PERNIKAHAN DINI
gelap. Terlihat sepasang remaja yang baru saja t
langkah demi langkah mereka. Megan menarik sudut bi
pintu utama. Perasaan cemas menyerangnya sej
emelas mungkin, berharap Dika mau be
sejak Dika tahu Anara mengandung anaknya. Selama itu jug
gan mulai,
ra, itu sangat mahal. Sejak turun dari mobil,
gadis itu, tidak ia lepa
sudah menunggu," kata M
a Mbak Marwa, masih ada empat
sudah ada Megan dan Vika. Sedangkan Leora
," pangg
kum, Om-Tante
endengar salam itu. An
hampiri Anara dan Dika. "Ka
ng, baru saja Vika men
, Ta
at interaksi Anara dan Vika. Se
akan?" tanya V
," sah
sejak tadi sibuk dengan gadget. Anara memandang Megan, k
a, Anara menghilangkan semua pikirann
dahulu. Mbak Marwa sudah membe
terlebih dahulu menuju meja makan
banyaknya makanan di meja panjang itu. Sega
*
am ponsel masing-masing. Kesibukan orang tua mereka tidak membuat sa
ggak kelihatan main k
," sahut Kevin tan
pan kuliahnya d
liah disana
seloroh Kevin, yang membuat
n gue disini, gue nggak m
, Ket. Biar kita kembar juga, besok lusa masing-m
Kevin, lalu menyenderkan k
aja. Entar lo kalau nikah,
ertuju pada Ketrin yang manja itu. "Makanya gue bilan
sek!" cet
mau dekat-dek
Ketrin kesal dengan ucapan Kakaknya. Gadis it
bekkk
!" pekik Ketrin yang la
nangis. Megan baru saja memukul wajah Dika dihadapannya. Leora masih d
an dia masih panja
k Anara, ia mengaja
jadi cowok brengsek yang
u akan menikah sekarang, Papa bisa carikan kamu
a
a duga ini akan terjadi. Status
ikahin Anara
n wajahnya pada Anara. "Mau k
mil cucu kita!
n!" teka
gitu. Yang ada di rahim Anar
ubungan satu
, dengan dinikahi Dika, kamu bis
ak saya, 'kan Ana
geram kesal denga
i lupa punya anak yang harus dikasih edukasi. Se
embalas tatapan Megan. Wa
nya harga diri. Saya nggak minta Dika bertanggun
Lebih baik anak ini lahir tanpa Ayah, atau aku tetap lanjutin semua
still be marrie
kahi Anara!" cetus
Papa kasih. Mobil, kartu kredit,
par pandangan pada Vika dan Anara.
tuk dia dan anak haram itu menggunak
emudian ia mengeluarkan kartu kredit dan
mbisu. Tidak pernah membayangkan Dika
Anara tanpa uang
Anara, dan mele
ih Vika yang
"Dika minta restu dari Mam
pelan tangan Anara. Gadis itu tidak banyak bica
membawa Anara keluar dari rumah, tanpa se