Istri Kelima Sang Presdir
Nyonya Crystal, aku memilih untuk langsu
ja aku tidak bisa terus menerus ditekan seakan-akan aku hanya
wanita yang akan tetap tenang saat badai
ga ini, aku akan menjadi Nyonya besar dan mempunyai kekuasaan penuh atas selu
tidak bisa melahirkan anak dengan selamat, apakah mungkin kar
an ibunya juga terasa aneh, ibu kandungnya mening
kai pakaian setipis mungkin untuk menggoda suamiku itu. Aku harus hamil! Aku harus hamil dan selamat d
u bisa menyelamatkan adi
r, aku memang sudah menunggunya sambil menonton dra
terasa sesak itu. Kemudian dia melangkah ke arah kulkas dan mengam
ya, aku membuka penutup kaleng
t dingin, namun Bardolf langsung memeluk diriku dari samping. "Aku selalu suka langit malam, a
erhatikan wajahnya yang semakin
ah?" Tanyak
erlahan. "Karena diantara bintang-bintang itu terdapat istriku, katanya
kan mau merendahkan ucapan Bardolf, tapi
Suaranya terkesan dingin, dia melepaskan pelukannya da
narnya dia ra
yak kesedihan di balik
strimu?" Itulah pertanyaan pertama yang ak
tri-istriku, dan anakku. Bahkan kau dan Elzahara, sebab kalian terjebak dengan l
. Aku terpaku sejenak, menyandarkan kepalaku di pundaknya lalu aku berkata dengan sangat pelan. "Tidak ada manusia yang diciptakan sebagai pembawa sial. Baik itu kau ataup
a aku bisa mengatakan h
ku tidak mau ada nyawa yang melayang lagi." Dia menyandarkan kepalanya di atas kepalaku. Nafas
akukan adalah percaya padaku dan membantuku." Aku berkata seperti itu sambil
ku?" Ujarnya seperti tidak yakin p
an akan membantu orang-orang yang menghargai diriku. Perkenalan kita memang sangat menyebalkan, jadi bagaimana jika kit
kearahnya. "Mari berteman d
dipegangnya ke arah kaleng soda milikku sambil berbun
pa bisa percaya begitu saja pada Bardolf, apa karena dia sudah sedikit demi sedikit memperlihatkan per
tmu sampai mabuk malam itu." Aku menengok denga
udmu?" Tanyak
menceritakan kenapa kau bisa m
yang jelas. Intinya dia telah menemukan wanita yang lebih hebat dariku. Aku hanya menjadi beban untuknya selama ini, setiap saat aku hanya menceritakan te
encint
ga rasanya hampir mati ketika dia pergi bersama wanita lain. Aku mulai bertanya-tanya, apakah wanita sepertiku memang tidak pantas merasakan cinta? Kebahagiaan? Perhatian? Kenap
ang memberikan cintanya padamu?" Pertanyaan terakhir da
ng di bawah langit malam i
mberikan cinta pada wanita sepert
eorang' tersebut?" Ucapannya mengalun merdu
ni lamar