Pengkhianatan Istri Keduaku
ngeluarkannya dari mobil. Ia berusaha membuka kelopak m
tri. Mendapati istrinya tidak sadarkan diri dengan kening di banjiri darah segar. Tubuhnya terkulai di sabuk pengaman serta tangan juga terdapat bekas sayatan dari kaca
i sang istri. Tubuhnya gemetar lemah."Say
a membuka pintu mobil dari dalam. Jordan ingin menerjang pintu mobil terse
u mobil. Mereka juga tidak membiarkan Jordan
di kepalanya. Kehilangan, adalah suatu hal yang ia takuti. Terlebih pada orang-orang yang ia
. Jangan kau ambil orang-orang yang aku sayangi lagi. Biar
h. Namun, iris matanya yang berlinang cairan bening perlahan-lahan pandang
*
an selang infus terpasang ditangan. Dahi lelaki itu juga dibaluti kain kasa menutupi luka yang ia alam
yang terjadi disekitarnya. Lampu dengan pencahayaan yang terang hal pertama yang ia tan
utranya sadar dari koma, ia menjauhkan tub
sangat bersyukur atas kesadaran putranya. Di lain sisi mereka juga
tika ingatannya melintas bayangan sang istri."Shanum?" tanpa memikirkan k
a yang ia rasakan. Merasa penasaran lelaki itupun menghempas selimutnya menjauhi kaki kirinya. Sontak bola mata J
enapa?" Jordan melirik
ara waktu kamu nggak bisa berjalan dulu, nak," jawab Pa
anita yang ia cintai, Jordan bersuara."Dimana Sha
tan, tetapi tidak dengan kecelakaan tragis itu. Bagai
mbuatnya membisu, namun kebingungan. Mama Sarah dan Papa Beni saling melirik. Apa yang harus ia
k-baik saja kan?" Jordan mendes
shanu
a, Ma. Bicara
di kepalanya membuat nyawa istrimu tidak tertolon
" air mata Jordan seketika tumpah ruah dengan tubuh gemetar lemas. Dunianya kembali hancur
gkah terseok-seok berusaha keluar dari ruang rawat. N
Papa Beni."Ka
*
njadi tempat peristirahatan terakhirnya. Ini sudah hari ketujuh atas wafatnya sang istri. Selama itu juga Jordan koma dirumah sakit. Entah b
a. Kalau bisa ditukar, Jordan rela menjadi orang yang tak bisa diselamatkan dala
ghadap sang pencipta agar tidak memiliki beban didunia lagi. Jordan benar-benar merasa hidu
elan pada sang putra yang memandangi makam istrinya de
ih pendek darinya, pergi secepat ini. Terlebih Mama Sarah baru tahu bahwa Shanum lagi mengandung calon cucunya. Belum dapat ia d
ri yang semakin naik menyengat ditubuh, Mama
endorong Jordan. Dengan senang hati Mama Sarah men
ki itu beristirahat dengan baik. Bola matanya bergerak menelusuri seti
stri. Bagaimana Shanum sering dibuat kesal kala Jordan meletakkan handuk basah diatas tempat tidur, lalu me
ehan sang istri. Baginya ocehan Shanum irama indah ditelinganya.
rdan sendirian," pinta Jord
dalam keadaan tengah terpuruk. Ia takut lelaki itu na
i, k
kan tindakan yang akan merepotkan Mama dan
Sarah tidak memaksakan kehendaknya. Ia cuk
u butuh sesuatu, kasih tau Mama
unggung Jordan dengan tatapan sendu. Keadaan ini kembali lagi setelah bersusah payah Ma