Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bangkit Dari Kematian

Bangkit Dari Kematian

Rizal Kelana

5.0
Komentar
748
Penayangan
36
Bab

Kehidupan rumah tangganya dalam keadaan bahaya. Seorang Monica muncul kembali diantara Rianti dan Randy. Wanita itu membawa dendam kesumat, lantaran Randi memilih menikahi Rianti. Monica merasa pengorbanananya di masa lalu tidak ada harganya dipandangan mata Randi. Dia menagih janji yang pernah diucapkan Randi. Namun Randy mengingkari jika dia pernah berjanji akan menikahinya. Dapatkah Rianti mempertahankan keutuhan rumah tangganya?"

Bab 1 Dia Yang kembali

Malam semakin larut,

Alam semesta diselubungi kesunyian,

suara hewan malam menjadi hiasannya,

rembulan di cakrawala menggantung pucat,

Sesekali bersembunyi di balik mega,

Angin malam menusuk hingga kedalam ke tulang,

Kehidupan terus berjalan,

Nasib anak manusia telah pun digariskan.

Di siang hari sang mentari begitu angkuh memancarkan sinar,

panas seakan ingin mem bakar.

Seorang gadis manis dengan rambut sebahu, tengah berjalan tergesa - gesa dibawah teriknya matahari. Sesekali di dalam hatinya menggerutu, karena menahan panas yang seakan membakar.

Kota M, siang ini memang cuacanya begitu panas. Mungkin karena musim kemarau telah tiba.

“Maya, tunggu jangan terlalu cepat langkahmu!” teriak gadis itu pada temannya yang terus berjalan tanpa menoleh ke arah suara yang seakan ingin mencegah langkahnya.

“Huft, bukan main panasnya hari ini!” kesahnya gadis itu setelah berada di dekat temannya yang lebih dahulu sampai di halte bis.

“Lambat amat sih jalan kamu Ris, kayak siput tau!” tegur Maya pada Risa yang terus menggerutu.

“ Hei, jangan asal ngomong ya, kamu tuh yang terlalu cepat langkahmu!” ketusnya pada Maya

“Hari ini panas banget, kerongkongan jadi kering nih, mana penjual minuman gak ada lagi nongkrong!”

“Iya, kok tumben nih Pak Wahyu gak ada berjualan!” ucap Risa membenarkan Maya.

“Ris, sore kamu ada gak acara?” tanya Maya

“ Gak ada, emang kenapa May, mau ngajak aku makan ya!” jawab Risa pada Maya yang memperhatikan orang yang berlalu lalang di hadapan mereka.

“ Kamu tuh ya, soal makan saja yang dipikirkan, tapi badan gitu - gitu aja, gak pernah gemuk!”

“ Ini namanya langsing, May!” bela Risa.

“Gak, kebetulan entar sore tante Tati, teman mama, tuh adain acara syukuran kecil, karena anaknya lulus dan diterima di Perguruan Tinggi Negeri!” jelas Maya.

“ Wah, ini namanya makan - makan tau, hehehe!” tawa kecil Risa.

“ Dasar kamu ya, tukang makan tapi tubuh gak pernah gemuk!” tukas Maya

“Mau gak ikutan sebentar sore!” tanya Maya dengan nada agak keras.

“Mau dong, May !’ balas Risa.

Sore hari pun tiba, Risa dan Maya bersama Ibu Maya, Nora menuju ke rumah tante Tati. Tidak terlalu banyak yang datang. Menurut tante Tati dia tidak mengundang hanya memanggil beberapa teman saja.

“Assalamualaikum!”

“Waalaikumsalam!” orang - orang yang ada didalam rumah Tante Tati hampir bersamaan menjawab salam mereka.

“Yuk, masuk sini, !” Tante Tati mempersilahkan tamunya masuk.

“Terima kasih ya, sudah mau datang!” kata tante Tati dengan senyum manis menyambut tamunya itu.

“O iya Tante, ini teman May, yang selalu saya bicarakan itu!” jelas May pada Tante Tati sambil memperkenalkan Risa.

“Hmm, ya ya, gimana kabar kamu Risa, perkenalkan, aku Tati. Panggil aja Tante Tati!” sambil menyodorkan tangan berkenalan dengan Risa.

“Silahkan, langsung saja di cicipi hidangan ala kadarnya, maklum cuma acara kecil - kecil!” lanjut Tante Tati pada tamunya.

“ Anggap seperti di rumah sendiri!” lanjutnya

Sepeninggalan Tante Tati, Risa menarik tangan Maya.

“ Kamu tuh ya, omongin apa aja soal aku sama Tante Tati?” tanya Risa ingin tahu.

“Gak ada yang serius cuma bilangin, aku tuh punya sahabat bernama Risa, sudah seperti saudara!”

“ Anaknya baik !” ucap Maya singkat

“ Gak, percaya aku. pasti ada apa - apa nih !” ujarnya merasa ada sesuatu yang disembunyikan sahabatnya ini.

Pertanyaan - pertanyan bermunculan dibenaknya. Tidak mungkin Maya cerita soal ke Tante Tati kalau tidak ada sesuatu. Dan Risa pun baru kenal Tante Tati hari ini. Di acara syukurannya.

Berbagai macam pertanyaan terus bermunculan seakan ingin mendapatkan jawaban.

Dan kenapa pula Maya, mengajaknya ke acara syukuran ini.

Nafsu makannya nyaris hilang, namun karena Risa memang orangnya suka makan. Maka pertanyaan - pertanyaan yang bermunculan itu ditepis dan mencoba menikmati hidangan yang disediakan tuan rumah. Mubazir kalau tidak dimakan.

Satu persatu para tamu pulang, sekarang tinggal Risa, Maya dan mamanya.

“Aduh, terima kasih banyak ya kalian sudah mau datang!” kata Tante Tati yang duduk didepan mereka.

“Makasih juga tante!” ucap Risa sambil tersenyum.

“Risa nih satu kuliah ya dengan Maya?”

“Iya Tante, satu fakultas malah dengan Maya!” kata Risa

“ Tante mau tanya sesuatu sama kamu Ris, itupun kalau kamu gak keberatan jawab!” kata Tante Tati pada Risa.

“ Boleh, apa tuh tante!’ ucap Risa.

“ Gini, kamu kenal gak cewek bernama Mira, Mirna atau Vira?’” tanya tante Tati

“ Gak, Tante. Mang mereka kenapa?” balik bertanya pada tante Tati yang memandangnya.

“Ah, papa, kirain Risa kenal sama mereka!” lanjut Tante Tati.

“ Kalian duduk dulu ya, aku masuk sebentar ada sesuatu yang ingin aku berikan pada Maya!” kata tante Tati sambil berlalu.

Risa merasa ada yang ganjil dengan pertanyaan - pertanyaan Tante Tati padanya. Seperti ada makna dan maksud dibalik pertanyaan itu. Siapa ketiga nama yang disebut oleh Tante Tati. Baginya nama itu asing dan ketiga gadis itu tidak pernah dikenalnya.

Kembali muncul pertanyaan - pertanyaan di benak Risa. Hingga matanya tertuju pada sebuah foto yang terpajang di atas lemari hias.

“Merasa penasaran saat dia melihat foto itu, dari kejauhan dia melihat dirinya pada potret itu. Hanya pada orang yang ada dipotret itu sedikit agak gemuk darinya.

Risa pun mendekati potret itu dan memandangnya.

“ Astaga, siapa dia, kenapa Risa seolah melihat potretnya sendiri.Lalu apakah yang tiga itu gadis yang disebut oleh Tante Tati?” pertanyaan berkecamuk didalam hatinya.

Maya yang melihat sahabatnya seperti kaget dan termenung memandangi potret itu, mendekati Risa.

“Kamu lihat Risa, gadis yang ada di potret itu?” tanya Maya padanya.

“Dialah Bunga, sahabat Vira anak Tante Tati!” ungkap Maya padanya.

“ Gadis itu sangat mirip denganmu, bahkan nyaris tak ada perbedaan kan?” tanya Maya pada sahabatnya itu yang seakan tak percaya dengan apa yang dilihat.

Apa mungkin diatas dunia ini ada orang lahir dikeluarga yang berbeda namun punya wajah yang sama. Bahkan seperti anak kembar nyaris tidak perbedaan.

Sekarang Risa tahu mengapa Maya mengajaknya ke rumah Tante Tati. Karena Foto itu.

Gadis yang ada di dalam foto itulah yang menyebabkan Maya mengajaknya.

Dari dalam Tante Tati datang dan mendapati Risa dan Maya sedang memandangi foto yang ada diatas lemari hiasnya.

“ Kamu sudah lihat ya Risa!” Tante Tati membuka suara.

“ Tadinya tante juga tidak percaya saat Maya cerita tentang kamu, sampai dia memperlihatkan foto kamu ke tante!”

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh Rizal Kelana

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku