Love Over Everything
Zanara. Tak ada maksud apa pun, tidak juga demi merayu wanita itu agar lebih memilih d
aik. Seperti biasa, Zanara dengan tanpa ekspresi menya
Marion? Sekarang apa lagi?" desis Zanara, tajam. Namun, tetap menj
angka dulu. Aku ingin b
itu." Wanita itu membuang wajah ke arah lain, tak ingin memandang wajah Jayme secara langsung. Bagaimana pun
ang k
enuh. "Bicarakan itu dengan wa
yang dengan sengaja menghalangi daun pintu itu agar tak
ggota tubuhnya itu dari pintu, yang j
orang sangkakan. Ia juga punya perasaan, dan punya belas kasih. Melihat kebodohan pria
ngan tanganmu?" Zanara bergegas masuk da
rnya hanya sedikit lecet. Tak berpengaruh pada Jayme yang bahkan pernah merasakan yang lebih sakit dibandi
Dan satu hal lagi yang membuat Jayme rela sebentar saja menjadi laki-laki cengeng, per
an kalau ada luka lain yang justru disadari oleh Zanara. Bisa saja mengalami dislokasi at
ah wanita baik hati bagi Jayme. Sampai kapan pun ia akan sel
membuatnya mampu melihat sisi lain seseorang dari cara berbicara, bahasa tubuh, bahkan sek
ampuan yang pastinya dimiliki oleh orang
cap Jayme, berusaha mencairkan suasana karena ia b
tidak juga mengangkat wajah demi menatap manik kecoklatan milik
lakukan ini, jadi tak hanya dirimu, pada
k pada p
sejak tadi, lalu matanya menatap kosong. Hanya sebentar. Karena di detik berikutnya, ia sudah kembali merawat
bisa pulan
i terjadi pada pria itu-mantan suamimu,
ut oleh Jayme adalah pria yang ia hindari selama dua tahun lebih. Jadi, mungkin Zanara tak
stimewa, melainkan m
dekatiku, sementara aku sudah katakan padamu kalau aku ...." Zanara menghela napas berat.
ra pergi. Dengan cepat tangannya mencekal lengan wanita itu. Terlalu t
buh jenjang Zanara, wanita itu mungkin akan jatuh tersuruk ke lantai. Jayme tentu saj
edikit terengah, seolah dirinya sudah melakukan lari marato
i berlari menghambur ke dalam pelukan Mark yang pasti akan selalu terbuka untuknya. Namun, ia menahan
f. Aku
kau butuhkan. Aku tidak bisa memberikan apa yang ka
ali padanya?" Dengan cepat Jayme memotong kal
erkesan menuduh yang ditujukan Jayme padanya. Apakah ia terlihat begitu menyedihkan hingga berpikiran untuk
itu
i pada pria yang pernah menyakitiku, kau salah besar. Aku tak akan pernah memb
e, tampak tenang setelah mendengar perkataan wanita p
h sepadan denganmu dan pastinya mencintaimu sebesar rasa cintamu padanya. Aku yak
cupan. Ia sungguh ingin, tetapi ia cegah dirinya untuk lakukan itu. Ia hanya membelalakkan maniknya secara liar, b
udkan, Zanara berba
ah cukup lama menanti, setidaknya untuk sebuah jawaban bahwa dirinya masih boleh terus berada di sisi