My Absurd CEO
dak ma
ak seusianya. Bibirnya yang berwarna merah ranum pun sudah maju
n Papa d
ya yang sudah menaiki tangga. Meski begitu ia te
apamu Ay," ungkap Sekar, Ibu Ayl
yang sering nongkrong di depan gerbang sekolahnya berniat ingin menikahi d
ru juga kelas XI," protes g
kecilnya menikah secepat itu. Tapi melihat keseriusan Enzo perihal putrinya. Akhirnya ia memilih untuk
nggung jawab Ay. Sudah tu
tidak bisa menyanggah orang tua. Ia juga teramat takut jika dikataka
in mau melanj
a hanya mencoba untuk mencari alasan. Sungguh ia tidak ingin masa depannya su
n menjagamu dengan baik. Lagipula ni
ya, Aylin tidak pernah berani menyanggah perkataan sang Ayah. Ah sudahlah ia t
8 tahun sedang merebahkan diri di sofa malas. Mata elangnya menatap daun yang berguguran dit
at M
sedikit cempreng. Astaga bernyali sekali Enzo mengatai wanita par
ng seleb masak manggilnya Mam
kali pertama putra semata wayangnya itu terlampaui percaya diri seperti itu.
ya?" bujuk Elena. Pasalnya
nggil dengan sebutan Bunda itu. Bukan tanpa alasan, petshop adalah tempat Elena bertemu dengan
NG!
urung di kursi taman sekolah. Sepoi angin dibawah pohon rindang ternyata tidak bisa menyejukkan hati
memikirkan om-om itu?? Toh d
memerutuki d
n pangeran n
h mati melihat Sesil yang entah
ini hah??" tanya Ayli
sebelah matamya, "
mengutuk diirnya sendiri. Apa mungkin virus pangeran norak itu s
?" tanya Sesil penuh selidik. T
lengkan kepala tanda tidak
setua itu Sil!
kan kata pacar kepada sahabatnya yang terl
amit-
ma sedang menunggu jemputan pulang sekolah. Tanpa aba-aba Aylin dan Se
kai beberapa hari ini lantaran ia harus pergi keluar kota. Dan beruntungn
nzo seraya menghampiri A
uga diomongin udah nong
nyitkan ali
gomongi
lin
Dengan sengit Aylin mencubit kecil pin
Jangan p
Tadi Aylin b
kata seperti itu. Aylin
engah memerah. Dimata Enzo Aylin terlihat seperti buah tomat yang
aknya kepada gadis bersweater sa
ohong. Tadi Aylin ng
ya. Pasalnya Enzo memasang wajah yang sulit sekali diartikan karena terlalu n
EK
unga-bunga. Sekejap ia langsung tersadar dari per
jak Enzo seraya menggand
!" protes Aylin menepis
gai gadis kecilnya yang menolak bergandengan tangan dengan dirinya. Meski ketus A
ambar kado yang sudah ia siapka
k berwarna cream lengkap dengan pita diatasnya. Dengan rasa p
ah
atap isi kotak be
" tanya Enzo t
berulang kali. Ia mencoba membaca buku yan
ia tidak sedang
MEWA
SAM