Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
1
Penayangan
1
Bab

PAMIT adalah sehimpun puisi yang mengisahkan tentang sembahyang diri, titik kesunyian, air mata dan segala nyanyian serta gejolak hati yang diserukan dari sebuah perayaan diri. Perayaan yang begitu banyak membawa pikiran kita kepada segala kehidupan yang selalu dimaknai dengan cinta dan ruang. Dan puisi-puisi yang terangkum semoga menjadi inspirasi bagi kita semua. SEMOGA.

Bab 1 KESURAMAN YANG REDUP

Ditulisnya malam yang melepaskan senja,

keanggunan selalu jatuh ditelan kesunyian,

dan membuatku tinggal dalam kegelapan,

seperti dedaunan di jalanan yang telah lama tiada.

Gelap gulita -tak ada cahaya, tak ada sinar,

bulan dan bintang, semuanya lenyap,

kesuraman yang redup-hampa total,

remuk, dan sendirian.

Satu rasa sakit yang sia-sia,

satu rasa sakit yang tumpul dan tak berarti,

hati yang terlalu lelah bahkan untuk berdenyut,

terlalu memar untuk dipatahkan.

Sepertinya tak ada lagi pikiran yang gelisah,

tak ada lagi harapan dan ketakutan,

tak ada lagi pertikaian, tak ada usaha, tak ada keinginan,

tak ada lagi air mata.

Siang hari, dedaunan dan bunga saling berdesah,

musim kemarau dan kicauan burung,

semuanya lenyap-mimpi-mimpi yang hilang selamanya,

tak terlihat, tak terdengar.

Cinta, pesona, masa muda-semuanya lenyap,

ikrar heroik yang agung,

harapan yang menggebu, hasrat yang menggebu,

semuanya kini menjadi abu.

Kata-kata yang mereka ucapkan kepadaku,

jauh dan jauh terasa,

seperti suara-suara yang telah kita kenal dan cintai,

berbicara dalam mimpi.

Mereka memintaku untuk tunduk,

aku melakukannya, aku tak dapat berjuang,

aku tidak bertanya-aku bertahan,

bertahan dan hidup.

Aku tidak berjuang lebih keras,

juga tidak berdoa, karena doa itu sia-sia,

aku hanya berbaring diam di saat-saat yang melelahkan,

dan menanggung rasa sakitku.

Tuhan yang membimbing, seorang sahabat,

sorak sorai penuh belas kasih dari seorang Bapa,

dulu tampak seperti milikku; tetapi sekarang bahkan iman

terkubur di sini.

Kehidupan yang gelap dan mematikan ini

hanya sisa-sisa diriku,

dan hanya satu keinginan sadar,

untuk berhenti ada.

Atambua, 14 September 2024

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Pemuas Nafsu Keponakan

Pemuas Nafsu Keponakan

kodav
5.0

Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku