Princess Arrogant
c. Darren terdiam sambil memainkan jari-jarinya. Sedangkan Anna, ia
Gue itu se
ebih dulu sebelum Darren melanjutkan ucapannya. Cowok itu men
mengucapkan apa yang ingin ia katakan, cowok itu mendongak dan
dan mengerjapkan matanya. Ia tidak mengerti dengan sikap gadis d
Anna. Terlihat, air mata gadis itu ingin kembal
kepalanya serta melambaikan kedua tangannya cepat d
menjauhinya. Cowok itu juga berdiri, dan refleks mengatakan sesuatu kata
saran
yang telah ia ucapkan. Ia merutuki diri
an ia mengutarakan perasa
tuasi seperti ini. Sudah pasti, Anna akan kesal padanya. Ia hanya bisa
i mulutnya, "Dasar mulut em
rren yang sibuk melakukan aksi bodoh memukul mulutnya. Ia melangkah, mendek
s, mengatakan bahwa apa yang barusan
angin
Jadi, lo stop. Jangan deket-deket gue!" Darren berkata panjang kali lebar. Ia sangat takut dengan Anna sekarang. Ia taku
e minta
s cowok itu memanas dan memerah. Bahkan, ada bekas jari-jari Anna di sana. Darren memejamk
itu sama saja seperti biasanya. Tapi entah kena
ang. Tetapi, tali seakan mengikat kedua kakinya membuat dirinya enggan pergi
akut, ia di tolak mentah-mentah. Ingin bilang 'tidak', siapa tahu Anna bisa menerimanya. Ia jadi dilema. H
ren harus
sebenarnya anu. Ah
ustasi. Ia membulatkan matanya saat melihat reaksi Anna yang terlihat begitu menyeramka
ngan penekanan. Tatapan tajamnya tak lepas dari wajah Da
awab Darre
cowok itu. Darren pun menghela napas. Melihat ekspresi gadis itu telah beru
langkahnya tadi untuk meninggalkan Darren. Saat gadis itu su
g degup-degup pas cogan lewat," ucap
al. Kenapa ia harus mengatakan itu sekarang? Anna pasti kesal
kannya. Tetapi, ia menjadi parno, saat ia mengatakan
. Sebenarnya, ia tidak ingin masalah percintaannya juga ikut
a salah
n kesabaran untuk dirinya sendiri. Melihat itu
tanya Darren sendiri sambil meratapi
i untuk mencapai angka sepuluh. Namun, ia harus kembali
Anna. Tetapi, ia sudah terlan
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis