Princess Arrogant
berapa pelayan rumah membereskan pecahan-pecahan yang berserakan
Darren kepada salah satu pelaya
, "Sudah, Tuan. Nona C
kan, ia bukan ingin ke taman. Kamar Ciara memang berada di sana. Ada s
bungkus snacks berceceran di anak tangga. Ia menggel
on dari dalam sana. Membuat Darren mengerutkan keningnya. Apakah Ciara tidak a
Lalu, ia membuka lebar pintu itu dan melangkah masuk. Hening serta gelap. Itu yang dapat dideskripsikan untuk
dalam sini seakan tidak ada penghuninya. Darren melangkah menuju kamar mandi. Pintu itu sedikit
Ia terkejut bukan main saat pemandangan yang pertama ia
saat melihat beberapa pil berserakan disekitarnya. Ia jadi menduga, adiknya tengah melakukan percobaan bunuh diri. Tak ingin me
akit Kas
--
papa tinggal
alanya seraya terseny
s lembut puncak kepala pu
anya, "Nggak perlu minta maaf. An
reka menjalani pengobatan. Baru kali ini mereka tidak menemaninya. Mereka khawatir j
kamu, ya? Mama khawatir," ucap Soraya. Ia
ru mengingat hal itu. Ia menjadi tambah cemas. Hanya dirinya serta suaminya saja yan
eyakinkan ibunya itu. Ibunya ini begitu posesif terhadapnya. Wanita itu tidak pernah mudah membiarkan putrinya untuk ke
upa!" pesan Soraya begitu tegas yan
iap
melihat itu. Begitu pun Anna y
--
kin, adiknya tidak tengah berjuang. Karena Ciara sendiri yang memilih jalan untuk bunuh diri. Baru kali ini Ciara melakukan hal
nya akhir-akhir ini berada di depan sana. Ia mengernyit. Dalam hatinya bertanya-tanya, untuk apa dia ke sini? Ia melangkah saat Anna mengetuk salah satu pin
ste
gsung menghampiri Darren.
h ruangan itu, "Cewek
ng serta mengangguk serta be
engangguk cepat,
rena pada saat Anna bertanya tadi, Suster itu pun menanyakan untuk
sie
ari ini dia ada jadwal te
g. Cowok itu mengerjapkan m
gguk lagi, "Saya p
adi penuh dengan opini tentang Anna. Apa Anna sakit?
ia hanya memiliki dua kata kunci. Ia harus mencari beberapa kata kunci lagi. Ia penasaran, gadis yang terlihat begitu sempurna itu menjadi pasien dan menjalankan pengobatan. Kenap
arren sempat menghubungi Brian untuk pergi ke rumah sakit. Walau bagaimanapun, ia tida
eperti adik kandungnya sendiri. Brian sangat perhatian kepada Ciara. Hingga akhirnya, gadis itu me
jawaban dari Darren. Melainkan nada cowok itu yang terlampau santai. Seakan
sis, "Nggak
ah!" bal
napa lo se-
nangis di sini terus meluk lo buat me
uar dari ruangan tadi. Perubahan raut wajah itu tak luput dari perhatian Brian. Lalu cowok it
njang, ia melangkah untuk menghamp
berkata-kata, siapa ini? Lalu, Anna melihat satu orang lagi datang dan berhenti di sebelah orang
ingat betul dengan suara itu. Karena akhir-akhir ini
ucap Anna
ejek, "Inget gue do
imbang Brian? Secara Brian lebih lama ada di sekitarnya. Sedangk
nampilkan wajah datar dan menatap keduany
nguk--" ucapan
pedas Anna terkadang menggores harga dirinya. Namun, rasa itu tidak sebesar rasa ia menyukai gadis ar
2," ucap Darren yang tidak hanya Anna yan
!" peringat
kan menilai Darr
yang masih berdiri ditempat. Brian memukul keras l
k bisa dijaga, y
ercaya Brian, "Sesuk
engelus-elus lengannya yang masih terasa sakit. Sambil menatap punggun