prinkipissa
Buku prinkipissa(1)
Suami Pilihan
Romantis "Andai aku memiliki hak untuk ikut campur tangan dalam mengatur takdir yang Tuhan berikan, sudah pasti kutulis namaku dan namamu dalam satu lembar di halaman kebahagiaan. Sayangnya, apa yg kuharapkan hanyalah sebatas angan-angan. Mau sekuat apapun aku menerjang dan melawan lika liku di hadapanku, kamu tidak akan pernah ditakdirkan untuk mengikat janji suci denganku. Aku tahu, sejak awal kita memang hanya ditakdirkan saling mengenal, bukan saling memberikan kasih sayang."
-Melati Aulia Nicolous-
"Dia tak hanya berparas cantik, tapi cerdas, bertalenta, dan mampu membuat siapapun terpesona dengan kemampuannya. Gadis itu terlalu sempurna untuk dikatakan sebagai seorang pelacur."
-Muhammad Zainal Asy-Syarifuddin-
"Persetan dengan masalalunya. Bagi saya, gadis itu tetaplah berlian yang bersinar terang dari sudut pandang yang berbeda."
-Dzikri Al-Hafidz-
Pertemuan si gadis pelacur dengan seorang gus tampan yang bijaksana. Keduanya dipertemukan dan terikat oleh garis takdir yang tak terprediksi sebelumnya. Melati, gadis cantik yang berprofesi sebagai pelacur itu salah menyapa penyewanya. Alhasil, dirinya harus terjebak bersama dengan pria asing yang mengajaknya masuk Islam dan mengajarinya banyak hal tak terduga.
Tak hanya bahagia, air mata juga hadir dalam perjalanan Melati mengenal lebih dekat agama barunya. Dia harus menghadapi tantangan dari berbagai pihak yang mengincarnya. Keluarganya, Club tempatnya bekerja, bahkan juga dari beberapa santri di pesantren yang ditempatinya.
Apakah sekiranya Melati akan mampu bertahan di tengah teror dan cemoohan yang menganggapnya sebagai orang hina? Mampukah Melati melewati berbagai rasa sakit demi memperjuangkan perasaannya untuk sang gus tercinta? Atau justru Tuhan kembali menuliskan takdir lain yang tidak mampu diterka manusia? Anda mungkin suka
Cinta yang Membara: Tidak Bisa Melupakanmu
Sancho Pintus "Meskipun merupakan gadis yatim piatu biasa, Diana berhasil menikahi pria paling berkuasa di kota. Pria itu sempurna dalam segala aspek, tetapi ada satu hal - dia tidak mencintainya.
Suatu hari setelah tiga tahun menikah, dia menemukan bahwa dia hamil, tetapi hari itu juga hari suaminya memberinya perjanjian perceraian. Suaminya tampaknya jatuh cinta dengan wanita lain, dan berpikir bahwa istrinya juga jatuh cinta dengan pria lain.
Tepat ketika dia mengira hubungan mereka akan segera berakhir, tiba-tiba, suaminya tampaknya tidak menginginkannya pergi. Dia sudah hampir menyerah, tetapi pria itu kembali dan menyatakan cintanya padanya.
Apa yang harus dilakukan Diana, yang sedang hamil, dalam jalinan antara cinta dan benci ini? Apa yang terbaik untuknya?"