Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Beetwen love and hate

Beetwen love and hate

umianindya

5.0
Komentar
1.1K
Penayangan
21
Bab

Hendra begitu mencintai Luna, ia terpuruk saat di putuskan Luna sepihak. Gadis itu memilih menjadi model dan menjalin kasih dengan kekasih gelapnya. Tapi setelah bosan, Luna ingin kembali ke pelukan Hendra. Suatu hari Hendra kecelakaan dan di selamatkan oleh Nita. Awalnya Hendra tak membuka hati, tapi kebaikan hati Nita membuatnya luluh, Tapi Luna kembali. Siapa yang Hendra pilih?

Bab 1 Kembali

Bab. 1. Kembali.

Suara langkah kaki membuat Hendra yang terfokus pada tumpukan berkas itu teralihkan. ketika menatap ke depan. Rahangnya seketika mengeras melihat Sileut tubuh seorang gadis yang amat di bencinya.

"Hai, Honey. Aku sangat merindukanmu. Apa kabar?" sapa Luna ramah.

Gadis cantik dengan tubuh tinggi semampai itu berjalan dan hendak memeluk tapi tak sampai Hendra mundur beberapa langkah dan mengisyaratkan Luna untuk berhenti.

"Kenapa kau kembali?" tanya Hendra.

"Aku kangen." Luna menjawab.

Luna perlihatkan deretan giginya yang putih tanpa merasa bersalah dengan ulahnya dua tahun yang lalu.

Cih!

"Pergi kau! aku tak ingin melihatmu lagi!" Hendra menghardik Luna.

"Hahaha---kenapa galak sekali. Sayang, apa kau tak kangen padaku?" Luna mengejek Hendra.

"Nggak, silakan pergi dari kantor ini dan jangan kembali lagi!" Hendra mengusir Luna.

Namun Luna diam saja. Bahkan ia melipat kedua tangan dan senyum semrigah di wajahnya. Sangat percaya diri kalau Hendra akan memeluknya lagi dan menghujani cinta yang melimpah seperti dua tahun yang lalu.

Merasa ucapanya tak di perhatikan Luna. Ia memanggil Andi.

"Andi tolong ke ruanganku!" perintah Hendra dari telepon gengamnya.

Tak lama kemudian, Andi datang.

"Tolong usir gadis itu. pastikan tak masuk ke sini lagi!"

Andi menuruti perintah Hendra.

"Silakan Nona, aku antar keluar."

"Aku masih ingin di sini Andi!" tak mau di suruh pulang. Luna kesal, melirik tajam ke arah Andi. Ia tidak suka Andi sejak dulu, sering perintah Hendra memecatnya. Namun Hendra selalu menolak bujukan Luna.

Panggil satpam kalau dia tak ingin keluar!"

"Kau!" Luna mendesis geram.

Terpaksa Luna keluar dari ruangan itu. Tak ingin di seret oleh satpam bak hewan akan di jegal. Kaki kirinya di hentakan mengeluarkan emosinya.

Mahendra Bastian, lelaki 30 tahun itu merasa tak suka dengan kembalinya Luna. Kenangan pahit dua tahun silam, terasa mencekam dan mencabik- cabik perasaanya. CEO dari Perusahaan Snack terbesar itu memiliki sikap yang angkuh, bengis dan tak mentolerir kesalahan.

Seringkali orang bertanya, apa yang membuatnya menjadi demikian?

Jawabannya adalah Luna. Gadis itu menancapkan luka sedemikian dalam hingga membuat Hendra tenggelam di dalamnya.

Flashback on.

"Luna, please jangan pergi, sebagai gantinya kita liburan ke Bali aja yuk!" bujuk Hendra

"Nggak Hendra, aku harus pergi. Ini impianku!" Luna bersih keras.

Selain Luna ingin menjadi model di Kancah Internasional, ia juga sudah mulai bosan dengan Hendra. Apalagi kini ia berkenalan dengan lelaki asal Paris dari Sosmed. Luna ngotot ingin menemui cowok itu di sana.

"Tapi aku takut kamu selingkuh di sana sayang," Hendra merengek tak ingin kekasihnya pergi.

Merayu Luna agar mau liburan bersama. Namun Luna tetep kekeh dengan pendiriannya. Impiannya adalah menjadi model Internasional. Saat Agency vians grup mengontraknya untuk menjadi model peragaan busana di Paris Luna tak ingin menyia- yiakan kesempatan itu. Ia menerima kontrak itu tanpa persetujuan Hendra.

Luna gayatri adalah seorang Model Ibu kota. Saat ini di bawah naungan Agency Vians grup. Dari dulu mimpinya bisa memperagakan busana kelas perancang dunia.

Luna berdecak kesal. Mulutnya di monyongkan, baginya ini konyol. Padahal banyak sekali pasangan yang bisa jaga hubungan walau jarak jauh.

"Please, jangan pergi Luna. Aku tak mau kehilangan kamu!" pinta Hendra memelas.

Hendra merendahkan harga dirinya demi cinta untuk Luna. Spontan Luna balik badan, Lalu menatap tajam ke arah Hendra.

"Kau tak bisa halangi aku, Hendra! aku bukan istri kamu yang kau atur- atur seenaknya!" Luna protes.

Luna mulai kesal.

Deg!

Hendra kaget mendengar amarah Luna, gadis cantik di depannya ini yang biasanya yang lembut nan manja berubah garang. Namun Hendra berusaha mengerti. Ia mendekat dan

mengelus punggung Luna. Tapi Luna mengelak. Kakinya melangkah ke dekat jendela mengalihkan pandangannya keluar. Emosi naik turun bersarang di dada. Menurutnya Hendra bener- bener egois.

Hendra mengusap wajahnya kasar. Ia tau kekasihnya merajuk. Sebisa mungkin menahan emosi dan bersabar. Ia melangkah mendekat dan berdiri di belakang Luna dan membisikan kata yang lembut di telinganya

"Kau akan jadi istriku sayang, syaratnya hanya tak berangkat ke Paris."

Hendra merayu sembari tanganya memegang pundaknya namun Luna diam saja. Kemudian menjauhkan diri dari Hendra yang berusaha memeluknya.

Luna merasa Hendra hanya Menganggapnya boneka yang harus nurut setiap perkataan.

Suasana hening tak ada kata yang terucap dari bibir mereka. Luna kesal di kekang seperti ini. Ia ingin Masih ingin bebas meraih mimpi dan cita-cita.

Wajahnya memerah menahan amarah. Melihat Luna terdiam. Hendra menghela napas pelan, memandang kosong ke arah luar. Hatinya galau, filingnya tak enak. Merasa kalau Luna akan meninggalkanya.

"Apa kau masih ingin pergi, Luna. walau aku tetep melarangmu?" tanya Hendra dingin.

Sejak tadi Luna diam saja. Ia sudah tau karakter kekasihnya itu. menuntut memenuhi keinginannya.

"Iya. Aku ingin berkarir ke Paris, kalau kau tak mendukung Lebih baik Kita putus, maafkan aku!"

ucapan Luna tegas namun tak menatap wajah Hendra.

Sedetik kemudian, Luna mengambil tas di sofa melangkah keluar dari ruangan Hendra.

Flasback off.

Selama dua tahun ini, Hendra berusaha melupakan semua tentang Luna. Kenangan manis bersama berusaha ia hilangkan dari memori kepalanya. Hari pertama tanpa Luna, hatinya kosong. Dunia hampa. tak ada semangat kerja. Hendra mencoba mengalah demi cinta.

Namun tiba-tiba Luna menganti nomer ponselnya. Hendra kelimpungan. Luna bener- bener menghilang. Saat Andi menyusul ke Paris, dan meminta Luna untuk berbaikan dengan Tuannya, Luna tak menanggapi bahkan mengusir Andi. Mendengar itu Amarah, sakit hati dan benci untuk Luna menguasai hati Hendra. kesepian, hatinya kosong. Untuk mengisi kekosongan itu. Ia gila kerja. Hari-hari ia lalui bergelut dengan pekerjaan. Sepulang kerja, waktunya di habiskan di Club. Duduk di bar dan botol minuman keras di depannya. Ia nikmati bersama musik DJ yang mengalun keras.

Ketika ada wanita yang mengodanya.

Sama sekali tak melayaninya. Baginya wanita hanya permainkan hati dan perasaanya. Tak mengerti kemauan laki- laki. Untungnya ada Andi yang selalu di sampingnya. Ketika sudah mabuk parah, Andi memapah tubuh tuannya ke apartemenya. Hingga suatu hari ia mengalami Depresi. Terpaksa harus di rawat di RS beberapa hari. Sejak kejadian itu Hendra menghentikan kebiasaan minum dan menerima kenyataan kalau kekasihnya lebih mementingkan karir dari pada dirinya.

Di luar kantor.

Panasnya siang membakar bumi. Nafas Luna turun naik. Amarah menyempul keluar dari jiwanya. merasa harga dirinya di injak- injak. Tak percaya kalau Hendra akan memperlakukan dirinya seperti ini. Mengusirnya bak hewan yang menjijikan? Padahal dulu, Laki-laki itu sangat menyangung dan memanjakannya. Tapi kini?

Luna tak percaya kejadian yang baru saja di alami. Belum sempet dirinya merayu dan meminta uang dari Hendra sudah di usir?

Luna merasa kesal. Tapi bukan Luna kalau putus asa. Ia akan lakukan apa saja hingga Hendra kembali ke dalam pelukanya. Ia menerobos panasnya siang langkahkan kakinya menuju mobil. Menghidupkan mesin, lalu melajukan ke Apartemennya. Baru seminggu yang lalu ia membeli Apartemen di tengah kota.

'Aku pasti akan dapatkan kamu kembali Hendra!' seru dalam hati Luna. Sejenak ia berpikir. Kenapa Hendra berubah? apa dia sudah punya kekasih?

Bersambung.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh umianindya

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku