Sahabatmu adalah selingkuhanku
a
ati mena
a sayang dan cinta ini, tidak bisa lepas dari hatiku. Bahkan aku memilih untuk tidak melanj
dirimu seperti ini! Apa kamu tidak ingin b
io sudah d
ik
, karena seperti biasa, ibu Rio selalu datang setiap pagi kerumah.
Rio yang sedang mencuci
las ibu Rio yang
gi Ibu! Kikan tidak percaya itu Ibu! Rio sudah pergi dua tahun, tidak mungkin sekalipun.
as ibu Rio yang mela
ang baru," aku memilih tetap berdiri di sebelah ibu yang sedang
Ibu," pinta ibu yang tidak ku hiraukan, membua
an ini, menatap ibu Ri
aku, karena melihatku ya
ong dengan Kikan Ibu, Kikan sangat merindukan
gi," ujar ibu yang memilih pergi men
, Ibu!" pekikku di dalam kamar mandi itu, membuat ma
elalu sedih dan mengurung diri," ujar mama yang sedang membicarakanku di rua
habat Papa, siapa tahu mereka cocok dan
a, kasihan melihat bibik
ba memperhatikanku yang sedang mengemis terhadap
ng sedang menyapu itu. "Ibu please, berikan no telepon R
uatku sedih dan kesal, sehingga a
ar dong," panggilku
Kikan, ad
ponnya dong, please," aku menyatukan kedua telapak tangan ini lagi
, jika Nita memberikan no telepon kak
Kakak, please sekali ini saja," ucap
las Nita yang menyembunyi
pon genggamnya ke belakang badannya,
ta yang berusaha meny
dring
m telepon yang sedang disembun
a yang berusaha men
ku yang merampas telepon s
Rio dari sambun
"Halo Rio, Rio!!" Rio mengakhiri panggilan itu, membuatku semakin sedih. "Argh ah haaa ... Rio!" Tangisku pecah m
salahku, aku hanya
r Nita yang menenangkan
e dalam ponselku, sebelum meninggalk
u kembali bersedih," ujar mama yang
ulu," panggil mama yang melih
ng kamu!" Pekikku yang
engangkat panggilanku sekalipun dia tidak mau. Aku mengirim se
hku, hingga kamu merasa tidak
yang sedang ku rasa kini. Aku tidak percaya Rio sebenci
kamar itu, mengingat Rio membuat dada ini sesak, menahan kerin
i ibunya, tapi disaat aku menghampiri ke rumahnya
, bahkan dia selalu menghindarik
engayom pendidikan, tanpa sepengetahuan mama. Dengan diantar
yang namanya Rio?" Dengan bermodal foto Rio, ak
dokteran," bala
Aku rasa iya, karena anak kedokteran semuanya sedang
Rio sedang pulang kampung, bahkan dosen, dan beberapa m
ka, sehingga aku memutuskan kembali pula
at P
ik
u ke rumah Rio, tempat tujuan pertamaku. Tanpa memperduli