Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Satu Malam Bersama Calon Besan

Satu Malam Bersama Calon Besan

Lucy Ang

5.0
Komentar
2.2K
Penayangan
20
Bab

Bacaan dewasa 21++ Anak di bawah umur jangan baca Blurb Setelah sekian lama menjanda, pada akhirnya karena pengaruh minuman keras, Mira menghabiskan malam yang panas dengan Rendi, pria yang dipilihnya di hari ulang tahunnya. Pagi harinya dia sadar dan langsung kabur tanpa melihat wajah pria yang memberinya kenikmatan yang bertubi-tubi semalam. Seiring berjalannya waktu Mira berusaha melupakan sensasi yang terus membayang di benak dan mengganggu malam-malamnya tanpa berniat mengulanginya lagi. Tragedi terjadi saat dia tahu kalau calon besannya, ternyata pria yang telah membuatnya mendesah di atas ranjangnya selama ini. Mampukah Mira dan Rendi melupakan malam panas yang terjadi di antara mereka atau melanjutkan di belakang anak-anak mereka? Simak kisah selengkapnya sampai tamat yah

Bab 1 Pesta ulang tahun yang heboh!

Bab 1

Mira sungguh tidak menyangka kalau teman-temannya akan mengadakan pesta kejutan ulang tahunnya di sebuah klub malam seperti ini. Saat penutup mata dan telinganya dibuka, ia terjebak dan tidak bisa kabur dari sana. Dia bukanlah wanita yang suka dengan hingar bingar diskotik seperti ini tapi saat ini dia hanya bisa pasrah saat semua orang dengan semangat menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya.

Mira menatap ke arah teman-temannya yang berteriak riuh di tengah-tengah para undangan yang notabene pria-pria tampan yang tampak sengaja diundang khusus untuk memeriahkan pesta yang mereka buat.

Motivasinya sudah bisa ditebak. Mereka ingin, hanya mereka yang menjadi sorotan dan menjadi wanita-wanita yang paling cantik di antara semua pria yang hadir di dalam klub.

Setelah itu Mira langsung digiring oleh teman-temannya untuk meniup lilin ulang tahun yang sengaja dibentuk seperti mercusuar yang tinggi menjulang hingga Mira harus naik ke atas kursi yang sudah disiapkan oleh teman-temannya.

Pada akhirnya dia hanya bisa menuruti permintaan mereka. Dia menanggalkan sepatu hak tingginya dan naik ke atas kursi yang telah mereka siapkan untuk meniup lilin mercusuarnya. Dia melipat tangan sambil memejamkan matanya sesaat dan mengucapkan harapan di hadapan kue ulang tahunnya yang super besar.

Setelah Mira selesai mengucapkan harapannya, Jenny, Reni, Tari, dan Santi langsung memutar confetti secara bersama-sama. Semburan gemerlap kertas warna-warni menghujani Mira dalam sekejap.

Mira tersenyum bahagia melihat kemeriahan pesta yang telah disiapkan teman-temannya.

Mereka mengerubungi Mira dan mengucapkan selamat ulang tahun dengan ciri khas pertemanan mereka yang selalu heboh dan kompak selama ini.

Mira tersenyum geli tapi juga salut melihat keceriaan dan usaha teman-teman akrabnya untuk membuatnya bahagia di hari ulang tahunnya.

"Terima kasih," kata Mira sambil memeluk teman-temannya seraya tersenyum bahagia.

Acara tentu tidak berakhir begitu saja. Pada akhirnya mereka sengaja membuat permainan yang menjadi kelemahan Mira yaitu permainan mengingat nama karena selalu kalah Mira harus menerima hukuman dengan meneguk minuman beralkohol tinggi hingga berkali-kali sampai ia benar-benar mabuk dan hanya bisa pasrah mengikuti permainan yang mereka rancang selanjutnya.

Mereka meminta semua tamu undangan yang sudah mereka seleksi, berjejer dan membuat lingkaran besar di hadapan Mira lalu mereka meminta Mira untuk menilai siapa pria yang terganteng dari semuanya pria ganteng lainnya untuk menjadi raja di hari istimewanya.

Hadiah yang mereka siapkan tidak tanggung-tanggung!

Satu buah mobil keluaran terbaru akan menjadi milik mereka kalau mereka terpilih dan bisa memberikan satu malam yang panas untuk Mira!

Mira adalah seorang janda dengan satu anak yang sudah menginjak usia dewasa. Suaminya meninggal saat anaknya masih berumur lima tahun tapi meski memiliki paras cantik dan juga pintar mengurus perusahaan, Mira tidak pernah berniat untuk mencari pengganti almarhum suaminya.

Dia selalu fokus merawat anak dan juga bisnisnya dibanding mendengarkan usulan mereka untuk mencari pendamping baru. Semua usaha perjodohan yang dilakukan teman-temannya selalu gagal karena Mira selalu berhasil menghindari saat pertemuan itu dirancang untuknya.

"Kalian tidak perlu menjodoh-jodohkanku dengan pria manapun. Saat Suamiku meninggal, hatiku turut mati bersamanya. Aku sudah berjanji akan fokus mengurus buah hati dan juga perusahaan kami saja," kata Mira kala itu.

"Kau gila, bagaimana kau bisa hidup tanpa seks! Seks dengan klimaks yang hebat membuat kita, para wanita akan lebih awet muda!" kata Jenny sambil memelototi Mira.

