Beetwen love and hate
jari mencengkeram kemudi setir dengan keras. Kesal, shock akan perlakuan Hendra, D
mengiringi hari- harinya. Pelukan hangat tak pernah lepas dari sang kekasih saat bertemu,
ggirkan mo
. Luna mendengus kesal, ia memilih mengacuhkanya. Sedetik kemud
saja!" gerutu
a ia menjauh dari laki-laki itu. Ia ingi
bali ke Apartemen. Sampai di di parkiran Apartemen, bayangan sikap Hen
as kecil dan
pai di depan pintu apartemenya. Kartu di tempel di pintu, pintu lift terbuka
bergumam sendiri, ia teringat Andi la
ntiknya mengirimkan pesan untuk Andi. Luna ingin segera bertemu Andi. Ingin
nti malam. Di Kafe Star.]
jang. Sedikit hilangkan
*
ng
berkerut menatap layar ponselnya. Ada
a Luna, ada apa nih
ra memasukan kembali ponselnya d
afe
gat syahdu. Tapi tidak untuk Luna, hatinya galau, gusar dan was- was menunggu kedatangan Andi. Saat ini Luna udah berada di Kafe Star. Di depanya ada jus Strawberry yang s
. Panggilan tersambung namun tak respon. Luna mendengus kesa
na sih Andi,
i jarum jam merangkak me
orang yang di nanti. Laki-laki tinggi berbadan sixpack memakai kaos p
duduk di depanya. Luna l
mengundangku?
tak ingin basa-basi denga
biar aku pesankan!"
u nggak haus!" Andi m
g namun Andi paksakan menemui Lu
ahal ia ingin berb
Hendra sudah punya pacar?" tan
ingin bertele-tele. Wa
erlihatkan giginya yang putih.
ek Luna, bibirnya ia naikkan sebelah. Da
a, giginya gemelatuk. tan
i!" Luna kesal.
ajah Luna, melipat k
Andi bangkit lalu men
dra, kau orang pertama yang ku pecat!" Lun
ar teriakan Luna. Bahkan mereka ada yang
dan Andi berkata,
m mobilnya. Tak peduli ancaman Lun
dalam mobil, tancap gas menuju ke Apartemennya. Sampai di Apartemen Luna membanting apa saja di temui. Guci yang berada di pojoka
ran amukannya. Ia meraih gelas
kaca mengema d
erakan di lantai. Luna
t- awutan. Emosi Luna menjalar ke ubun- ubun. Bahka
keras mengelegar di ruangan ini. Untung apartemen Luna
*
erbaru. Baru saja dapat kabar dari Andi kalau Luna mencari tau kenapa bisa beru
hkan sosok Luna. Luka itu berhasil mencabik- cabik perasaanya hingga membuat Hendra tak percay
dari lamunanya. I
di, kalau Lu
sudah puny
sa
: [Bai
Wine di hadapannya lalu kembali meletakan di atas meja. Memejamkan matanya sebentar. Sakit di hatinya k
untung orang lain, bisa menjalin kasih hingga usia senja. Padahal punya
atu botol wine telah tandas ke tubuhnya. Ia melan
i atas nakas. Lalu tangannya meraih remot kamar dan mematika
ulkan kesadaran seketika teringat ada rapat di kantor, Hendra gegas bangkit. Ritual mandkantor, Andi mene
Luna, Andi?"
u apa Tuan sudah p
pa Luna
percaya Tuan.
dia menganggu hidupku lag
k Tu
di hatinya menguap tak tersisa, h
an Luna, untuk meraih
sam