Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Nodamu Bukan Masalah Bagiku

Nodamu Bukan Masalah Bagiku

iga anggelianita

5.0
Komentar
408
Penayangan
21
Bab

Riko seorang CEO tampan nan kaya raya, ia tidak sengaja bertemu dengan Nabila, seorang wanita malam. Saat itu ia menolong Nabila yang sedang bersembunyi dari suaminya yang ingin terus menjadikannya wanita malam sebagai ladang cuannya. Riko yang membantu proses perceraiannya tak sengaja mencintainya, tapi Ibu Riko tentu tidak setuju dengan hal itu, namun cinta mereka mengalahkan ego dan berjuang bersama meraih restu orangtua.

Bab 1 Bar (Pertemuan Pertama)

"Cuy, ayo ke Bar untuk mengurangi rasa stresmu. Sesekali lah tidakk masalah kan?" ujar seorang pria gendut pada Riko. Riko Adreseso adalah seorang CEO di kantor peninggalan ayahnya, ia yang adalah seorang CEO pasti sangat sibuk dan itu membuat ia merasa sangat stres, ia memang bukan tipe orang yang sering bermain ke Bar. Namun, untuk kali ini ia setuju karena ia berfikir mungkin benar yang dikatakan oleh temannya itu.

Riko mempunyai seorang sahabat yang bernama Reno, ia adalah seorang pria gendut yang selalu mendapat penolakan oleh perempuan, tapi ia sering sekali pergi ke Bar untuk bisa melihat perempuan-perempuan yang minim pakaian.

"Okey dah Bro! sepertinya apa yang kamu katakan itu ada benarnya juga, mungkin itu bisa menghilangkan stresku, tapi kamu itu lho jangan terlalu sering dong!" ujar Riko pada sahabatnya itu samping menepuk bahunnya menandakan keakraban mereka. Mereka sudah saling mengenal satu sama lain sejak mereka berada dibangku SD. Tak ada hari yang mereka lewati tanpa bersama.

Dengan bersemangat, mereka langsung pergi ke sebuah Bar dekat dengan kantor milik Riko menggunakan sebuah mobil sport mewah miliknya, dengan hembusan angina mereka pergi, membuka atap mobil itu. Sahabatnya juga berdiri bak cabe-cabean dengan memamerkan ke semua orang sepanjang jalan ini bahwa ia sudah berada dalam mobil sport mewah yang hargannya sampai mencapai angka miliaran rupiah.

Sesampainya di sana, sahabatnya itu langsung turun dari mobilnya dengan, loncat tanpa membuka pintu mobil yang slime dan pendek itu, dengan lenggak-lenggoknya, ia langsung menyapa semua orang yang ia kenal di luar Bar itu. Sedangkan, Riko turun dengan gaya calm dan terlihat biasa saja dengan kekayaan yang ia miliki, berbanding terbalik dengan sahabatnya yang sombong, tapi terlihat lucu karena badannya yang terlihat melipat seperti ulat bulu, namun berlenggok seakan dirinya langsing dan sangat tampan.

"Hoii Bro, udah lama Loe di sini?" tanyanya pada salah satu orang yang berada di sana, namun orang tersebut terlihat sangat bingung karena ia bahkan tidak mengenal Reno sama sekali. Riko yang melihat tingkah sahabatnya itu langsung menarik tangannya masuk ke dalam Bar itu.

"Apaan sih kamu, main sapa aja, dia gak kenal kamu sama sekali kok!" sambutnya karena merasa malu dengan sahabatnya itu, tak lama setelah itu sahabatnya itu juga langsung tertarik pada seorang perempuan yang berjalan di hadapannya, membawa segelas minuman bersoda dan berjalan dengan lenggoknya menunjukkan bentuk tubuhnya.

"Hai Cewek! Main sini dong sama Abang!" serunya pada perempuan itu, perempuan itu langsung melihat kearahnya dengan mengibaskan rambutnya pada panjang dan indah. Namun, tiba-tiba wajahnya berubah setelah ia melihat orang yang menyapanya itu, dengan wajah nyinyir, menaikkan alis dan bibirnya.

"Ihhh sok kenal deh Loe, badan melar gitu ngomongnya kayak orang ganteng aja. Ngaca dong ya!" jawabnya kasar pada Reno. Riko langsung tertawa terbahak-bahak mendengar apa yang di katakan oleh perempuan itu, sahabatnya itu terlihat malu karena itu dan langsung menepuk bahunya.

"Ketawa kamu! Aku lagi di bully nih, harusnya kamu belain aku bukannya malah ikutan ngejek dong," keluhnya pada Riko, ia merasa sedikit marah pada Riko namun itu tidak lama, hanya membutuhkan waktu hitungan detik saja langsung berubah lagi.

"Kamu sih, gak kenal sok sapa! Ini dah balasannya yang kamu dapat hahahha. Yasudah lah gak masalah, cari yang lain lagi," ujarnya menasehati sekaligus memberikan semangat pada sahabatnya itu dengan ucapan, "Cari lagi!". Sahabatnya itu juga langsung tertawa dan mengajaknya untuk berjalan mengelilingi Bar itu karena sesungguhnya Riko tidak pernah masuk sebelumnnya ke dalam Bar. Ia terlihat sangat canggung dengan tempat itu, ia juga terkadang merasa sangat tidak nyaman melihat begitu banyak wanita dengan pakaian minim di sana, bukannya tertarik ia malah merasa rishi dengan hal itu.

Mereka berjalan mengelilingi setiap sisi dari Bar itu, semua terlihat sangat aneh baginya karena tidak pernah masuk. Banyak perempuan lalu lalang di hadapannya, suara music yang membuat telinganya tidak bisa mendengar suara sahabatnya itu berbicara padanya, melihat banyak perempuan cantik dan terbuka menari dan sesekali menggodanya. Ia sangat bingung dengan semua hal baru itu, ia haus tapi tidak berani minum karena ia tidak suka dengan bau minuman alcohol yang tinggi dan sangat pekat itu, lampu kelap-kelip membuat matanya tetap melihat bayangan lampu itu walau ia sudah menutup mata, kepalannya juga kian sangat sakit melihat lampu kelap-kelip dan suara music yang sangat keras dengan volume yang tinggi.

"Reno! Reno! Ayi pulang aku tidak suka dengan tempat ini!" teriaknya mendekatkan mulutnya kearah telinga sahabatnya itu karena ia takut suaranya tidak didengar oleh sahabatnya itu. Namun, benar saja Reno tidak mendengarnya sama sekali dan terus menggoyangkan kepalanya seturut dengan music yang diputarkan, sesekali ia juga menggoda perempuan yang lewat di hadapannya walaupun ia tidak direspon bahkan sesekali di hina oleh perempuan itu.

"Reno! Ayo pulang!" teriak Riko dengan suara yang lebih keras lagi karena ia sudah tidak tahan dengan itu semua, ia langsung menarik Reno keluar dari Bar itu menuju dimana ia memarkirkan mobilnya. Sahabatnya itu sangat bingung dengan apa yang dilakukan oleh Riko.

"Apa sih? Kamu kenapa Bro? lagi asyik nih ada cewek cantik dan bahenol Bro," ujarnya memberitahu Riko bahwa ia melihat cewek cantik di dalam Bar itu. Namun Riko tidak peduli sama sekali dengan hal itu karena ia memang sangat tidak nyaman dengan tempat itu sama sekali, ia merasa sangat rishi melihat wanita yang menggunakan pakaian yang menurutnya tidak sopan, apalagi saat mereka berjoget dan tidak memerhatikan apa pun lagi.

Namun, sekali lagi sahabatnya itu bingung melihat seorang perempuan yang sedang berada di pojok di samping sebuah tembok, sepertinya ia sedang bersembunyi dari seseorang, ia terlihat sangat ketakutan dengan orang itu. Riko juga melihat ada dua orang lelaki berbadan besar dengan wajah seramnya, sepertinya ia adalah seorang preman yang sedang mengejar perempuan yang di lihat oleh sahabatnya itu, tapi pada saat itu Riko belum melihat perempuan itu. Namun, Reno menepuk-nepuk bahu Riko ingin mengatakan sesuatu padanya, Riko malah bingung melihat sahabatnya itu yang terfokus pada sebuah tembok yang berada di sisi ujung di luar Bar itu.

"Bro! Bro itu ada cewek Bro!" ujarnya mengatakan kalau ia melihat perempuan dan menujuk ke tembok itu, Riko juga melihat ke tembol itu, tapi ia tidak melihat siapa pun di sana selain hanya tembok.

"Mana sih? Gak ada orang di sana, ayo ah pulang," ujarnya sambil menarik tangan sahabatnya itu berniat untuk segera pulang. Tapi, sahabatnya itu malah menarik kembali tangannya, karena badan sahabatnya itu jauh lebih besar darinya sehingga tubuhnya terikut kearah sahabatnya itu.

"Ada apa sih Bro! ayo pulang," ajaknya sangat malas mengikuti sahabatnya itu, namun mata sahabatnya itu tetap menuju kearah tembok itu.

"Itu ada cewek Bro, kasihan kayaknya ketakutan banget!" balas sahabatnya itu dan membawanya kearah tembok itu, dan sesampainya di sana ia sangat terkejut ketika ia melihat seorang perempuan dengan lebab di wajahnya sedang jongkok bersembunyi di balik tembok itu, ia menangis melipat kakinnya dan menahan menggunakan tangannya yang panjang. Saat ia melihat mereka, ia langsung mencoba untuk lagi dari sana karena ia sangat ketakutan, dengan refleks Riko langsung menangkap tangannya.

"Tolong lepasin aku! Aku gak mau ketemu orang itu lagi, aku benci, ia menyiksaku!" teriaknya sambil melihat kesisi lain, mencoba untuk melepaskan tangan Riko darinya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Pemuas Nafsu Keponakan

Pemuas Nafsu Keponakan

Romantis

5.0

Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku