Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Sepatu Balet Berdarah

Sepatu Balet Berdarah

author adiba

5.0
Komentar
242
Penayangan
77
Bab

Semua orang dikejutkan dengan berita kematian janice seorang penari balet yang menggenaskan dan mengerikan. Setelah kematian Janice , ditemukan banyak kejadian aneh yang tidak masuk akal dan mengerikan. Terserah orang mau mengatakan itu hantu , setan, jin atau hanya kebohongan belaka tapi yang pasti ... Janice menampakkan dirinya dengan tangan kanan melambai dan tangan kirinya memegang sepasang sepatu berdarah . Ya , Janice menampakkan dirinya sampai terungkap kejadian yang sebenarnya di balik kematiannya.

Bab 1 Sepatu Balet Berdarah

Bab.1

"kamu ikut balet di sanggar balet yang berhantu itu ya .?"

Tanya seorang gadis kecil berbadan gemuk dengan tangan terulur, jari telunjuknya yang gemuk menunjuk ke sanggar balet yang letaknya persis di sebelah panti asuhan.

"Sanggar balet milik nenekku itu tidak berhantu ."

Jawab seorang gadis kecil cantik lucu yang rambutnya diberi bando bunga warna pink.

"Iya sanggar senam milik nenekmu itu berhantu dan mamamu yang mati dibunuh itu jadi hantu gentayangan, suka menakuti semua anak yang belajar balet di sanggar balet itu. Mamamu itu setan."

Ucap gadis kecil gemuk itu tidak mau kalah. Tanpa di duga-duga gadis kecil yang memakai bando bunga warna pink itu berteriak marah..

"Kamu dengki karena badanmu gemuk seperti tong dan kamu tidak bisa balet seperti aku.!. Mamaku bukan hantu , kamu itu hantu gemuk.!"

Gadis kecil gemuk itu pun tersulut emosi, mulutnya pun berteriak keras..

"Badanku gemuk tapi tidak seperti tong. Mamamu itu hantu jahat. Kamu anaknya hantu.!. Badanmu kurus kerempeng karena tidak pernah makan enak."

Mendengar ejekan temannya yang berbadan gemuk itu , langsung gadis kecil cantik itu menunduk sedih , dua tetes air mata menetes dari kedua matanya dan kedua tangannya meraba bando bunga warna pink yang bertengger di rambut indahnya berwarna coklat tua keemasan. Mulutnya berkata dengan suara lirih dan nada bergetar..

"Mama , aku sayang mama dan aku tidak suka kalau ada yang mengejek mama hantu. tolonglah aku , mama.!"

Gadis kecil cantik itu masih menunduk sambil meraba bando yang bertengger di kepalanya dan temannya yang gemuk makin tertawa keras. Tiba-tiba terasa ada yang memeluk bahunya , gadis kecil cantik itu menoleh dan dilihatnya .. mamanya tersenyum memakai baju balet tapi sepatu baletnya berdarah. Mamanya mengangguk dengan pasti dan seolah-olah gadis kecil cantik itu mendapatkan kekuatan dan keberanian. Gadis kecil cantik itu pun , langsung berbinar-binar matanya karena merasakan kebahagiaan atas kehadiran mamanya. Gadis kecil cantik itu mengalihkan pandangannya ke temannya yang gemuk , lalu berlari menerjang sambil kedua tangannya terulur ke depan . Temannya yang gemuk jatuh ke tanah dua gadis kecil itu berkelahi. Baju dan rambut mereka berdua kotor penuh tanah..

"BERHENTI... BERHENTILAH BERKELAHI .!"

Teriak seorang perempuan bertubuh tambun. Tapi kedua gadis kecil itu tidak berhenti berkelahi , malah berguling-guling di atas tanah. Seorang perempuan gemuk itu berlari dan dengan nafas terengah-engah melerai perkelahian dua gadis kecil.

"KENAPA KALIAN BERDUA BERKELAHI .?"

Hardik perempuan bertubuh gemuk , tangan kanannya memegang tangan anak perempuan kecil gemuk dan tangan kirinya memegang tangan gadis kecil cantik.

"Dia duluan yang mendorongku lalu memukulku dan menarik rambutku , ma.!"

Gadis kecil gemuk itu mengadu pada perempuan gemuk yang ternyata mamanya.

"Dia duluan yang mengejek kalau sanggar balet milik nenekku itu berhantu dan dia mengejekku mamaku hantu. "

Ujar gadis kecil cantik dengan nada geram. Perempuan gemuk itu langsung menarik kedua tangan gadis kecilku sembari berkata..

"Ayo kita temui nenekmu , aku laporkan kelakuanmu yang nakal , Janice junior.!"

