icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Terkutuk

Bab 5 Budak

Jumlah Kata:1093    |    Dirilis Pada: 20/09/2022

ading, g

sesuatu yang tidak pernah dijelaskan padanya. Jawab

u diam?" tanya

gguh minta maa

di maksud

dak Liana memiliki arti yang berbeda dengan budak Viana." Ali berusa

itu juga dan aku tidak perlu menerima penghinaan Viana malam ini." Hart memutar badannya memb

li mencegahnya dan berl

punya hak untuk memutuskan sebab aku tidak terikat dengan

k bisa la

garkan aku!

ntikan langkah pemuda yan

ikir untuk kabur." Ali terus berusa

ima diriku sebagai budak?" pek

nta Ali dengan memega

an menemui Riana," ajak Ali setelah merasa sud

berpikir jernih dan menurutnya pergi saat itu mungkin adalah langkah yang ceroboh. Itu benar sebab yang ia hadapi adalah kelua

engan satu syara

tak

entang keluarga Veronica

setelah kau m

anding party ala orang kaya digelar. Menemui

engganggu And

n di sana hanya diam menatapnya, tidak bergerak sedikit pun,

" lirih Liana dengan mat

k, N

melupakan kopimu

malam ini, parahnya lagi orang yang membawaku ke sini

nak kecil menangis? malang sekali nasi

diam saja menyimak pembicaraan keduany

orang, tapi aku pikir itu hanya berpengaruh pada ya

rang mengatakan omong kosong, hanya se

apa yang telah kualami." Hart yang tak mau

ak ada apa-apanya jika dibandingkan

kup mengejutkan Hart, "A

apa,

a Anda untuk menem

ana d

tas,

sekarang." Liana sempoyon

enahannya, "Aku tidak apa-apa," katany

at pergi sendiri

ia memanggil A

hanya diam saja

k satu gelas minuman terakhirnya

sampingku!" cetus Li

Viana sebelum sa

Viana saat Hart melintas di hadapannya

elihat Riana yang sedang duduk sen

i untuk mendapatkan peluk

a sembari duduk pada salah satu sofa se

ana pada Hart, menunjuk tem

lakukan keluarga kita dan aku pikir kau juga setuju dengan itu. Lalu kenapa

Viana bodoh itu. Jadi Liana, katakan padaku apa y

dulu menatap Hart di sampingnya. Mungkin ada se

tapku? Jawab pertanyaa

pemuda yang menarik." Perhati

kasih, tapi maaf karena aku ti

juga tidak perlu melakuk

napa mas

gan mendesakku

an kekasih dan menurutku kalian cocok." Rian

an kekasih," kata H

arena kaget, ia tidak menduga

ituk

ante." Liana menjawab de

ga paham alasanmu menyatakan pada ibu bah

. Tentang aku adalah buda

asih atau budak?" tanya Riana yang di

itulah kebenarannya," jawab

uat terkejut oleh ucapan wanita itu. Apa yang Liana katakan

Kau sudah dewasa, sudah sepantasnya kau memiliki seorang ke

h." Liana ter

p jika pemuda ini adalah budakmu, maka dia pasti akan memperlak

t padanya, aku akan baik-baik saja

u, kau belum tahu se

itu tidak main-main dengan ucapannya. Bahkan Lia

Riana terlihat lebih serius, apa yang ingin ia ka

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Melayani2 Bab 2 Liana3 Bab 3 Pernyataan4 Bab 4 Ditelanjangi5 Bab 5 Budak6 Bab 6 Tamu Hina7 Bab 7 Tragedi8 Bab 8 Khawatir9 Bab 9 Temani Aku10 Bab 10 Gairah Pagi11 Bab 11 Kabar Buruk12 Bab 12 Dugaan13 Bab 13 Lenyap14 Bab 14 Tak Berbeda15 Bab 15 Di mana 16 Bab 16 Hadang17 Bab 17 Gelang18 Bab 18 Tipu Daya19 Bab 19 Pelarian20 Bab 20 Samaran21 Bab 21 Penjahat 22 Bab 22 Kabar Kematian.23 Bab 23 Pewaris24 Bab 24 Berkemas25 Bab 25 Pertemuan Pertama26 Bab 26 Sekutu27 Bab 27 Godaan Berat28 Bab 28 Tempat Rahasia29 Bab 29 Jadilah Pacarku30 Bab 30 Rumor31 Bab 31 Khawatir32 Bab 32 Terselubung33 Bab 33 Lenyap34 Bab 34 Hari Pertama35 Bab 35 Terlalu Nyaman36 Bab 36 Mencari Teman37 Bab 37 Memilih Sendiri38 Bab 38 Kumpulan Pecundang39 Bab 39 Membentuk Kelompok40 Bab 40 Memisahkan Diri41 Bab 41 Kebetulan yang Disengaja42 Bab 42 Jual Beli43 Bab 43 Kesetaraan44 Bab 44 Wajah Kedua45 Bab 45 Tuduhan Palsu46 Bab 46 Rencana Busuk47 Bab 47 Saksi Mata48 Bab 48 Di Balik Topeng49 Bab 49 Debat Penentu50 Bab 50 Bukti tak Terbukti51 Bab 51 Ada tapi Tiada52 Bab 52 Lelaki Mesum53 Bab 53 Manipulasi54 Bab 54 Mata-mata55 Bab 55 Gairah Muda56 Bab 56 Deklarasi 57 Bab 57 Ancaman Mendekat58 Bab 58 Persiapan59 Bab 59 Ujian Khusus60 Bab 60 Bertahan Hidup61 Bab 61 Pemimpin Kawanan62 Bab 62 Salah Perhitungan63 Bab 63 Cara Bertahan64 Bab 64 Tragedi Pagi65 Bab 65 Maling Pakaian Dalam66 Bab 66 Situasi Memburuk67 Bab 67 Jatuhnya si Kancil68 Bab 68 Berakhir di Akhir69 Bab 69 Salah Kaprah70 Bab 70 Aktor Bertopeng71 Bab 71 Ujian Istimewa72 Bab 72 Golongan Putih73 Bab 73 Beda Gagasan74 Bab 74 Kesan Pertama75 Bab 75 Hubungan Palsu76 Bab 76 Butuh Pelindung77 Bab 77 Korban Rundung78 Bab 78 Terima Dilecehkan79 Bab 79 Jebakan Berlapis80 Bab 80 Curi Pandang81 Bab 81 Ego Terkuat82 Bab 82 Memilah Pilihan83 Bab 83 Harmoni84 Bab 84 Tuduhan Langsung85 Bab 85 Main Curang86 Bab 86 Pahala dan Iblis87 Bab 87 Pengakuan Dosa88 Bab 88 Beda Era89 Bab 89 Bermuka Dua90 Bab 90 Berebut Pasangan91 Bab 91 Perbuatan Flora92 Bab 92 Siasat Pasangan93 Bab 93 Luka Tersembunyi94 Bab 94 Janji Kesepakatan95 Bab 95 Pedang Mata Dua96 Bab 96 Nama Panggilan97 Bab 97 Bocor98 Bab 98 Kalah Langkah99 Bab 99 Mengintai Pengintai100 Bab 100 Tamu Dadakan