Shackles of Desire
k dalam hatinya. Detektif Lakan sekalipun tidak pern
mu
a? Dan sekarang lihat apa yang kamu perbuat pada ponsel d
mbuat Mamia terus melangkah
du
andung bekas rusaknya lantai itu, mem
br
lantai dengan posisi yan
yang sama, apakah itu hanya kebetulan saj
anku lagi?" Mamia memalingkan wajah, mendo
cara menangkap Mamia, penjahat buron yang sudah membunuh dua pejaba
makan uang banyak orang. Aku tidak suk
p Detektif Lakan dengan tatapan yang menyipit,
nya mereka bergerak lebih dulu," ucap Mamia seraya melirik ke selembar foto dan
lain terungkap. Tugas saya sebagai detektif hanyalah meng
h Detektif saat ini. Yah, meskipun aku tidak
i. Begitu pun dengan Lakan yang sempat terheran-heran
k menangkap jejakmu. Lalu, kenapa kamu
Mamia tanpa mena
n, serta gerak-gerik Mamia yang tampaknya akan menc
a ini bukan kebetulan? Ini pasti ada sesuatu 'kan? Bahka
penghibur. Entah ini kebiasaannya atau memang karena kepri
ya berwaspada terhadap apa yang
n?" tanya Mamia memastikan seraya mendekat d
kata, "Kamu sendiri juga bilan
ya akan mudah dilupakan tapi ti
sesaat Lakan terdiam membisu dalam
a?" ujar Mamia sembari merentangkan kedua
dua matanya beberapa kali.
pa berlandaskan cinta. Karena itu mari kita pastikan, apakah m
ak
a kenakan. Membukanya tanpa malu, tanpa dosa di ha
maksu
mencobanya," ucapnya sekali lagi ser
buh sama seperti di mimpi itu?!" pekik Laka
a saja. Terlalu santai sampai me
reflek mengancingkan sebagian
amu memperlihatkan hal itu di depan pria yang buk
n begitu kecurigaan di atas ranjang dalam mimpi bisa terbuktikan
l
hilangan akal. Ia menepuk jidat seraya menahan kekesalannya serta
..benar-benar
tau tidak?" Mamia menarik ker
idak kepanasan. Tetapi malam ini, di kamar yang hanya ada merek
," ucap Lakan me
ingin mencobanya perlahan? Misalnya,
am yang dingin terasa begitu panas di antara mereka. Mamia b
ikukuh untuk menghindar dari Mamia. Ia me
tektif Lakan, sekali lagi melakukan hal yang sama namun lebih mendalam.
ah kemeja saja bahkan Mamia juga menarik l
ei
annya. Lalu menjulurkan
h sepasang ini kian memanas tak wajar. Lakan tetap menghindar dari t
if, mau
doh
ta kurang ajar ini. Tapi, dalam batin Detektif Lakan ia sangat bersyukur karena bisa menahan naluri tak jelas i
erdiri tuh," kata Mamia seraya menu
uhnya merespon, namun ia berusaha untuk menge
meraih Detektif Lakan sekali lagi namun tib
ganggu," ucap Ibu Lakan yang ternyata memb
" pekik Lakan
kemudian merapikan pakaian yang
atakan, "Detektif, lidah Anda
akan mengejarmu!" Detektif m