Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hamili saya, tuan !

Hamili saya, tuan !

author Adiba

5.0
Komentar
26
Penayangan
5
Bab

Sudah rahasia umum jika anak perempuan cenderung dekat dengan ayahnya , demikian juga dengan Chereena Kayona Albern putri dari tuan Bobby Albern dan nyonya Dionne Alice Kayona. Semua orang tahu Chereena Kayona Albern gadis cantik yang nyaris sempurna dengan kebaikan dan kepintarannya memang dibesarkan secara over protective oleh ayah kandungnya , semenjak ibu kandungnya meninggal. Tapi kenapa Chereena Kayona Albern berani minta dihamili oleh Chaiden Barnard pengusaha CEO Russia ?.

Bab 1 Hamili saya, tuan !

Sentuhan lembut Lazero seorang pemuda gagah, memeluk bahu gadis sexy berambut pirang

" Jacinda Leandra Albern sayangku.."

"Lazero cintaku , aku menunggumu dari tadi .!"

Jacinda Leandra Albern menyebut nama pemuda yang makin erat memeluk bahunya .

"Ayo kita berenang sayang ,!"

Suaranya bergetar menahan nafsunya yang mulai muncul , melihat tubuh montok pacarnya sudah mengenakan bikini,

" Ya , Lazero sayang .*

Gadis berbadan montok itu berbalik menghadap kekasihnya , sorot matanya memancarkan kegenitan langsung tertuju ke wajah Lazero.

"Ayoo.... Jacinda Leandra Albern.!"

Lazero menarik tangan kekasihnya dan mereka berdua sudah masuk ke dalam kolam renang. Kedua tangan Lazero langsung melucuti bikini Jacinda Leandra Albern.

"Kamu benar-benar makin menggemaskan , sayangku .!"

"Lazero , jangan di sini .!"

Gadis itu berusaha melepaskan diri dari pelukan Lazero.

"Hanya kita berdua di rumahku ini , Jacinda.!"

Aktifitas berenang di hari ini , berubah menjadi aktifitas yang "lain".

"Aahhh..Lazero..!"

Jacinda Leandra Albern mulai mendesah , tak kuat menahan kenikmatan . Makin lama makin liar tak menentu, Lazero makin menciumi kedua buah dada kekasihnya.

"Aku mau kita melakukan di sini , jacinda sayang .!"

Bisik Lazero sambil membuka celana renangnya .

"Lazero , aku..."

Lazero membungkam mulut kekasihnya dengan ciuman yang makin memanas. Jacinda Leandra Albern pun tenggelam dalam nafsu birahi , tanpa menunggu lama...mereka berdua sudah melakukan penyatuan di dalam kolam renang.

"Aahhh....Lazero ,..."

"Nikmat kan, Jacinda Leandra Albern sayangku .?"

Bisik Lazero sembari menjilati daun telinga kekasihnya.

"Aku suka goyanganmu di dalam kolam renang , Lazero .!"

Bergetar suara gadis berambut pirang panjang itu menikmati sensasi dari tiap hujaman yang masuk ke "miliknya". Makin liar gerakan Lazero di dalam kolam renang. Sepasang kekasih ini menikmati nikmatnya sensasi hot sex di dalam kolam renang.

"Goyangkan pinggulmu , sayang.!. Tunjukkan keliaranmu , Jacinda sayangku .!"

Desis Lazero yang menikmati liukan tubuh gadis yang di cintainya. Makin menggila saja , sepasang kekasih ini... Menikmati hot sex.

💋

Semua CEO melirik seorang pria berjalan masuk memasuki kantornya. Ya, pasti semua CEO kenal Chaiden Barnard seorang pria tampan setampan bisnisnya yang sukses dan menggurita di mana-mana. Chaiden Barnard menyelami bisnis properti melalui beberapa hotel yang tersebar di berbagai tempat seperti Moroko, Madrid, Lisbon, dan New York. Selain itu, ia diketahui memiliki rumah mewah 9,7 juta dollar atau sekitar dengan Rp152 miliar di Medeira, apartemen

di Trump Tower dan berbagai vila bahkan harta kekayaannya semakin meningkat karena ia melakukan investasi sekitar Rp 266 miliar pada bisnis nasional seperti Apple dan Volkswagen. Aset penting lainnya yang dimiliki oleh seorang Chaiden Barnard adalah kastil mewah kuno yang saat ini di tempati dan Ferrari F12 TDF mobil mewahnya yang dipakainya sehari-hari. Chaiden Barnard sendirian di ruang kantornya . Pria Russia berambut warna coklat tebal basah lembab agak berombak , sorot matanya tajam dengan netra mata coklat , badannya tegap tinggi besar. Benar-benar pria macho sexy tampan idaman semua perempuan namun sayangnya, dia bersikap dingin dan tidak mau menjalin relationship dengan sembarang perempuan karena seleranya memilih perempuan kategori high class. Matanya menatap foto mendiang orang tuanya dan otak Chaiden Barnard berkelana mengingat semasa orang tuanya masih hidup.

