Suamiku nikahkan aku dengan sahabatmu
a
pis
V
sedang bermain PlayStation milik Alex itu. "Eh Boy, sejak kapan kamu d
ya main PlayStation itu, tanpa m
ku habis menonton pertand
melihatmu di situ. Kamu tumben ke sini, bukan
amu menjaganya dengan baik untukku? Aku harap jangan ada satupun pria yang mend
na, Boy? Apa tidak ada wani
ukkan kepalanya ke hadapan Alex. "Bukankah sudah
juga mau main voli karena Nana? Aku juga mencintain
rus mengalah de
na dengan
n menyukai adikny
ikmu dengan Rey. Apa Rey
y. Dia tidak mungkin berani mendekati adikku
musuha
kami sa
itu sejenak marah dan sejenak baik, persahabatan apa seperti itu? Pikir
***
V
n ayah. Tapi perutku, ahhh ... mengapa perut ini lapar sekali seperti
keluar dari dalam kamar,
man ini. Ayah sudah ti
mm eh
dehema
memukul keningku. "Ah ga
mu harus sadar Na! Tidak sepantasnya kamu bergaul dengan para pria lagi. Kamu itu harusnya bergaul
engan Ayu. Dia hanya sibuk memikirka
it sekali buat n
alan ini, dan aku lebih memilih keluar dengan memacu sepeda motor
ain kabur terus!"
Lebih baik aku meninggalkan ayah sejenak, menjelang suasana hati
kku dengan nada kesal da
ya Anwar yang melihat keda
at sarapan malam dari
ha h
ng plisss." Aku mengedipkan bola mataku ke arah mereka, dengan wajah yang memelas di hadapan mereka
tanya Anwar yang di anggukk
sa bantu apa?" t
a semua. "Salah satu di antara kalian mengaku jadi pacar ku, dan menikah dengan ku. Aku c
n tengah menggoda mereka. "Ayolah, Anwar, Aldi, Ujang, siapa aja deh. Selamat
ak bisa. Karena aku sudah punya kekasih Na. Aku
an mataku ke Toni. "Apa Na? Jangan gila pacar
agaimana kal
an seminggu kemarin, Na. Apa
et
kul kepa
ya seraya mengelus lemb
kasih kan, ayo Jang. Selamatkan
erani dengan ayahm
hh
cak rambutku, aku sedikit kesal karena tidak
a saja perjodoha
oni lagi yang menc
Toni yang sesaat mengarahkan matanya ke arah Alex, yang datang bersama se
ang aku jawab dengan senyumku yang manis, bahkan aku juga
pa Na? Apa mat
, wahai penyelamatku. Sudikah d
mengucapkan jelas nama pria yang datang bersamanya, ayah terlebih dahulu datang bersor
k ayah yang berj
lihat wajah ayah yang tengah memerah, dan nad
ayah dengan orang tua Andi gagal,"ucap ayah yang
a denganku? Aku tidak mel
ah tidak mau mengaku
ri," balasku dengan melepaskan geng
ah, buat ngantar kamu bes
yah ini, ini yang sebenarnya yang aku mau. Aku tidak ingin jauh dar
u, Hay guys. Aku tidak jadi berangkat. Terima kasih Ayah,"
achh
hagia, bahkan Para sahabatku pun iku
h yang membuatku sesaat terdiam, dan menghentikan tingk
pa
jati. Jadi Ayah pikir lebih baik serempak saja Na. Ayah akan meninggalkanmu di rumah
h dan mudah menangis. Aku meneteskan air mata ini di hadapan sah
u yang tidak mamp
g menarik tangan ini dari h
melihat jika di antara mereka juga meneteskan a
ang melihatku terdiam di
balask
!" tit
sahabatku. Melemparkan senyum ke arah mereka. Agar mereka tid