"Tanpa pasangan aku masih bisa menikmati sensasi seks yang selalu memberiku klimaks yang memuaskan!" seru Mira sambil mendehem dengan wajah yang memerah.

"Hah!" seru semua teman-temannya dengan rasa penasaran tingkat tinggi. "Bagaimana bisa?" tanyanya langsung mendekat dan mengerubungi Mira.

Mira berbisik di telinga teman-temannya sambil menahan tawa geli.

"Tentu saja alat bantu seks memiliki sensasi yang berbeda dengan hangat tubuh seorang pria, Mir!" seru Reni sambil menggaris miring keningnya.

"Bagiku sama saja dan aku selalu mendapatkannya di setiap waktu," sahut Mira lagi dengan acuh.

Kembali ke pesta ulang tahun Mira ...

Mira yang sudah setengah mabuk mengikuti permainan teman-temannya tanpa merasa sungkan dan malu-malu. Ia berjalan perlahan memilih dan terus berjalan. Dia Menyeleksi satu persatu orang yang berdiri di hadapannya dan secara tidak sadar dia malah mendekati salah seorang tamu pria lalu menunjuknya tanpa ragu dengan tegas.

"Jenny! Aku inginkan dia!" kata Mira tanpa malu-malu sambil tersenyum menggoda pria pilihannya.

Jenny dan teman-temannya langsung bergegas melarang Mira. "Mir, dia bukan peserta tapi tamu sungguhan di klub ini, pilih yang lain saja yah," bujuk Santi sambil membujuk Mira yang tampak menggeleng-geleng menolak apa yang dikatakan Santi kepadanya.

"Aku tidak mau yang lain! Aku mau dia, hanya dia yang akan menjadi Rajaku malam ini!" seru Mira dengan kondisi mabuk. Entah kenapa dia merasa pria itu sangat mirip dengan almarhum suaminya karena itu dia memilihnya!

Rendi mengamati wanita yang menunjuknya saat ini dengan wajah serius. Wanita yang sudah setengah mabuk itu sangat cantik dan memikat hatinya. Seharusnya Rendi menolak dan memberitahu kalau dia bukanlah tamu undangannya tapi melihat teman-temannya yang ingin mendekati wanita itu, Rendi langsung menarik Mira dalam pangkuannya.

"Aku akan menjadi Rajanya pada malam ini," kata Rendi dengan penuh percaya diri.

Hela napas kecewa terdengar dari semua peserta yang sudah mendaftar. Meski pria yang dipilih ratu pesta saat ini memang tampan tapi pria yang dipilih oleh ratu pesta mereka itu bukanlah seorang pria muda melainkan pria yang setengah tua meski masih terlihat gagah. Seharusnya ratu pesta memilih salah satu dari mereka dibanding dengan pria yang bukan peserta resmi itu.

Melihat keadaan yang kacau dan riuh, Jenny langsung naik ke atas meja dengan berani. "Bagi peserta yang belum terpilih jangan kecewa, malam ini kalian bisa makan dan minum sepuasnya! Tagihan akan ditanggung oleh Ratu Pesta kita!" seru Jenny dengan penuh percaya diri.

Sorak-sorai dan tepuk tangan meriah langsung bergema di dalam klub termasuk teman-teman Rendi yang menyemangati temannya yang dingin ini.

"Yah, yah, aku akan membayar semuanya!" seru Mira sambil tertawa-tawa dipenuhi dengan aura mabuk.

Seruan Mira disambut dengan tepuk tangan dan sorakan gembira dari semua orang yang berada di dalam klub.

Sesuai kesepakatan, mereka digiring untuk naik ke dalam lift dengan disaksikan ke empat teman akrab Mira yang sengaja menginap di sebelah kamar mereka untuk merayakan keberhasilan mereka membuat Mira merasakan kehangatan seorang pria.

"Ini kunci kamar kalian, tapi sebelum kalian masuk. Kalian harus meminum anggur ini," kata Jenny langsung mengulurkan sloki anggur spesial yang sudah mereka siapkan sebelumnya.

"Tunggu dulu, apa teman kalian ini sudah mengetahui rencana kalian saat ini?" tanya Rendi mencoba mencari tahu.

"Jangan pikirkan hal itu! Tugasmu sebagai Raja pada malam ini untuk memuaskan teman kami ini dan membuat temanku ini bisa merasakan indahnya sensasi bercinta itu!" sela Santi sambil menahan tawa gelinya.

"Yah benar! Besok pagi kami akan melihat kekacauan yang berhasil kalian buat di dalam kamar. Kalau dasyat kau bisa membawa hadiahnya di bawah," kata Tari sambil terkekeh senang.

"Nah sekarang, minumlah," kata Jenny lagi mendesak rajanya Mira untuk meminum anggur yang sudah mereka siapkan.

"Anggur apa ini?" tanya Rendi mencoba mencium anggur yang diberikan para wanita itu kepadanya.

"Anggur kenikmatan, kenapa? Apa kau takut?" sahut Reni dengan cepat menantang raja pilihan temannya ini.

"Aku tidak takut," balas Rendi menanggapi dengan sikap yang santai.

"Bagus, kalau begitu minumlah," kata Tari dengan cepat membantu Rendi meneguk anggur spesial mereka.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku