Beetwen love and hate
udi. Hati benar- benar kesal. Tak terima kalau gadis jalang itu menungg
juga kesal mengaduk jiwanya. Saat melewati Cafe. Ia belokkan mobi
iranya kalut, cinta dan egonya bermain di benaknya. Menurutnya
perasaan. Kerinduanya pada Hendra kembali muncul. Mendadak i
. Kali ini ia ingin menyamar sebagai perawat. Berbekal beli baju perawat di Mall. Luna dia
asa rindunya. Mencium kening Hendra lama
unlah. Aku me
a tetap diam, tertidur dalam mimpi panjangnya. Luna hapus air matanya. Misi harus di jalankan. Tak ingin menyia- yiakan kesempatan. Menurutnya ini ca
t- saat kita bersama." Luna mengecup pipi Hen
epat kilat memakai pakaian perawatnya kembali. Tak lup
Nita bernapas lega saat melihat
jalang itu. Luna ingin lampiaskan amarahnya. Namun di tahan amarahnya. Tak ing
ia. Hatinya berbunga- bunga, impian bersanding dengan Hendra akan
*
ik- baik saja. Saat ini harus bolak balik kantor dan Rumah sakit. Maka dari itu, ia b
ita duduk di sofa panjang. Ia mendu
u bawa mie goreng dua,"
am berisi mie di atas meja
kantin makan soto
maskernya. Yang terlihat
dua ini. Siapa
ka dua kota
semua!" kelakar Nita. Gel
an panggil Tuan. P
e..
pertama melihat Nita belum pernah melihat asli wajahnya. Selalu tert
enapa maskernya nggak di lepas aj
s maskernya. Andi menyuapkan mie goreng ke dalam
ta. Malah menundukan kepalanya. Andi menatap lurus ke arah Nita
Andi melanjutkan makan mie gorengnya namun di lidah terasa
inya. Tak mungkin wajahnya akan di tutupi teru
kalau aku buka masker. Kau a
r ucapan Nita. Namun
lahir?" t
ngeleng
" Andi p
menyelamatkan adiku dari kebakaran," ka
malu kalau mau buka masker, aku tak masa
ka maskern
ngsung. Pipi sebelah kiri Ni
permintaa
meminta Nita mem
ni mungkin sudah takdir
i melihat di matanya ada
ang penting semangat selalu jalani h
a nasehat. Sambil bercerita, mie goreng itu suda
ir dingin. Andi
dulu ya, ternyata ped
Iy
endirian di
ta? Nita mengeleng kepala saat kata itu melintas di kepalanya. Dengan wajahnya yang tak sempurna, merasa tak pantas bersanding dengan lelaki yang tampan itu. Pasti di luar san
kah kagetnya saat tau dia adalah orang penting di kota ini. Ruangan ini mendadak tak ada oksigen membuat Nita
ampai sadar, saat ini ia ingin membunuh perasaan asing yang hadir. Tak pantas mencintai laki- laki tajir itu. Ini dun
an selalu melihat fisik
sam