icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Setelah Ternoda

Bab 4 Diusir

Jumlah Kata:1030    |    Dirilis Pada: 22/10/2022

tahu?" Bram masih tidak percaya kalau V

nya kamu. Dia p

uar n

ania langsung berlari keluar dan langsung mencari ojek, dia sudah tidak tahan untuk menumpahkan air matanya. Hanya menangis yang bisa dia lalukan, siapa pun tidak

pada orang tuanya, dia yakin orang tuanya akan memaafkannya.

g tuamu, Van?" tanya Tia, dia satu-sa

akinkan dirinya meskipun dia tidak yakin karena ayahnya begitu tegas melarang

da dipihakmu, kabari aku apa pun yang terjadi." Tia

a baru kali ini dia pulang. Entah apa yang akan terjadi pada orang tua Vania jika

ut yang tumbuh liar di halaman. Vania masih berusaha menguatkan hatinya untuk

tidak memperhatikan kedatangannya. Dia langsung memeluk ibunya yang menunduk

bertanya bingung dengan tingkah

kata Vania masih m

h kangen, sudah jangan na

a dia menangis sepanjang perjalanan pulang. Entah apa dia tega mengatakan pad

*

bagai dijatuhkan dari atas tebing mendengar kabar itu, tidak pernah ter

astro mencekik leher Vania sambil melotot,

angan suaminya, dia tidak mau suaminya hilang

ania langsung lemas, dia tidak men

anya malu, tapi dia harus mempertanggung jawabkan didikannya pada Tuhan, dia telah lalai mendidik putrinya dan membiarkan putrinya bergaul bebas dengan lelaki. Dia telah gagal mendi

apan bapaknya, hanya merekalah hara

" tanya Sastro den

ngung jawab," lirih, Vania m

. Hal ini yang membuat masalah semakin rumit dan tidak bisa dipecahkan. Sastro tidak bisa berpikir lagi untuk memecahkan masalah, membiarkan masalah itu akan

," tegas Sastro tanpa menatap wajah putrinya, dia la

a akan tinggal di mana?" Lasmi memohon pada suamin

a, hidupnya sudah hancur dan orang tuanya juga men

buan kali sebelum melakukann

tas milik Vania dan memberikannya pada putrinya, "P

f, P

semakin memerah dan matanya menatap kecewa putri kesayanganny

rkulit sawo matang itu masuk ke kamarnya setelah mewa

ka pintu untuk anak itu!"

idak mendengar suara Vania yang terus saja meminta maaf, semua ibu tidak pernah tega melihat putrinya menderita, apalagi dia tidak berdaya untu

orang tuanya, dia sadar kesalahannya sangat fatal dan tidak termaafka

elewati jalan satu-satunya menuju kota. Tidak ada yang berani melewati jalan itu sen

ma orang pemuda mencegat Vania dengan

tapak itu biasanya digunakan para pemuda pengangguran yang pekerjaannya

mencegat Vania, dia lalu memegang lengan Va

s Vania sambil m

yiakan kesempatan itu, tubuh Vania begitu menantang untuk dinikmati, mereka me

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka