Sahabatmu adalah selingkuhanku
b
ukan s
g sedang terbuka itu. "Rio! Ibuk Rio dimana? Nita, kakakmu dimana?" Aku
h tanyaku yang belum mendapat jaw
ak!" ujar bibi yang me
imana bisa bibi berkata jika Rio tidak ada. Sementara
Aku sangat merindukannya, aku ingin memarahinya ya
a, dan benar saja aku tidak mendapati keberadaan Rio. Aku
h ujar bibik yang mengeja
bilang Rio libur panjang. Dan sudah dua hari Rio pulang! Iyakan Ibu? Jangan bohongi Kik
kaki bibi. Aku yakin jika bibi sedang membohongiku. Aku tidak yakin jika Rio tidak ada di rum
ang, dan menarik paksa aku berdiri dari kaki bibi.
n? Sudah dibilang Rio tidak ada ya tidak ada
balasku yang membuat mama semakin marah. Aku tidak mau beranjak dari
ak
uatku kesakitan. "Mama." Aku
rti ini terus, maka Mama akan
aku memilih berlari ke arah kamar Rio. Aku mengurung diriku di dalam kamar it
mbuat malu Mama." panggil ma
bertemu dengan Rio! Kikan yakin ji
disini," ujar bibik da
ada disini," masih ucapku
V
hnya. "Ada apa Ibu? Mama," Rio menyelam punggung tangan mama Kikan.
tanya Rio yang seakan penasa
tidak boleh berlama-lama
salah! Ada apa Buk? Kenapa
ke universitas tempat kamu mengen
ja keras kepala seperti itu sih? M
ggumu di dalam kamarmu! Maafkan Mama," ucap mama y
aik Mama, Buk, R
ainya dulu, dan mendengarkan bunyi suara motor yang begitu ke
lihat Rio yang sudah pergi jauh
an Mam
Aku benci kamu Rio, sangat benci!" Kata itu yang sekarang terlontar di hati ini. Setelah sekian lama aku m
io? Apa salahnya, Ma? Apa Karena Rio seorang pria yang miskin, seperti itu Ma? Kenapa Mama sangat kejam? Tidak mengizinkan aku hidup dengan
k mudah, aku tidak bisa melewati hari-hariku dengan baik ta
n dan senyumku. Dimana di mata ini, hanya ada bayangan wajah Rio yang
ungku di dalam kamar. Sementara ibu meminta Rio untuk kembali ke tempat di
h menangis dan memikirkan Rio yah, B
masih ri
o tetap disini akan membuat
dia tidak keluar dari dalam kamar dan tidak mau ma
tahu jika pada akhirnya Kik
ahmu, Nak," ba
Kikan membaca surat ini. Kikan bisa membenci Rio," ucap Rio d
erjalan ke arah kediaman Kikan, memberik
i Rio untuk Non," ucap sang bibi yang memberikan surat it
ap kamu bisa melupakan aku. Karena aku sudah memiliki pasangan, dan aku harap kamu bisa bahagia dengan pasanganmu kelak," ucap Rio di dalam surat itu, yang berhasil membuat Ki