icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Why Im Fall For You

Bab 10 Pertemuan

Jumlah Kata:1134    |    Dirilis Pada: 28/11/2022

. Namun, bukan si ruangan yang menjadi titik fokus mereka, melainkan penghuni di dalamnya. Seorang lelaki dewasa tampak tengah duduk di salah satu dari empat kursi yan

a yang sedang duduk di satu kursi. Luna langsung merasa jengkel saat menatapnya, meski dia tetap bisa menahan perasaan tersebut demi etika sopan santun

masuk dan

angkah cepat tanpa ragu ke arah pria itu dan duduk di atas kursi yang tepat berada di depannya. Sementara Emili memilih untuk mengambil jarak beb

tap lurus pada pria dengan raut w

apa sya

egitu pun dengan Aria yang sama sekali tidak menunjukan raut selain ekspresi datar pada gadis itu. Dia

enganku selam

pandang pada pria di depannya. Sementara Emili pun menatap keduanya tanpa kedi

g menghinaku?

pernikahan adalah s

Sementara Luna terdiam. Dia sungguh tidak menyangka dengan kata-kata yang dilontarkan oleh pria aneh sombong itu, yang mensyaratkan hal sakral untuk perjanjian mereka. Meski dia

ahan itu sendiri. Kau gila ya? Mengajak orang asing hidup bersama

k dia kendalikan meski rasa

lisnya terangkat "Aku tidak mau memaksamu untuk menerima tawaranku sih

disertai senjata api teracung di tangan yang diarahkan pada kepala Aria. Namun begitu, dua orang pria di dekat jendela pun l

eberapa detik kemudian. Sementara pria di depannya tampak tidak bereaksi sama sekali. Konsisten deng

?!" Luna memukul

terancam?"

yang membuat gadis di depan

n? Dengar orang asing, aku tidak mau m

gitu juga dengan Emili. Dia memasukan kembali senjata api ke dalam saku

menerima tawaran

mendorong pintu ballroom dan meninggalkan orang-orang di sana. Aria j

uduk di kursi seusai Luna telah masuk lebih

up lama tanpa mengatakan apapun. Begitu juga dengan Emili yang belum mengeluarkan sua

" Akhirnya dia bertanya. Den

-baik sajanya, aku baru menyadari bahwa kau seharusnya tidak memanggilku '

uan, juga kaget karena Emili menginjak rem seca

arang? Nyonya? Kalau kau tidak bilang, aku tidak sadar. Maafk

Kau bisa memanggilku senyamanmu. Aku

agetkan karena suara bunyi klakson mobil berisik di belakang sana. Emili segera menginjak pedal gas kemb

an tetap menolak tawaran pri

di, Luna memutuskan untuk singgah sejenak di sebuah kafe sebelum pulang k

akan

abak kacang beserta dua gelas air putih dan dua cangkir kaf

gera melenggang pergi. Namun tak lama saat Emili dan Luna sedang mulai menyantap menu pesanan mere

h tidak sengaja! Seben

bawanya tumpah dan sebagian mengenai pakaian seorang lelaki yang ditabraknya. Luna dengan cepat berinisiatif bangkit dari kursi dan me

ikan barang bawaannya yang berserakan. Dan tanpa disangka, pri

tatapan matanya bertemu dengan pria tersebut.

na

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka