icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Jerat Cinta Dosen Killer

Jerat Cinta Dosen Killer

Penulis: Cakecokelat
icon

Bab 1 Pertemuan Pertama

Jumlah Kata:1509    |    Dirilis Pada: 26/09/2022

ntungan di pipa sandaran jembatan berteria

riaknya parau,

gannya yang sudah lama bergelantungan semakin lama s

U

at merasakan tangan hangat

an memb

utnya, seakan tidak memercayai pengl

bergumam mengancam, membuatnya segera menghentikan

aku akan m

ar dari jambatan, meski sulit mereka akhirnya berhasil. Keduanya ter

nya penuh terima kasi

Dia tersenyum dan kembali memanda

i menatap wajah penolongnya dan m

*

terlihat kebingungan sampai sebuah suara be

ang, hari ini kam

elimut tebalnya. Sepasang visual tajamnya kini mena

RU

nyingkap selimut tebalnya. Bergegas masuk kamar mandi dan tenggelam di dalamnya atau kalau tidak

ada pertem

a menginjakkan kaki di ruang makan keluarga. Sudah ada

gambil kursi. Tangannya dengan cek

an buat ngelua

adiknya. Ini anak gak ada sopa

n kakak dari kampus," ujarnya bangga. Dia

oh. Apalagi kalau bukan mau ngeluarin surat DO," ucap adiknya men

Gak mungkin,"

mengantar kakakmu." Ayah mereka membuka suara, menengahi pe

hal. Ayahnya mau bicara serius dengannya. Arum melirik bundanya untuk mencari petunjuk, namun bunda Aru

yo

ak ayahnya. Arum menarik napas dalam-dalam sebelum memasuki mobil y

yaman di mobil. Dia tidak suka dibuat penasaran. Dia tahu, kea

menyalakan mesin mobil dan membelah jalanan. "A

g. Selama ini kedua orang tuanya tidak pernah keberatan dengan kuliahnya yang tidak kunjung lulu

kamu kuliah di sana? Mau sampai kapan kamu di sana? Adikmu sudah mau wisuda

tahu, tahun ini kamu haru

nggu deng

idup dan juga biaya kuliah, dan satu lagi ...," Ayah Arum melirik putrin

ap ayahnya seakan tidak pernah mel

mana mungkin ayahnya tega membuat keputusan kejam seperti itu pada putri sem

um kembali menggantung kalimatnya. Pandangannya yang putus asa, mau tidak mau membuat Arum memutar mata. Bukan salahn

inta bantuannya. Ayah mau kamu lulus tahun i

a sih semalam sampai menerima berita hor

um ayahnya hanya bisa mengerucutkan bibirnya sembari menggerutu tanpa suara. Begitu mem

t dan menyiapkan diri pada berita b

ah pertanyaan pertama yang dia terima set

u, P

s dengan wajah kebapaka

ya dengan hati dongkol. Ayolah, dia kan tidak sebodoh

s. Jika kamu tidak juga lulus, maaf dengan san

engutuknya pagi-pagi. Lihatlah, sekarang

psi. Semua temanmu sudah lulus bahkan ada yang sudah selesai S-2, seme

ayahnya ya? Suara hati Ar

k ada

lam menyusun skripsi. Kita kedatangan dosen muda yang luar biasa cerdas, kampus beruntung kare

h

runtun yang diterimanya pagi ini. L

en yang bisa menoleransi

rnyit tida

bertemu dengannya. Seka

sopan sebelum m

Aru

membukanya. Dia berbalik dan menatap dekan

mu. Pastikan kamu me

sibuk berkeliaran di sekitaran kampus. Dia mengembuskan napas pelan saat berada di depan pintu khusus dosen Fakultas Ekonomi.

lam-dalam sebelum mem

an, setengah berharap

as

gera merasakan aura mencekam yang menyambutnya. Ruangan dosen ini tidak luas tentu saja, n

ud

ia bisa pulang melanjutkan tidurnya yang tertunda. Pemilik ruangan ini bahka

m Ki

ngkat wajah, membuat Arum terkejut sam

a... dosen? Bagaimana bisa? Kampus ini bukan kampus sembarangan

u mende

k Arum dari lamunannya. Arum

senyum? Ada

tuskan kalau dosen ini sepertiny

asa isyarat. Kamu pu

ini, jika saja dia tidak ingat masa depann

k lulus bahkan setelah 7 tahun kuliah,

osen sombong di depannya ini dengan pot

sahutny

iah kamu juga tidak puny

Pak," ralat Arum m

memang tidak berfungsi lagi sampai bis

lama satu ruangan dengan dosen s

ud

ara ingin memaki

r jika memang ti

balik. Dia kembali duduk dan menata

an lamban, jika ingin lulus ikuti aturank

damai sentosa tidak akan pernah sama lagi, tidak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka