Istri Kelima Sang Presdir
ho
r-benar seda
a lakukan, aku hanya bisa diam sambil men
tidak bisa hidup di dalam mansion ini. Tapi bagaimana caranya aku
rita apapun tanpa ditanya. Bahkan aku tidak mengucapkan kata-kata kasar lagi, aku terbungkam! A
tiap malam, dia selalu datang ke kamarku hanya
di dalam hari dan pergi di pagi hari. Dia tak pernah mencoba mengobrol
enyak
nya dengan nada suara yang sangat pelan, aku bahkan mel
h." Dia sibuk memperhatikan laptop di depanny
edua tanganku agar bisa mene
li sejumlah tanah dan bangunan. Apakah kau mau melihat tem
u." Aku tidak bisa mengatakan hal lain, b
akan tangannya, kemudian dia menat
epalamu t
ri pertanyaan
Jawabku
kau terlihat
yang cukup serius. Apakah kau punya waktu?" Aku me
ia sudah terfokus padaku saja, bahkan lapto
ke arahnya secara perlahan-lahan. Kami sudah lebih dekat
sudah polos dari bibir kecilku, rasa penasa
dengan
u dia berikan ini juga? Tapi dia menjawab, Tidak. Hanya aku yang diberikan ramuan herbal ini. Sebenarnya aku tidak keberatan meminum apapun demi melahirkan anak yang sehat, tapi aku keberatan jika tidak menyampaikan hal
yang tidak beres dari keempat istri Bardolf yang s
ada yang salah di keluarga ini, hingga Bardolf
lf mengambil kantong kecil yang aku berikan padanya, kemudian dia
li membuka laptop dan mengetik sesuatu di sana. Aku menunggu, h
kau yang diberikan ramuan herbal ini?" Bardolf ke
i itu. Dia mau aku melah
ramuan biasa, karena aku sempat mencium aroma dari ramuan herbal tersebut dan tidak ada yang aneh. Tapi, ramuan yang istri keduaku minum, ar
ni?" Aku mulai mencurigai sesuatu, apakah selama ini Nenek Cry
tri-istriku, aku selalu membebaskan mereka. Jadi aku tidak pernah tahu apa yang mereka minum." Ada
sebut ke laboratorium untuk memeriksa apakah ada sejenis zat aneh, Mungkin." Ujarku sedikit takut-tak
i tempat duduk dan mulai mengambil wadah untuk membawa ramuan herbal ter
mulai menyukai setiap jengkal
ya karena memang sekarang dia sudah
hal yang penting." Ujarnya
ma. Entah kenapa aku ingin sekali seafood segar di pinggir pantai. Apakah kau keberatan
pa aku meminta hal yang konyol? Mulut
a memberika mantel coklat miliknya, aroma tubuh Ba
Harum
ini seperti berada d
anku, kami melangkah keluar sambil
nya punya kesibukan masing-masing. Elzahara tidak pernah d
api aku tidak berani bertanya padanya. Mungkin, su