Setelah Ternoda
gar segera sampai ke kontrakan Vania. Secepat apa pun motor itu melaju, tapi mereka tetap saja keh
juga belum menyala, itu artinya penghuni
t terdapat genangan air karena rumah itu bocor. Axelle seg
ujan. Udara dingin semakin menusuk apalagi pakaian mereka basah. Suasana ya
" kata Axelle sambil mengusap jemari kekasihnya. Gadis yang di
ruangan dengan ruang tamu, kamar itu hanya bersekat di
bajunya. Kamar yang Vania tempati memang sempit hanya ada ranjang dan juga lemari ser
a pulang melihat film di bioskop. Adegan romatis dari layar lebar di bioskop masih terngiang di benak Axelle,
bagian bawahnya langsung terperanjat hingga rok yang aka
lihat. Tubuh Vania begitu menggoda. Tiba-tiba tangannya menarik tubuh
wajah Axelle mendekat ke lehernya, d
cewa saat Vania menolaknya. Entah apa yang merasukinya, yang jelas Axelle tidak bisa meng
, kita tidak bol
lah bukti cinta kita. Apa
ekap oleh bibir Axel hingga Vania tidak bisa menolaknya. Dia ingin s
an besarnya memegang sesuatu di sana yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Desahan pun ke
uka satu persatu pakaian yang menutupi tubuh indah sang kekasih lalu menggiringny
mereka lupa dengan janji mereka akan terus menjaga hubungan itu tetap suci d
urnya orang tuanya jika melihat anak gadisnya melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan. Air mata Vania menetes, ra
ya, dia juga takut jika sampai terjadi hal yang tidak diinginkan pada hubungan singkat itu. Apa yang bisa dia la
aku khilaf,"
sepenuhnya pada Axelle karena dia juga tidak bisa menolaknya. Dia hanya meny
, diguyur tubuhnya dengan air kran yang mengalir, dia merasa tubuhnya sangat kotor.
cinta Axelle-lelaki yang begitu menghipnotisnya sejak dia dibangku sekolah menengah atas. Hingga dia kuliah di k
nnya. Dia lalu keluar menghampiri Vania yang berada di kamar mandi. Axelle meng
a Vania. Dia segera keluar dari rumah i
menambah nyeri di hatinya. Seandainya saja waktu bisa berputar Vania akan tetap berada di luar meskipun pakaiannya ba
itu, dia tidak mau masa depannya hancur hanya gara-gara kenikmatan sesaat, ba
andainya saja dia langsung pulang, mungkin mereka tidak terjebak dalam hubungan terlarang itu dan tidak menyakiti kekasihnya. Saat pulang dari bioskop tadi mereka
in yang menyelimuti tubuhnya tidak membuat hatinya dingin, dia resah, takut dan juga menyesal. Tidak ada yang bisa dia ungkapkan s
ar mandi sangat lama. Sepanjang malam Vania menangis, dia membuang
u teman satu kontrakan Vania, dia baru
sejak pagi, dilihatnya Vania yang meringkuk di kasur tanpa mengg
utih, dia lalu memanggil Tia yang saat ini tidak bekerja
embantu Vania untuk bangun
pada Vania. Dari ketiga teman Vania hanya Tia yang khawatir dengan hubungan Vania d
arena biayanya lebih murah dari pada tinggal di kostan. Rumah itu ditempati tiga orang termasuk Vania, tapi di s
ia. Saat itu mereka hanya ber
alam masih menjadi sesal yang begitu mendalam, Vania membenci dirinya karena tidak bis
akkan piring di atas meja, lalu mer
lecehkanmu?" t