Tri Antopo
2 Buku yang Diterbitkan
Buku dan Cerita Tri Antopo
Gadis buta Milik CEO
Romantis Laras adalah gadis muda yang hidup dalam dunia sepi tanpa cahaya. Kehidupannya berubah drastis setelah sebuah insiden tragis yang merenggut penglihatannya. Dulunya seorang mahasiswi ceria yang dikenal dengan senyumnya, Laras kini terkurung dalam kesunyian, menjadi sasaran bullying para penggemar dari seorang CEO terkenal, Damar, yang dulu ia cintai dengan tulus. Namun, kasihnya tidak pernah kembali padanya. Usahanya untuk melupakan Damar malah membuatnya semakin terpuruk.
Damar, seorang pria yang karismatik dan cerdas, memutuskan untuk melepaskan Laras demi kebaikannya, tapi malah menghancurkan segalanya. Cemburu seorang penggemar fanatik membuat Laras terjatuh dalam kegelapan, menderita seumur hidup. Kini, setelah bertahun-tahun berpisah, Damar kembali, hatinya penuh penyesalan. Dia harus menghadapinya untuk meminta maaf dan berharap Laras bisa melihat lebih dari sekadar kegelapan-dia ingin Laras melihat hatinya. Skandal Cinta Pilot Angkuh
Adventure Bagi orang di sekitarnya, Lara adalah gadis yang ceria, mandiri, dan selalu penuh semangat. Senyumnya yang lebar membuat siapa pun merasa hangat. Namun, tidak bagi Ardan Pradipta, seorang pilot tampan yang selalu terlihat dingin dan angkuh. Dia sangat membenci Lara, hanya karena senyumnya yang membuatnya mengingat sesuatu yang menyakitkan.
Ardan merasa terganggu dengan kebahagiaan Lara yang seolah tak pernah ada ujungnya, sementara hidupnya penuh dengan luka dan kepahitan. Keangkuhan Ardan semakin nyata ketika mereka harus terjebak bersama dalam sebuah insiden yang membawa mereka ke sebuah pulau terpencil. Di sana, kebencian itu mulai luntur, digantikan oleh daya tarik yang tak bisa mereka hindari. Namun, di balik itu semua, ada seseorang yang menunggu Ardan di rumah-tunangan yang setia menanti kepulangannya. Akankah hubungan ini bisa bertahan, atau hanya akan menjadi sebuah skandal yang terpendam? Anda mungkin suka
Dilema Cinta Penuh Nikmat
Juliana 21+
Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi.
Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis.
Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu.
Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya.
Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini.
Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya.
Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar.
"sakit....???" Dalam Dekapan Dosen Tama
an_febizha "Jangan memberontak, Run," suara Tama terdengar berat, serak, menahan gemuruh di dadanya. Dia tidak memberi jeda. Wajahnya kembali turun, ke garis leher Runa yang berkeringat, menghirup aroma tubuh gadis itu dalam-dalam, lalu kembali mencecapnya.
"Aku suamimu," bisiknya lagi, tepat di telinga Runa, "Dan kamu istriku. Apa yang kita lakukan ini benar."
__
Oleh : anfebizha