"Jika tuhan memberiku jodoh , aku mau seperti daddy mommy yang saling setia dan sehidup semati. Tapi apa ada perempuan sebaik mommy .?"

Ia menarik nafas panjang dan melemparkan pandangannya keluar jendela.

*KNOCK...KNOCK...KNOCK...*

Chaiden Barnard menoleh ke arah pintu.

"Ya, silahkan masuk .!"

Suara baritonnya yang sexy dan berwibawa , seorang sekretaris membuka pintu.

"Tuan Chaiden Barnard, ada tuan Bobby Albern ingin bertemu anda ."

Ucap sekretaris itu dengan sopan,

"Suruh dia masuk, Kelly .!"

"Baik , tuan Chaiden Barnard."

Kelly perempuan berusia tiga puluh tahun ini sekertaris yang sudah bekerja selama sepuluh tahun di perusahaan milik Chaiden Barnard dan dia kategori perempuan jujur juga terampil dalam bekerja. Seorang pria tua berusia empat puluh tahun masuk ke dalam ruang kerja tuan Chaiden Barnard .

"Silahkan duduk , tuan Bobby Albern.!"

Tuan Bobby Albern duduk di seberang meja , sembari menarik nafas dalam-dalam.

"Tuan Chaiden Barnard , maksud kedatangan saya kemari untuk membicarakan kerjasama kita di bidang real estate properti ."

tutur tuan Bobby Albern sembari meletakkan sebuah map berisi laporan kerja. Chaiden Barnard meraih map tersebut dan membaca beberapa berkas di dalamnya.

"Tuan Bobby Albern, aku minta maaf jika tidak bisa meneruskan hubungan kerjasama kita di bidang real estate property karena semua dana yang dikucurkan tidak ada hasilnya dan merugi."

Chaiden Barnard tersenyum sambil mengangguk dengan sopan, menyandarkan punggungnya di kursi dan memutar kursi menghadap tuan Bobby Albern. Ia meletakkan map di hadapan tuan Bobby Albern yang langsung menunduk lesu.

"Tuan Chaiden Barnard, saya mohon , berilah kesempatan sekali ini saja .!. Jika anda menolak, tolong berilah dana pinjaman untuk perusahaan saya.!"

Tuan Bobby Albern menyisihkan rasa malu dan harga dirinya sebagai seorang pengusaha real estate property , sehingga tak segan-segan mengemis belas kasihan pada Chaiden Barnard.

"Tuan Bobby Albern , aku sudah pernah memberi pinjaman dalam jumlah yang cukup besar untuk perusahaanmu tapi hasilnya nihil . Sekarang kamu mau pinjam lagi padahal pinjaman dulu , belum kamu bayar. Aku paling tidak suka jika ada orang yang memaksaku . "

Tegas Chaiden Barnard sambil mengulurkan tangannya menunjuk ke arah pintu. Tuan Bobby Albern mengangguk, dia tahu inilah cara Chaiden Barnard mengusir dirinya untuk keluar dari ruang kerja seorang CEO. Dengan tertunduk lesu, tuan Bobby Albern mengayunkan langkahnya meninggalkan kantor Chaiden Barnard.

"ya Tuhan , maafkan aku jika tidak mau memberi bantuan finansial pada perusahaan tuan Bobby Albern .!"

Ucap Chaiden Barnard sembari menundukkan kepalanya dan mengusap-usap keningnya. Dia tak habis pikir .. mengapa beberapa tahun belakangan ini , tuan Bobby Albern mengalami kemerosotan secara tajam dan drastis di perusahaan real estate properti padahal dulu, beliau terkenal sebagai salah seorang pengusaha handal dan sukses. Semua pengusaha tidak mau bekerjasama dengan tuan Bobby Albern , hanya Chaiden Barnard yang masih mau bekerja sama dengannya namun sepertinya tuan Bobby Albern tidak serius dalam menangani kerjasama dan ini membuat Chaiden Barnard amat sangat kecewa.

💋

Tuan Bobby Albern meluncurkan mobilnya sambil menangis.

"Perusahaanku sudah bangkrut dan bagaimana aku bisa menghidupi keluargaku .?. Ingin rasanya kutembak kepalaku .!"

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh author Adiba

Selebihnya

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cris Pollalis
5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku