat kerjanya yang mengatakan bahwa Bachdim lah penyebab utama seorang Gemintang mengundurkan diri. Padahal Gemintang adalah salah satu staff berprestasi yang dibanggakan oleh Panda Land.

"Sudah wawancaranya?" Bachdim kembali fokus pada Gemintang yang sudah menghabiskan makan siangnya. "Kalo udah, mending lo balik ke ruangan lo deh, gue mau balik kerja. Biar bisa tenang gak ada tanggungan lagi di Panda Land."

Meski masih belum puas dengan jawaban yang Gemintang beri, akhirnya Bachdim beranjak juga dari meja kerja gadis itu. Pria itu sadar akan kesalahannya karena berpaling pada gadis lain ketika hubungannya dengan Gemintang belum benar-benar usai. Tapi ia juga tak bisa mengelak dari pesona Lani yang dalam sekejap mata mampu mengambil alih perhatiannya. Hingga akhirnya membuat hubungannya dengan Gemintang yang sudah berjalan dua tahun harus berakhir di tengah jalan.

Sejak itulah Gemintang dan Bachdim seolah mengibarkan bendera peperangan tak kasat mata. Gemintang yang pada dasarnya enggan untuk terlibat dengan perseteruan lebih memilih menghindar demi menjaga hati yang sebenarnya sudah sukses dipatahkan oleh pria yang menjadi cinta pertamanya itu.

"Bachdim ngapain Tang?" Dona yang tiba-tiba mengagetkan Gemintang.

"Ratu kepo mulai beraksi kan?" cibir Gemintang melirik sekilas pada rekan kerjanya itu.

"Tanya doang Tang, mana ad ague kepo."

Gemintang terkekeh saja menanggapi sanggahan Dona.

"Ngapain Bachdim? nahan elo biar gak resign ya? nyesel dia putusin elo? iya kan?" tuuuh kan, si ratu kepo masih belum mau mengaku.

"Nggak lah, meski dia nahan-nahan gue tetep resign kok. Nih, barusan gue udah dipanggil HRD." Gemintang menggoyangkan ponselnya memberi isyarat bahwa ia mendapat pesan. "Gue ke lantai dua dulu ya, kali aja dapet pesangon."

"Ckk.. bukannya sedih malah semangat banget sih yang mau resign."

"Ya kali ini aja, ini kesempatan gue buat membuak lembaran baru dengan jodoh yang tepat dan nggak sok drama lagi." respon Gemintang lantas bangkit dari tempat duduknya.

▪️▪️▪️🌼🌼🌼▪️▪️▪️

Haiii... Haiii aku datang dengan cerita baru, ini spin off dari DIAK di Innovel ya, menceritakan kisah Gemintang yang tak lain adalah adik kembar Bang Gege.

Semoga suka, jangan lupa like dan komen yang banyak yaa....

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Rinai Hening

Selebihnya

Buku serupa

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Gavin
5.0

Namaku Alina Wijaya, seorang dokter residen yang akhirnya bertemu kembali dengan keluarga kaya raya yang telah kehilangan aku sejak kecil. Aku punya orang tua yang menyayangiku dan tunangan yang tampan dan sukses. Aku aman. Aku dicintai. Semua itu adalah kebohongan yang sempurna dan rapuh. Kebohongan itu hancur berkeping-keping pada hari Selasa, saat aku menemukan tunanganku, Ivan, tidak sedang rapat dewan direksi, melainkan berada di sebuah mansion megah bersama Kiara Anindita, wanita yang katanya mengalami gangguan jiwa lima tahun lalu setelah mencoba menjebakku. Dia tidak terpuruk; dia tampak bersinar, menggendong seorang anak laki-laki, Leo, yang tertawa riang dalam pelukan Ivan. Aku tak sengaja mendengar percakapan mereka: Leo adalah putra mereka, dan aku hanyalah "pengganti sementara", sebuah alat untuk mencapai tujuan sampai Ivan tidak lagi membutuhkan koneksi keluargaku. Orang tuaku, keluarga Wijaya, juga terlibat dalam sandiwara ini, mendanai kehidupan mewah Kiara dan keluarga rahasia mereka. Seluruh realitasku—orang tua yang penuh kasih, tunangan yang setia, keamanan yang kukira telah kutemukan—ternyata adalah sebuah panggung yang dibangun dengan cermat, dan aku adalah si bodoh yang memainkan peran utama. Kebohongan santai yang Ivan kirimkan lewat pesan, "Baru selesai rapat. Capek banget. Kangen kamu. Sampai ketemu di rumah," saat dia berdiri di samping keluarga aslinya, adalah pukulan terakhir. Mereka pikir aku menyedihkan. Mereka pikir aku bodoh. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku