Karena Anak Hatiku Melunak

Karena Anak Hatiku Melunak

Stephannie12

5.0
Komentar
1.3K
Penayangan
55
Bab

Tanti tinggal dengan Ibu tiri dan kakak tirinya yang jahat. Secara terang-terangan, ibu tiri dan kakak tirinya yang jahat menjual keperawanan Tanti pada seorang pria kaya raya dengan alasan untuk membayar hutang almarhum ayahnya. One night stand yanh terjadi antara Tanti dan Darian mengakibatkan kehamilan. Namun ibu tiri dan kakak tirinya tidak menerima kehamilannya dan mengusirnya paksa. Enam tahun kemudian, Tanti bertemu dengan Darian di rumah sakit. Pada saat Tanti berada di bagian administrasi untuk menanyakan biaya rumah sakit. Rasa penasaran Darian bertambah, tatkala ia tahu keberadaan Tanti karena Ade. Ade di rawat di rumah sakit karena penyakit sumsum tulang belakang. Lebih terkejut lagi pada saat ia iseng tes DNA Ade, dan mengetahui bahwa Ade darah dagingnya. Darian pun berniat ingin memperbaiki kesalahannya di masa lalu. Bahkan ia bersedia mendonorkan sum-sum tulang belakangnya demi kesembuhan Ade. Tanti alami dilema, karena ia tidak ingin bertemu dengan Darian lagi. Di satu sisi, hanya Darian yang bisa mendonorkan sum-sum tulang belakang untuk Ade. Apakah yang akan di lakukan oleh Tanti, untuk kesembuhan Ade? Apakah akhirnya ia menerima bantuan Darian?

Bab 1 Miris

Tanti berusaha menolak pada saat ia di paksa untuk menjual keperawanannya oleh Mirna, sang ibu tiri dan Tika sang kakak tiri. Akan tetapi, sekuat apapun Tanti menolak, ia tidak berhasil karena tidak bisa melawan para bodyguard yang bertubuh tinggi besar.

"Bu, aku nggak mau melakukan yang ibu perintahkan! Kenapa nggak ibu minta Mbak Tika saja yang menjual keperawanannya?" tolak Tanti memberontak pada saat dua body guard mencekal paksa lengannya, satudari sisi kanan dan satu dari sisi kiri.

Mendengar apa yang barusan dikatakan oleh Tanti, membuat Mirna tersulut emosi dan ia menampar keras salah satu pipi Tanti hingga memerah, "Jaga bicaramu ya! Ibu menjual keperawananmu untuk membayar semua hutang mendiang ayahmu pada saat masih hidup! Ibu sudah lelah terus menerus di kejar oleh rentenir!"

Seorang mucikari yang di perintah oleh seorang CEO untuk mencari seorang anak perawan sudah tidak ingin berlama-lama, karena CEO tersebut sudah tidak sabar.

"Sudah, nggak usah ada drama lagi! Pelangganku sudah tidak sabar untuk merasakan kenikmatan perawan desa ini! Nanti beliau akan mentransfer sisa uangnya jika memang gadis yang kamu tawarkan ini benar-benar masih perawan!" ucap Bondo melotot.

Mirna pun tidak berani membantah karena ia sudah menerima uang transferan sebesar lima ratus juta. "Baiklah, Tuan Bondo. silahkan bawa saja anak tiri saya. Dijamin dia masih orisinil belum tersentuh sama sekali."

Bondo tidak ingin berlama-lama, ia meminta para anak buahnya menyeret paksa Tanti ke dalam mobil, bahkan Tanti diperlakukan sangat kasar. Kedua tangannya diikat dibelakang punggungnya dan mulutnya ditutup dengan lakban hitam, serta mata Tanti di tutup pula dengan kain sehingga Tanti tidak berdaya dan tidak bisa melihat ke mana dia akan dibawa.

Tanti benar-benar tak berdaya, hanya derai air mata yang saja yang terus-menerus menetes.

Beberapa menit kemudian, sampailah mobil yang di tumpangi oleh Tanti di sebuah apartement mewah. Bondo meminta dua anak buahnya membawa Tanti masuk.

Terdengar perbincangan antara Bondo dengan CEO tersebut. "Masukkan dia ke dalam kamarku, cepat! Dan sisa pembayarannya akan segera aku transfer jika memang ia masih perawan."

Tanti di seret paksa dan di dorong masuk ke sebuah kamar mewah. Bahkan dengan kondisi masih terikat, ia terpelanting jatuh tepat di atas ranjang. Bondo dan dua anak buahnya segera pergi dari apartement tersebut.

Darian yang sudah tidak sabar karena badannya terasa panas akibat minuman keras yang telah di campuri oleh obat perangsang langsung menghampiri Tanti. Darian benar-benar sudah hilang kendali.

Dia pun melepas ikatan pada tangan Tanti, dan juga membuka penutup mata serta lakban hitam yang menutupi mulut Tanti. Kini Tanti bisa melihat pria yang akan merenggut mahkotanya.

Pria yang masih sangat muda dan tampan, memiliki alis tebal, hidung mancung dan rahang yang tegas.

"Tuan, saya mohon lepaskan saya. Jangan nodai saya."

Dengan derai air mata, Tanti memohon memelas pada Darian. Ia menangkupkan kedua tangannya di dada.

Permintaan Tanti sama sekali tidak di dengar oleh Darian. Justru ia merobek paksa baju yang saat ini di kenakan oleh Tanti, hingga terlihat tubuh mulusnya yang semakin menambah gejolak hasrat pada Darian.

Terjadilah apa yang sama sekali tidak pernah Tanti bayangkan selama hidupnya.

"Tolong. Jangan, Tuan." Tanti memohon, menggelengkan kepalanya dengan tangisan yang membasah di wajah. Namun, Darian sudah hilang akal dan tidak bisa lagi menguasai dirinya.

"Aku sudah membayarmu. Kau hanya harus patuh padaku!"

Dengan kasar, Darian merenggut mahkota Tanti.

"Ah. Tidak! Tolong lepaskan aku!" Teriakan Tanti tidak digubris oleh laki-laki itu. Darian terus saja memaksakan kehendaknya yang telah dilingkupi oleh hawa napsu yang sudah tidak terbendung lagi.

"Ah, sialan!" Darian memejamkan matanya, merasakan pada miliknya yang juga sakit dan sulit menembus dinding di dalam sana.

"Ah, sakit!" teriak Tanti dengan suara yang keras. Bak dibanting tubuhnya dan dipatahkan tulangnya, di bagian intinya terasa sakit saat dirobek paksa oleh laki-laki yang tidak dia kenali sama sekali. Biadab!

Setelah puas, Darian tertidur pulas tanpa ada rasa berdosa sama sekali.

Tanti menangis setelah kejadian rudapaksa itu. Dia memeluk selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos dan sakit. Ditatapnya pria yang ada di sampingnya dengan rasa marah. Tangannya terkepal, ingin sekali dia membunuh laki-laki ini karena merenggut kehormatannya. Akan tetapi, dia sadar. Dirinya akan semakin kotor jika melakukan hal itu.

Tanti memutuskan untuk pergi. Dia meraih jaket milik Darian untuk menutupi bagian atas tubuhnya karena bajunya telah robek.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Stephannie12

Selebihnya

Buku serupa

Membalas Penkhianatan Istriku

Membalas Penkhianatan Istriku

Juliana
5.0

"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku