PERNIKAHAN DINI
egan bersama istri dan anak perempuannya, Hendra bersama istri dan dua an
ucu yang tidak te
asih belum mempersilahkan anak-anaknya
enunggu kedatangan cucu lelaki satu-satunya. Hingg
a tamu lagi?"
alu beralih menat
u, siapa yang ngga
rtanyaan Ibunya, sudah pasti
i, Dika tidak menjen
," balas Hendra, meliri
n kapten futsal, pasti dia sibuk banget latihannya." Eren n
nyakan Dika, begitu juga dengan Leora. Tidak ada y
"Bagaimana kuliah Dika di New Y
Ma," sah
us perusahaan, kasih y
agi, Elen mempersilakan mereka se
g terbalik dengan Dika. Pemuda itu sedang mengambil lembur di pabrik. Sehar
ng lembur c
kah?" tanya salah s
ablas," sahut Dika,
jawab. Berat banget habis sekolah,
enar-benar sulit mengatur waktu belajar dan kerjaan. Belum lagi, di
pat titipan!" se
pos se
ntuk mengambil titipan yang berup
ng nganter,"
a kasi
. Segera membuka, dan disana terdapat
an malamnya dihabisin. Tempatnya nggak usah dicuci. Oh, iy
an kecil dari Anara yang seperti ini membuatnya ingin
*
ru saja masuk rumah. Seharusnya ia tiba tiga puluh menit lalu,
nya, hingga kaos yang i
ketika ia masuk, Anara terlihat tidur dengan
ak menunggunya, tapi gadis in
n ketika Dika meng
idur disini lag
n kamu," jaw
terlihat berantakan. Rambut hingga k
banget. Bukannya kaos
Ya, udah, gue dorong aja motornya
ai ru
r, mencari segelas air putih yang
Anara, kali ini gadis itu biasa saja melihat tindakan Di
engenakan boxer di dal
udah tengah malam
e tidur nggak pakai apa
"Terserah, sih. Kamu
ara balik lagi. "Kipas angin ya
L
," sahut Anara dengan seu
*
ena merasa tidurnya terusik. Sejak tadi, ia
ekik karena Dika sudah tidur disampingnya. Beban
anak kecil. Wajahnya ber
*
idur. Kipas angin masih menyala, namun ia terus
ke kamar Anara, membangunkan gadis itu.
um. Ia duduk pada kursi di ruang ten
las yang ia pegang jatuh berkeping-keping. Ia kembal
, lalu terisak d
Gue lemes bange
*
nkan cowok itu, namun Dika yang memb
Anara, bahwa ternya
, tapi tidak mungkin Anara keluar jam seperti in
esan di dapur. Lalu kembali ke kamar d
u pecahan gelas yang tid
, maka dari itu, baru tiga
gan semua kata-katanya yang
, dia bertanggung jawab denga
meminta maa
asaan yang gelisah. Segera beranjak da
ur bersama Anara. Sekarang, ia menghampiri Anara k
panggil D
dangannya langsung
am juga udah matang, kamu makan ya
hat pada
ungkan ucapannya ketika Anara mendo
ri ini aku dan kamu ijin
gue tidur sama
nya. Ia menyiapkan bu
ergelangan tangan gadis i
k tidur sama lo." Di
n duduk dekat Dika. Tatapannya itu membuat D
imanya, karena ia y
semalam aku juga nggk akan tahu k
Semua itu juga karna
pa?" Dika meny
terbiasa kerja gini. Dan semu
an nyalahin kamu tentang semua ini. Kamu nin
idak pernah mempermasalahkan perkataan-perkataan Anara, karena semua yang
mbendungi gejolak air
benci aku,
sekali tidak membenci Anara, justru ia membenci diriny
ng, karena mendiang Mamanya yang
g Anara pada Dika. Anara kehilangan
cerita Keano, membawa
ntuk peluk lo. Gue c
pelukan Dika. Benar kata Dik
ng nanggung semuanya. Gue bakal kerja untuk lo
, per
. Anara melepas pelukan mereka, gadis it
ral