Satu Malam Bersama Calon Besan
a
uru-buru menyelesaikan apa yang telah mereka mulai bersama malam ini. Ia ingin Cindy hanya menginginkannya dan ia bertekad untuk memberikan kenikmatan yang bertubi-tubi kepada Cindy agar setelah ini mereka bisa menjalin hubungan yang lebih serius lagi. Dengan cepat, ia menanggalkan celana dalam Cindy dan tersenyum sambil menatap mata C
ang dan mengerang seraya meremas rambut Peter karena merasakan sensasi yang begitu nikmat melanda ke dalam dirinya. Ia men
an Cindy dengan belaian mulut dan lidahnya dengan tempo yang semakin dipercepat. "Kau sangat indah dan manis, Cintaku," era
il terus menikmati apa yang Peter lakukan kepadanya. "Ini sangat luar biasa, Yah, Tuhan, Peter! Aku sangat menyukainya, tolong jangan be
n bersemangat. Ia tidak berhenti mencumbunya sampai Mira te
kukan saat ini sungguh membuatku melayang dan aku tidak ingin kau berhenti m
ndy! Seharusnya ia mengatakan namanya yang sebenarnya! keluhnya merasa menyesal dalam hati. Tapi meralatnya saat ini bisa membuat semuanya jadi berantakan karena itu R
menyenangkan dirinya hingga lemas tapi tersenyum seraya mengatur napasnya yang terengah-engah karena bahagia. "Ini, luar biasa!" s
ini. "Apa kau menyukainya?" tanya Rendi sambil mengelus wajah Cindy yang terlihat
er sambil terengah senang. "Luar biasa, kau sungguh luar biasa," tambahnya lagi sambil tersenyum bahagia. Mira mengerang lagi sambil merapatkan kedua pahanya karena gelombang kli
, Tuhan, Cin! Maaf, tapi aku tidak tahan lagi. Aku ingin segera menyatukan diri denganmu. Aku benar-benar tidak tahan kalau harus menundan
ngan cepat dan jujur. "Aku juga ingin kau segera menyatukan diri denganku, jangan ditunda! Jangan
askan tapi masih ingin mereguk lebih. "Terima kasih, terima kasih, Sayangku," kata Rendy tersenyu