Mr. G itu Bos-nya!
u seperti zombie? Kalau mau mati, jangan dengan cara seperti itu. Daripada mogok makan, kau masih bisa pilih cara lain yang tak akan merepotkan orang lain. Minum racun, gantung diri, menusuk organ
rinya tidak ingin mengakhiri hidupnya sia-sia. Dirinya bahkan belum punya bekal, masih punya tanggung jawab pada adik-adiknya, bagaimana
Kemudian ia mengambil makan siang dari di atas nak
par," ujar Br
nafas panjang terdengar lolos dari mulut Deon.
lama kemudian menjawab, "
ali menghela nafas. "Kau
lirik Deo
memang baru mengenal sejak kau bekerja di sini sementara wanita itu, kau tela
annya sekarang? Ke mana saja k
percaya padaku dan mengambil jarak darinya?" sergah
baru, Mila juga akan memilikinya setelahnya. Setiap kali ia dekat dengan seorang pria, pada akhirnya Mila yang menjadi kekasih pria yang awalnya mendekatinya. Meski itu sudah sering terjadi, Briana tak ingin mempermasalahkannya dan berprasangka buruk. Dirinya yang tahu lat
anyak di luar sana. Termasuk aku,"
tnya. Namun pada akhirnya senyum kecilnya terlihat merekah. Deon selalu bisa membuatnya tertawa di saat seperti ini. Deon memang sudah menikah. Cinc
a menjodohkanmu dengan anakku nanti,
kan mempertimbangkannya," timpal Br
"Harusnya kau sadar, saat ia dewasa, kau sudah menua. Se
ta lambungmu untuk
istriku jadi janda d
g lebih baik darimu. Lebih tampan,
ar. Ingat usia, kau pun semakin tua dan pasti akan berkeriput nantinya. Carilah pria
atiku? Dan lagi, usiaku
mping Briana kemudian berbalik dan kembali duduk ke kursi. "
tampak menyatu. "Tung
mengembang hingga matanya menyipit. "Karena i
ketika matanya melebar melihat gambar a
tnya bekerja. Tangannya terkepal kuat dengan sorot mata tajam menatap pantula
lebih memilih Briana, memilih kembali pada Briana setelah semua yang telah ia lakukan selama ini? Kenapa selalu Briana dan Briana? Seperti apapun ia ingin menjadi seperti Briana dan
adalah sosok yang sempurna. Namun lama kelamaan, rasa kagum itu menjadi rasa
an menjadi. Dirinya yang tak pernah merasakan bahagia di rumah, menjadikan Briana sebagai sosok dan tujuan. Briana yang selalu tertawa, terlihat bahagia, membuatnya ingin menjadi seperti dirinya. Tapi lama kelamaan rasa kagum dan menjadikan Briana sosok panutan itu me
k boleh dibiarkan, selama ini ia yang terus berjuang sementara Briana yang tak melakukan apa-apa selalu saja
ruangannya setelah dari klinik. Tapi ada yang aneh, sebuah kardus menutupi
a dalam hati. Dan karena itu dirinya ta
ari lift. Merasa situasi aman, ia kembali mengend
ng kau
kardus yang digunakannya menutupi kepala. Dan saat ia