Gadis kecil cantik itu dengan sengit berteriak ,

"Kalau berani melapor ke nenekku , pasti kalian berdua kupukul dan kutendang pantat kalian.!"

Perempuan gemuk itu tidak menghiraukan perkataan Janice junior gadis kecil cantik, tetap berjalan ke panti asuhan dan seorang perempuan cantik keluar dari panti asuhan , dengan ramah bertanya..

"Ada apa ribut-ribut seperti ini.?"

"HAI.. MONICA , KEPONAKANMU YANG SATU INI KERASUKAN SETAN MAMANYA YANG MATI DI BUNUH. DIA MENYERANG MEMUKULI PUTRIKU. KALAU KAMU DAN NENEKMU TIDAK BISA MENDIDIKNYA MAKA KULAPORKAN KE POLISI.! ."

Teriak perempuan gemuk itu sambil melepaskan genggamannya pada tangan gadis kecil cantik itu lalu menghempaskan sampai tubuh gadis kecil cantik itu terjatuh ke tanah. Cepat-cepat gadis kecil itu mengambil dua batu besar dan berdiri sambil berteriak..

"KULEMPAR DUA BATU INI KE KALIAN BERDUA KALAU KALIAN TIDAK MAU PULANG .!"

Perempuan gemuk mendekap putrinya yang gemuk. mereka berdua ketakutan di lempar batu oleh gadis kecil cantik . Dari kejauhan perempuan gemuk itu menoleh dasar berteriak..

"DASAR ANAKNYA SETAN. ANAK BODOH , TIDAK TAHU SOPAN SANTUN.!"

Gadis kecil cantik itu membalas berteriak..

"KALIAN BERDUA ITU YANG BODOH TIDAK BISA BALET . BADAN KALIAN GEMUK SEPERTI DUA KARUNG KENTUT. KALAU BERANI MENGEJEK MAMAKU LAGI, KUTUSUK JARUM BADAN KALIAN BERDUA. DASAR DUA KARUNG KENTUT.!"

Monica menahan tawa mendengar teriakan keponakannya.

"Mereka berdua sudah pergi ketakutan . Ayo , bibi Monica harus memandikanmu dan ada baju barumu., Janice junior sayang."

'iya bibi Monica."

Monica mengandeng Janice junior keponakannya masuk ke dalam rumah panti asuhan yang bersebelahan dengan sanggar balet. Tampak keluarganya sedang duduk di ruang tamu dan menoleh pada mereka berdua.

"Kenapa baju dan rambutmu kotor penuh tanah , Janice junior cucuku sayang.?"

Tanya seorang perempuan tua yang masih cantik dan bertubuh langsing .

"Aku tadi ribut dengan dua karung kentut tapi aku menang dan dua karung kentut itu lari terbirit-birit ketakutan , nenek analyn."

Tukas Janice junior dengan penuh rasa percaya diri dan kebanggaan. Semua yang mendengar menahan tawa.

"Dua karung kentut itu siapa .?"

Tanya seorang perempuan cantik yang duduk di sebelah nenek analyn.

"Itu tetangga sebelah. Dia dan mamanya gemuk seperti karung kentut , nenek Liza.!"

Jawab gadis kecil cantik sambil mengulurkan tangannya menunjuk ke arah pintu.

"Kenapa kamu panggil mereka dengan sebutan karung kentut , Janice junior cucuku yang cantik.?"

Tanya seorang pria tua yang masih terlihat gagah dan berpenampilan rapi .

"Tadinya aku panggil tong tapi dia menolak , lalu kupanggil karung kentut , kakek Arnold .!"

semua yang mendengar perkataan gadis kecil cantik itu benar-benar menahan tawa.

"Kamu tidak boleh memanggil mereka dengan sebutan tong ataupun karung kentut , Janice junior cucuku yang hebat .!"

Ujar seorang pria tua kaya . Dengan tegas gadis kecil cantik itu menjawab..

" Kakek Rudolf, mereka berdua yang duluan mengejekku kalau badanku kurus kerempeng karena tidak pernah makan enak. Mereka tidak tak tahu kalau kakek Rudolf pemilik restoran mewah di Moscow."

Semua mengusap-usap wajah mereka masing-masing menahan tawa mendengar semua perkataan Janice junior

"Mamamu itu sabar , tidak pernah berkelahi dan cantik tapi kamu suka berkelahi , Janice junior."

Ucap seorang pria muda tampan yang memeluk bahu bibi Monica. Gadis kecil cantik itu memiringkan kepalanya lalu melihat ke suaminya bibi Monica.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh author adiba

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku