Love Over Everything
a mulai sering dilanda kecemasan. Ia jadi sering menggigiti jemarinya terkad
i Jayme, siapa tahu
kan pernah menghubunginya untuk meminta apa pun. Ak
engah kau rasakan pada Jayme atau pria mana pun. Nyatanya kau membut
apa yang dikatakan oleh Shienna, egonya memaksa untuk menang saat ini
an bantuan pria itu. Ia sudah membuktikan sendiri bahwa nyatanya hi
ebagai pengecualian. Pria itu mem
ng diri dan aku baik-baik saja. Nyatanya pria hanya menyakiti, dan aku
limat Shienna sukses membuat Zanara menyesali apa yang baru saja ia ucapkan. "Apakah menurutmu aku memiliki suami yang
menurutkan egonya sendiri nyatanya terasa lebih
Shie, aku ti
akan mempermasalahkan reaksimu atas masukanku. Hanya saja, ayol
artemen. Ia masih berharap dirinya yang bereaksi berlebihan.
mobil ia mendengar su
am
mbuatnya kelabakan mencari ke sana kemari. Ia mengecupi pipi dan kening Marion
sayang? Apakah kau
y,
yang menampilkan rasa tidak suka terhadap pria itu. Wanita itu sudah mengatakan berulang kali bah
lah bersama Melika, oke? Mama i
an Jayme menjauh dari gedung apartemen dan mendekat ke mobilnya, agar setelah i
tus. Ia tak peduli meski beberapa orang menoleh
aramu, Marion bis
riku?! Tidakkah kau tahu, aku mencarinya sampai nyaris gila, dan kau seenaknya membawa putriku tanpa izin dariku!" cecarn
atang ke sini karena ...." Jayme tak melanjutkan kalimatnya. Ia tak yakin jik
n membiarkan pria itu menggantung kalimatnya. Ia harus bert
ak mendengarkan alasan kl
Dan ketika tiba di sini hanya ada Melika dan Marion. Aku berniat mencarimu, t
ahkan kemarahan membabi buta pada pria ini. Namun, bukan tak sanggup, ia hanya tak ingin bersikap berlebihan
i, maka kemarahan pun seh
nasinya. Ia tetap tak ingin menatap mata pria yang kini gelisah disergap
apa yang telah ia lakukan, nyaris saja Zanara
enganmu, jika teleponku sela
perhatikan nomor siapa saja yang ia hapus atau saring, karena hingga kini nomor Jayme di ponselnya hanyalah nomor tanpa
ernah. Mau ditaruh di mana mukanya jika ia mengakui kesalahan di hadapan Jayme? Mungkin pria itu akan be
okoh, agar tak ada yang bisa melewati at
pat, sama sekali tak hakangi kepergian wanita itu. Tangan pria itu masih membawa bungkusan berisi kue dan boneka yang ia beli untuk Ma
seorang-yang berdiri tak jauh dari tempa
ara
rlu berbalik, ia tahu siapa yang kini