Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pelakor Jalur Cinta

Pelakor Jalur Cinta

Kasih Respati

5.0
Komentar
2.5K
Penayangan
104
Bab

Alena rela menjadi pelakor demi memperjuangkan cintanya terhadap Andre. Namun, di tengah-tengah perjuangannya, datanglah orang ketiga bernama Angga yang justru ingin memperjuangkannya. Siapakah nanti akhirnya yang akan Alena pilih?

Bab 1 Wanita Malam

"Sore, Mas Andre," sapa Alena pada seorang pria yang baru saja menghampirinya di meja kasir.

Pria tersebut bernama Andre. Kedatangan Andre ke toko kosmetik tempat Alena bekerja adalah untuk mengambil barang pesanan sang istri. Belakangan ini Andre kerap kali mampir ke toko kosmetik tersebut hanya sekedar mengambil barang pesanan milik Silvy yang merupakan istrinya.

"Sore, Len. Pesanan Silvy udah disiapin?"

"Udah, Mas. Ini." Alena lantas menyerahkan paperbag yang isinya adalah beberapa kosmetik pesanan Silvy.

Andre lalu melakukan pembayaran seperti biasa. Ketika Andre tengah memasukkan uang kembalian ke dalam dompet, ia tidak sadar kalau sejak tadi Alena kerap kali curi pandang menatapnya.

Bagi Alena, Andre itu adalah laki-laki yang sempurna. Sudah tampan, mapan, dan perhatian terhadap istri. Untuk saat ini Silvy tidak bisa keluar rumah seperti biasa karena wanita itu habis melahirkan dua minggu yang lalu. Jadi tidak masalah kalau Andre sering mampir ke toko kosmetik ini atau ke tempat mana pun ketika sang istri membutuhkan sesuatu.

"Kapan kamu main ke rumah? Nggak ingin gitu, nengokin Shireen?"

Pertanyaan Andre refleks membuat Alena membuyarkan lamunannya. Ia sempat menampilkan raut wajah kaget bercampur bingung. Dan hal ini membuat Andre mengernyitkan dahi.

"Kamu melamun, Len?"

"Akh, e-enggak, Mas. Tadi Mas tanya apa ya? Aku rada kurang dengar."

Andre lantas menertawakan tingkah gugup Alena. Hal ini justru membuat gadis dengan t-shirt ungu itu makin salah tingkah saja. Alena hanya tidak mau Andre mencurigai kalau sejak tadi dirinya sibuk memperhatikan pria tersebut.

"Pertanyaanku tadi jelas banget, loh. Bisa-bisanya, ya, kamu kurang dengar? Kamu lagi melamun apa, hayo? Lagi asyik memandangku terus, kan?" goda Andre. Pria itu hanya menebak. Tanpa ia tahu kalau tebakannya justru sesuai fakta.

"Eum ... a-aku cuma ... aku cuma kagum aja sama Mas. Mas ini perhatian banget jadi suami. Semua perempuan pasti bahagia banget punya suami yang sempurna seperti Mas Andre." Alena memberanikan diri membeberkan tentang rasa kagumnya terhadap Andre. Dadanya makin berdebar saja ketika Andre menyunggingkan senyum tipis sebagai tanggapan atas pujian yang diberikan olehnya.

"Aku pamit dulu, ya? Silvy pasti udah nungguin aku di rumah." Andre beranjak pergi meninggalkan badan toko. Sementara Alena mulai menampilkan raut wajah kecewa karena pria tersebut tidak menanggapi pujiannya tadi. Hanya ditanggapi dengan seulas senyuman saja, bagi Alena itu masih kurang.

Gadis itu kembali melanjutkan pekerjaannya. Ada beberapa pesanan kosmetik via online yang harus Alena packing karena sebentar lagi kurir ekspedisi akan datang untuk mengambilnya.

"Kalau naksir Mas Andre, bilang aja, Len. Siapa tau Mas Andre punya rencana mau nambah istri lagi," celetuk Fani yang merupakan rekan kerja Alena. Detik ini Fani tengah membersihkan salah satu etalase kaca.

"Aku nggak ada niatan buat jadi pelakor, Fan." Alena yang tengah sibuk packing barang dengan posisi duduk di sebuah sofa dekat etalase, rasa-rasanya malas menanggapi gurauan rekan kerjanya itu.

Alena memang tidak punya niat apa pun untuk merebut Andre dari Silvy. Ia hanya sebatas mengagumi kesempurnaan Andre sebagai seorang lelaki, tanpa ada tekad yang bulat untuk meluluhkan hati pria tersebut.

"Ya, daripada kamu setiap hari kerjaannya mengagumi suami orang terus. Kalau punya perasaan itu, baiknya diungkapkan. Kan kalau Mas Andre balas perasaan kamu, hoki juga, dong, namanya. Nanti kamu dijadiin istri kedua, hidup mewah, jadi nyonya muda, nggak ada ceritanya kekurangan duit lagi, Len. Kalau aku jadi kamu sih, aku akan lakuin apa pun untuk mendapatkan cintanya Mas Andre."

Fani seolah-olah tengah mengompori Alena. Ia justru memiliki rencana, lusa ia akan memberitahu Andre tentang perasaan sahabatnya itu. Niat Fani hanya ingin membantu Alena untuk mendapatkan cinta dan kehidupan yang layak.

"Tapi aku anti, ya, jadi istri kedua. Aku pengennya itu punya pacar yang masih single. Risikonya gede, Fan, kalau macarin suami orang." Alena tetap pada pendiriannya.

Alena telah selesai packing barang. Ia lalu meraih ponsel demi menghubungi kurir yang biasa mengambil barang-barang pesanan ke sini. Belum juga menemukan nomor ponsel kurir tersebut di menu kontak, perhatian Alena terbagi untuk seseorang yang tengah berlari menghampiri sambil memanggil-manggil namanya. Seseorang tersebut adalah seorang wanita yang wajahnya tampak asing di mata Alena.

"Alena. K-kamu yang namanya Alena?" tanya si wanita yang usianya sekitar empat puluh tahun tersebut.

Alena kemudian berdiri dan mengangguk gugup sebagai jawaban.

"Sekarang kamu ikut aku. Tantemu, si Citra, habis kecelakaan, Len."

"T-Tante Citra kecelakaan?! Terus, kondisinya sekarang gimana?!" Alena langsung panik.

"Pokoknya kamu ikut aku sekarang. Supaya kamu tau keadaan Citra sekarang bagaimana," jelas si wanita yang belum Alena ketahui namanya tersebut.

"Udah, Len, sana temui tantemu dulu. Nanti aku bilangin ke bos kalau kamu izin sebentar jenguk keluarga yang lagi sakit," kata Fani.

Alena tak punya waktu untuk banyak berpikir. Ia lalu menurut ketika si wanita yang mengaku sebagai teman tantenya itu, mengajaknya pergi demi melihat keadaan Citra.

***

Mercedes Benz CLS-Class berwarna hitam itu baru saja terparkir di depan rumah megah dan mewah. Di dalam mobil tersebut ada Alena, si wanita bernama Vivin yang mengaku sebagai teman Citra tadi, dan satu lagi seorang pria dewasa yang menjadi sopir.

Sejak tadi Alena sudah mencurigai ada yang tidak beres. Perjalanan yang Alena lalui rasanya cukup jauh dan lama. Langit pun saat ini sudah terlihat gelap. Pikirnya, jika Citra kecelakaan, pastinya saat ini Citra sedang berada di rumah sakit. Tapi kenapa Vivin malah membawanya ke sebuah rumah mewah?

"Tante Vivin. Katanya tante saya kecelakaan, kenapa saya dibawa ke sini?" tanya Alena.

"Sebenarnya tantemu itu memang kecelakaan. Aku yang nggak sengaja menabrak dia, Len. Tapi tenang aja, tantemu lukanya nggak parah, kok. Dia udah diobatin tadi di rumah sakit. Sebagai permintaan maaf, aku membawa Citra ke sini untuk istirahat di rumahku."

Alena tidak sedikit pun menyimpan rasa curiga terhadap penjelasan Vivin. Ia malah bersyukur karena orang yang telah menabrak tantenya itu mau bertanggungjawab.

"Ayo turun. Citra pasti udah nunggu kita di dalam," ajak Vivin.

Alena pun menurut ketika Vivin mengajaknya turun dari mobil. Vivin tak tanggung-tanggung menggandeng tangan Alena dan mengajak gadis itu memasuki halaman rumah.

Di depan pintu rumah Vivin, sudah ada dua orang pria dengan postur tinggi besar yang menyambut ramah kedatangan Vivin. Alena menduga bahwa dua pria tersebut adalah bodyguard di rumah ini.

"Malam, Nyonya," sapa kedua pria tersebut.

Vivin hanya menanggapi dengan senyum tipis. Ia lalu mengajak Alena memasuki rumah dan membawa gadis tersebut ke ruang tamu.

"Silakan duduk, Len," ucap Vivin. Wanita itu memilih duduk terlebih dahulu.

Alena mulai memosisikan dirinya duduk di salah satu sofa empuk di sana. Yang mana, posisi duduknya berhadapan dengan Vivin.

"Rumah Tante bagus, megah lagi," puji Alena.

"Kamu juga bisa punya rumah begini besok, Len. Asal kamu mau bekerja keras."

"Pekerjaan saya cuma jaga toko kosmetik, kalau malam suka nyambi jadi singer cafe, Tan. Gajinya juga nggak seberapa. Mau kerja sampai berpuluh-puluh tahun juga sepertinya nggak akan bisa punya rumah seperti ini," keluh Alena.

"Mulai sekarang, kamu nggak perlu kerja di toko kosmetik atau jadi singer cafe lagi. Kamu kerja sama aku aja, Len. Dalam sehari, kamu bisa dapat puluhan bahkan ratusan juta loh, Len."

Alena membulatkan matanya. Pekerjaan apakah yang dimaksud oleh Vivin?

"Kerja apa, Tan? Gede banget gajinya." Alena semakin antusias saja dengan bahasan Vivin kali ini. Sampai-sampai ia lupa untuk menanyakan keberadaan Citra.

"Kamu cukup jadi wanita malam aja, Len. Aku jamin, kalau kamu bersedia kerja sama aku jadi wanita malam, kamu pasti akan hidup enak setelah ini, Len."

"T-Tante bilang apa tadi? J-jadi wanita malam?" tanya Alena terbata-bata.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Kasih Respati

Selebihnya

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

KEPINCUT PAPA MUDA

KEPINCUT PAPA MUDA

Romantis

5.0

"Anak-anak manis, kalian tidak apa-apa?" Kedua anak kembar itu mendongak, wajah mereka sudah dibasahi hujan dan air mata. Mendadak, kedua anak itu berteriak keras sambil memeluk Althea. "Mamaaaa...!!" "Wait... Mama? Siapa Mama?" "Eh, tunggu. Kalian siapa?" tanyanya bingung. "Oh, ada mamanya. Bagaimana kerja kamu jadi jadi orang tua, hah! Anak dibiarin hujan-hujan. Lihat, nih, saya hampir jatuh karena ngindarin anak itu!" Althea, seorang dokter muda mandiri yang tidak mengenal kata manja. Ia dibesarkan oleh orangtua tunggal, Mama-nya, setelah Papa-nya meninggal karena terlambat mendapat penanganan medis. Sang Papa adalah pekerja keras yang memilih meninggalkan kekayaan keluarganya dan hidup bersama Mama-nya. Setelah kepergian Sang Papa, Opa dari Papa-nya kembali datang untuk membawa Althea dan Mama-nya masuk menjadi bagian keluarga. Ketulusan dan kebaikan hati Althea dan Sang Mama membuat Opa-nya begitu menyayangi dan mempercayakan seluruh asset-nya untuk mereka kelola. Hingga di akhir hayatnya, Sang Opa mewariskan seluruh asetnya kepada keduanya. Hal ini menimbulkan konflik dengan Sang Tante serta sepupu-sepupunya. Kelembutan hati Althea membawanya bertemu dengan sepasang anak kembar yang telah ditinggal meninggal oleh Mama-nya sejak kecil. Rasa senasib karena harus hidup dengan orangtua tunggal, membuat Althea sangat memahami kesepian anak-anak itu. Terbukti dengan begitu mudahnya ia dekat dan sayangnya Althea pada kedua anak kembar – anak tetangganya itu. Kedekatannya dengan anak-anak itu membuat mereka merasa aman dan bergantung pada Althea. Siapa sangka, kasih sayangnya pada anak-anak itu membawanya pada kisah cinta yang tidak biasa namun tetap indah. Sementara itu Evander, duda keren beranak dua, tidak pernah menyangka bahwa usahanya untuk membentengi diri dari wanita demi anak-anaknya, justru dibuat kembali merasakan jatuh cinta seperti anak remaja oleh seorang wanita unik. Kisah cinta mereka tidak semulus jalan tol, juga tidak secantik taman bunga, tapi cukup menggemaskan dan penuh tantangan.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku