My Absurd CEO
ebagian besar manusia. Laki-laki berperawakan jangkung turun dari mobil. Ribuan karyaw
enjulang itu. Bukan jas dan kemeja rapi yang menyejukkan mata melainkan kaos oblong santai berwarna merah menyala. Dengan tidak matching Enzo mengenakan celana panjang warna kuning. Pun digulung sebatas lutut
Jayden kepada bosnya. Pasalnya ia sendiri merasa gemas d
dengan pandangan seluruh mata yang enggan beralih darinya. Baru kali ini ia mer
lebih dulu darinya. "Paling tidak tolong naikkan dulu resle
bagian bawah. Terpampanglah celana boxer berwar
nzo terkekeh. Lalu menaikkan
l
k jidat serentak. Bisa-bisanya mereka
dengan wajah sendu ingin menangis. Ia sebagai laki-laki tu
en lebih cocok menjadi ibu untuk Enzo. Musabab laki-laki itu selalu melarang dan mencegah Enzo untuk m
nghentikan langkahnya tepat di depan r
bulu matanya yang selentik bulu
ya Jayden yang ber
nya yang bertengger di parkiran. Wajahnya yang terbiasa santai pun berubah menjadi kak
mpan ini. Bisa-bisanya
CIW
un-anggunnya," celetuk gadis remaja berseragam puti
yang ngomon
ng sejak tadi setia menemani Aylin d
lan Aylin itu mengangguk singkat. Ia bahkan tidak yakin den
itungguin
capan salah seorang siswa kelas XI. Tidak seperti biasanya ia dijemput secepat itu. Ia paham betul betapa sibukn
siang tua
barinton berubah menjadi bass? Aylin yan
AHAH
lu, ia sangat malu sekali. Entah datang darimana laki-laki berkao
eran," ujar siswa kelas XI y
imbuh yang lain mele
jalan cepat menghampiri seorang laki-laki jangkung yang
dengan suara lantang
Aylin tidak bergeser sama sekali. Bagaimana mungkin bisa berger
n kasar dong sama
menimpa dirinya saat ini. Ia bahkan tidak kenal sama sekali dengan laki-laki y
lin tidak sabaran. Untuk apa juga ia ber
uat jantungnya berdebar kencang. Ia juga tidak paham bagaimana mungkin ia jatuh hati pada ga
adapnnya. Untungnya laki-laki itu sudi sedikit menundukkan kepalanya. Sehingga
u," sahut Enzo den
ta apalagi ini. Batin
nya tidak mungkin laki-laki itu memiliki hubungan dengan perusah
pangerannya," ledek Sesil yang entah mengapa ik
duduk di kursi mobil milik laki-laki aneh yang mengaku disuruh oleh papanya. Teman-tema
ang?" tanya Enzo dengan ceria sepert
laki-laki itu seorang penculik anak dibawah umur Aylin tidak ciut.
in terlihat menggemaskan saat sedang marah. Mungkin tuduh
aku
i gadis disampingnya Enzo me
u E
t kebun bin
etika Enzo ingin menggulung bocah disa
buka
SAM